Angel?

219 33 8
                                    

“Makan dulu.”

Ucap Taehyung seraya mengulurkan potongan ayam ke depan wajah Jimin, sedangkan sang empu yang mendapatkan uluran hanya diam tampak malas merespon.

Saat ini mereka semua sedang duduk memutari ayam goreng pesanan Jungkook sambil saling menyantap makanan dengan sedikit ramai, mencoba mengalihkan perasaan panik sejenak dengan makanan.

Melihat makanan yang tersaji dihadapannya, membuat Jimin menghela nafas kembali teringat akan janjinya yang ia ucapkan secara menggebu-gebu pada Namjoon sebelum negara api menyerang.

Ditepisnya pelan uluran tangan Taehyung tanda tak berminat, lalu ia tompangkan kepalanya pada kedua tangan yang menyangga permukaan meja.

“Bagaimana jika benar-benar tidak ditemukan?”

Seokjin menghentikan suapannya yang tinggal beberapa senti lagi sudah sampai mulut, meletakkan kembali ayam pada box lalu mengambil tisu.

“Beli lagi dompet baru, diisi dengan uang dan kartu baru, beli lagi ponsel baru, beli lagi tas baru, ehmm.. Apa lagi?”

“Jika ditemukan orang yang jahat?”

“Kita hadapi bersama.” Yoongi segera menyahut sambil tetap melahap ayamnya sambil lalu.

Jimin kembali menghela nafas. “Aku benar-benar tidak berselera mak..”

“Makan saja!” Tanpa jeda Taehyung menjejalkan potongan ayam ke mulut Jimin dengan bar-bar.

Membuat Jimin mau tak mau harus menguyah daging favorit hampir seluruh penduduk Korea Selatan tersebut walaupun dengan enggan.

“Ini peringatan untuk kita, lain kali jangan biarkan Jimin dan Namjoon keluar berdua saja.”

Perkataan Hoseok secara spontan mendapat persetujuan dari semua.

“Kita tunggu kabar dari Sejin Hyung. Dan kurasa kita harus memikirkan konsekuensi terburuk yang harus kita hadapi jika semua berjalan tak sesuai harapan. Sebelum ini kit..”

Ucapan Namjoon terhenti oleh nada dering telepon. Yoongi yang merasakan getaran di pahanya segera menyadari bahwa sumber suara berasal dari ponsel miliknya.

Merasakan bahwa telepon itu pasti mengumandangkan hal penting, sambil tetap memegang ayam di tangan kanan, dengan tergopoh ia mengusap tangan kirinya dari minyak pada kain celana sebelum mengambil ponsel dalam saku.

“PARK JIMIN!”

Serunya dengan mata yang melebar ketika menangkap layar ponsel, tangannya memutar ponsel bermaksud menunjukkan layar yang sedang menampilkan ikon menerima panggilan dengan nama ‘Park Jimin’ pada seluruh mata.

Membuat semua member seketika melemparkan barang yang mereka pegang untuk segera fokus merapat pada sumber dengan jantung berdebar.

“Hyung, terima!”

Loadspeaker!”

Melakukan hal sesuai perintah yang didapat, Yoongi sedikit berdehem untuk segera menjawab panggilan.

Namun ketika hendak memberi salam pembuka, suara wanita diseberang sana mendahului. Menghentikan suara Yoongi yang sudah ada di ujung lidah, menghantarkannya pada getaran hati yang mencekat leher.

Membuatnya tak mampu mengeluarkan sepatah katapun, bahkan untuk sekedar berkedip. Secara spontan kepalanya menoleh kearah Seokjin dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.

Suara itu kembali terdengar menuntut jawaban. Membuat Seokjin yang berada di samping Yoongi segera merebut ponsel tersebut dengan geram atas tindakan Yoongi yang malah diam seperti patung.

KANS [Min Yoongi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang