52

11.4K 591 35
                                    

"Fan.. Fanii.. " Ray goyang goyangin badannya Fani, berharap Fani bangun.

"Hm?" Fani masih merem ngantuk gitu.

"Gue mual."

Denger Ray ngomong mual, Fani langsung bangun dan sigap ngajak Ray ke kamar mandi.

"Ayok ke kamar mandi."

"Tar dulu gue blom mau muntah." Ray.

"Jam berapa sekarang?" Fani.

"Setengah lima."

"Ooo."

"Kalo mo muntah ayok muntah, jan kek gini ishh." Ray megangin perutnya. Fani jadi gak tega liatnya.

"Sini gue elus elus perutnya." Fani.

"Mo modus ya lo?"

"Kan kumat nyebelinnya. Niat gue baik, apaan tuh modus modus, ga ada! Sini." Fani menyingkap bajunya Ray. Dia ngelus ngelus perutnya Ray, sape tau mualnya agak ilang.

"Masih mual?" Fani.

"Masih." muka Ray dah kek orang nahan boker. Fani mo ngakak tapi kasihan.

"Minggir!" Ray nyibak tangannya Fani rada keras trus dia lari ke kamar mandi.

"Huekk! Hueekk!"

Fani nyusul Ray ke kamar mandi dia pijitin tengkuknya Ray.

"Huekk! Fan lemes ih.. " Ray mukanya dah pucet. Dia pegangan diujung wastafel, serasa pen pingsan Ray waktu itu.

"Ihh ayok keluar dulu." Fani membasuh mulutnya Ray trus nuntun Ray ke kasur lagi.

Ray tiduran dikasur, sementara Fani duduk dipinggir kasur.

"Mo teh anget?" Fani.

"Gak." Ray.

Tiba tiba Fani kaget, si Ray tidur sambil meluk perutnya Fani. Kan posisinya Ray tiduran, Fani duduk disebelahnya, jadi gampang deh Ray buat asal meluk aja.

"Meluk guling aja bisa ga?" Fani.

"Ga mau. " emm mode manjahh.

Fani ngalah deh, lagian kasihan juga ma Ray

"Lo ga kerja? Kuliah?" tanya Fani.

"Sekarang hari apa?"

"Hari apa emang? Lupa gue."

"Dah kek emak emak gak tau hari. Sekarang hari sabtu. Dah diem deh gue mo tidur." Ray meremin matanya lagi, tangannya masih setia meluk perutnya Fani.

"Lepas ah gue mo mandi."

"Tumben..."

"Emang kenapa?"

"Lo kan jarang mandi."

"Ya itu kan dulu, sekarang mah engga. Awas ah." Fani nyoba nyingkirin tangannya Ray.

"Gak. Udah diem aja ampe jam 8. Tar gue bangun." Ray.

"Jam 8 pala lo? Tar gue duduk mulu gini?" Fani.

"Yodah sini tidur." Ray menarik badan Fani jadi ikut tiduran. Trus meluk Fani kek guling gitu.

"Ihh awas ah.. "

"Diem ato mo gue cium?" keluar kan jurus andalannya Ray.

"Ishh.." Fani ngalah ikut tidur lagi jadinya sama Ray.









Sementara diluar

Tok
Tok

"Bunda... Ayah.. "

Tok
Tok

Nikah Muda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang