💚2. -Sayang Cinta- 💚

75.7K 6.1K 634
                                    

H
A
P
P
Y

🍀READING🍀

****

2. Sayang Cinta

Sekitar pukul empat sore, akhirnya Cinta sampai di rumahnya. Cinta pun langsung keluar dari taxi.

Gadis itu belum mau masuk ke dalam rumah dan malah mengamati rumah tetangga yang berada di depan rumahnya itu, dan ternyata mobil yang ia cari sudah terparkir disana.

"Beneran ditinggal gue? Mas Adan udah sampai dari tadi, lah gue baru sampai," gerutu Cinta. "Coba aja dari tadi Mas Adan ajak gue pulang, kan gue gak perlu debat lama sama ni supir taxi."

Rumah Adan dan Cinta memang tentanggan, depan-depanan. Enak bener, mau ke sekolah ada yang nganterin. Kalau Bundanya gak mau ngasih duit, tinggal lari ke rumah Adan.

"Mbak!!"

Cinta langsung memusatkan perhatiannya pada taxi yang belum melaju. Ia menatap ke arah supir taxi tersebut.

"Bapak kok belum pergi?" tanya Cinta ngegas

Cinta heran, ni supir maunya apa sih?

"Lah Mbaknya kan belum bayar?"

Cinta bahkan sampai melebarkan mulutnya. Ia kira tadi Adan yang membayar, tapi ternyata sama sekali belum dibayar. Emang keterlaluan si Adan. Liat aja, Cinta akan minta ganti rugi uang taksi ini.

"Keterlaluan banget Mas Adan," gerutunya kesal sambil memberikan uang kepada si supir taksi.

Cinta bergegas memasuki pekarangan rumahnya. "Assalamualaikum, CINTA PULANG!" teriak Cinta sangat kencang.

"Wa'alaikumussalam, Cintaaaa ini tu rumah, bukan hutan. PAHAM GAK?" teriak sang Bunda tak kalah kencang.

"Nggih paham baginda ratu," sahut Cinta sambil membungkuk hormat. Setelah itu, Cinta langsung menyalami kedua orang tuanya.

"Pacaran trossss! tiap hari anaknya zina mata trooosss!"

Hari ini Cinta benar-benar di buat kesal. Tadi Adan, sekarang orang tuanya yang selalu menebar keuwuan di rumah. Sudah tau ia tidak punya pacar.

Adan? Cih jangan harap. Cowok itu anti sama yang namanya pacaran. Ia selalu nolak ketika Cinta ngajak pacaran, tapi saat Cinta minta izin pacaran sama cowok lain malah gak dibolehin.

"Masalah buat kamu Cinta?" tanya sang Bunda dengan nada mengejek. Ia tau kalau putrinya kerap kali mendapat penolakan ketika akan menembak Adan.

"Ya masalah dong bun! Bunda itu sudah mempertontonkan kegiatan yang tidak layak kepada anak semata wayangnya yang cantik bin jelita ini," jawab Cinta dengan nada sombongnya.

"Ha? Bunda cuma duduk berdua ini loh, darimana tidak layaknya nya?"

"Itu kenapa Bunda pake ngedusel-dusel gitu sama Ayah? genit banget sih jadi cewek," sahut Cinta.

"He anak durhalex, ini tu suami Bunda. Jadi ya suka suka-suka Bunda dong mau ngapain aja sama Ayah. Ya kan Ayah?" tanya sang Bunda pada Ayah.

Galak Kamu, Mas!Where stories live. Discover now