❤️ chapter 19 ❤️

2.3K 273 49
                                    

Pintu ruangan Taeyong di ketuk beberapa kali, setelah Taeyong memberikan izin masuk salah satu karyawan Taeyong masuk ke dalam, dengan sebuah map warna coklat di tangannya.

Taeyong menurunkan berkas berkas yang tadi sedang dia baca, menatap salah satu karyawan perusahaannya itu.

Taeyong melepaskan kaca mata yang dia kenakan, mempersilahkan orang tersebut untuk duduk di hadapannya.

"Ini file yang bapak minta"ujar orang tersebut, memberikan map coklat tersebut pada Taeyong.

Taeyong membuka file tersebut, mengeluarkan beberapa lembar kertas, serta sebuah flashdisk di dalamnya.

Pertama tama Taeyong melihat beberapa kertas dihadapannya, melihat satu persatu gambar pada kertas tersebut.

Ada beberapa gambar Rani dan ketiga gadis yang memakai seragam SMA, lalu lembar berikutnya terdapat biodata lengkap dari ketiga gadis itu.

Mulai dari nama, alamat, hingga latar belakang keluarga dan pekerjaan orang tua mereka.

Mudah bagi Taeyong untuk mendapatkan semua itu, Taeyong memiliki banyak orang-orang yang dapat dia andalkan dalam hal ini.

Orang-orang dengan kemampuan luar biasa dalam hal mencari informasi.

Taeyong masih menahan emosinya saat melihat gambar gambar tersebut, pandangannya beralih pada flashdisk merah yang tergeletak tak jauh darinya.

Mengambil flashdisk tersebut, menyambungkannya dengan komputer yang ada di hadapannya.

Menekan tombol play pada video yang kini sedang berputar.

Video dari beberapa cctv yang sudah di kumpulkan sebelumnya.

Taeyong mengepalkan tangannya, kesal, marah. Emosinya sudah tidak dapat ditahan lagi saat kini dia sedang melihat Rani yang bisa di katakan sedang di keroyok oleh mereka.

Bukan hanya ketiga gadis itu, tetapi ada beberapa orang lagi yang membantu mereka, pantas saja Rani tidak bisa melakukan apa apa pada saat itu.

Salah satu dari mereka memegang ponsel, mengabadikan moment yang menurut mereka mungkin menyenangkan.

Tapi Taeyong dapat memastikan kesenangan mereka tidak akan bertahan lama.

Mencari masalah dengan Rani, itu tandanya membuat masalah juga dengan Taeyong.

"Bagaimana dengan murid yang memegang ponsel? Kau sudah membereskannya?"

"Untuk masalah itu, kami sudah menghubungi gadis itu, mencoba menggunakan cara baik baik karena dia berada di bawah umur. Tetapi jika dia tetap tidak merespon maka kami akan merebutnya secara paksa besok"

"Aku saja, biar aku yang bertemu dengannya"ujar Taeyong, entah apa yang sedang di rencanakan oleh pria itu saat ini.

"Baik pak"




















🌸🌸🌸



"Lo yakin udah gapapa?"tanya Shamila.

Shamila dan Nadinda datang ke rumah Rani, selain memang mereka ingin ke sini, Taeyong juga mengabari mereka agar menemani Rani hari ini karena dia tidak bisa datang, ada hal penting yang harus dia lakukan katanya.

Saat mereka berdua sampai, Rani malah sedang menonton drama Korea di ruang keluarga, rumahnya sepi.

Ayah dan ibunya tadi pagi baru saja pergi ke Korea, tidak bisa di batalkan begitu saja dan kondisi Rani sudah baik baik saja jadi walaupun berat akhirnya Irene mau meninggalkan Rani.

Mr. BaskaraWhere stories live. Discover now