Puisi - Kamu & Bulan Oktober.

71 5 0
                                    


Selamat datang di penghujung bulan oktober,

Bulan yang bersejarah untuk aku dan kamu yang pernah menjadi 'kita',

Tepatnya, bulan ini menjadi saksi bisu atas akhir cerita dari kata 'kita' itu.

.

Jika boleh ku tanya,

Bagaimana lika-liku harimu?

Menyenangkan bukan?

Pastilah menyenangkan ku rasa, isinya sudah tanpa aku lagi, haha.

.

Jika ku telaah lebih dalam,

Sungguh senang ya jadi kamu,

Tidak dijebak oleh rasa kehilangan,

Tidak ditertawai oleh rasa penyesalan,

Dan semudah itu juga aku hilang dari pikiranmu,

Aku saja, jika pikiranku hilang, sudah pasti pulangnya ke alamat namamu, lalu disambut ramah senyum manismu.

.

Maaf aku terlalu dalam mengenangmu,

Aku tahu, tidak akan ada lagi secuil kesempatan untuk memilikimu.

Jangankan memiliki, untuk bertegur sapa saja sudah tidak mungkin lagi.

.

Kamu itu sudah seperti bintang, selalu indahkan malam, namun tak akan mungkin ku gapai

Dan aku masih saja seperti matahari sore, selalu indahkan senja, meskipun tau akan ditinggalkan saat mulai tenggelam.

Tapi tak mengapa, aku senang kok.

Setidaknya sinar indahmu itu juga berasal dari sisa terik senjaku.

Kilau indahmu itu juga berasal dari sisa senyumku.

Bahkan, mungkin kamu tak akan berbinar jika tanpa ada aku.

.

Terima kasih telah menemani oktoberku,

Tanpamu, mungkin oktoberku tidak akan berkesan.

Teruslah bersinar meski tak akan tergapai,

Agar aku juga terus mengagumi meski tak mungkin menggapai.

Terima kasih, untuk kamu dan bulan oktober.

Distilasi Sastra Dalam SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang