The Conflict

1.7K 159 1
                                    

Changwook membuka pintu kamarnya. Setelah seharian ia pergi seorang diri untuk mencari ketenangan hatinya, kini ia kembali ke kehidupannya. Hidupnya yang sekarang terasa tidak sama lagi dengan yang lalu. Ayahnya telah tiada untuk selamanya.

Tidak ada lagi sosok pria berbadan tinggi yang akan memarahinya jika changwook melakukan hal yang menurutnya salah.

Kenapa kau tidak pernah makan dirumah?

Changwook-ah, kenapa kau mandi lama sekali?

Kau terlalu sibuk kerja hingga sakit seperti ini, cepat cari istri yang baik!

Mau sampai kapan kau hidup sendiri terus?

Ayahnya itu terkadang lebih cerewet daripada ibunya. Wajar karena Changwook dari dulu adalah kebanggaan sang ayah. Ia adalah anak terakhir sekaligus putra pertama dari Ji Hyunsuk dan Park Yoojin. Bisa dibilang Changwook adalah anak emasnya. Karena sedari dulu Ayahnya ingin sekali punya anak lelaki terlebih lagi 2 kakaknya adalah perempuan.

Changwook mulai membuka baju sambil tersenyum, mengingat bagaimana Ayahnya dulu terus menyuruhnya menikah. Karena Ayah dan Ibunya menikah di usia yang muda, kedua kakaknya pun sudah menikah. Jadi wajar kan jika Ayahnya ingin Changwook segera menikah?

Kamarnya saat ini sangat gelap sehingga dirinya harus menyalakan lampu sebagai penerang. Ia langsung melempar tas dan kaos oblong putih yang sedari tadi ia gunakan. Saat dirinya ingin membuka celananya, samar samar ia melihat siluet seseorang diruangan ini.

“Aaahh!!” teriak Changwook saat dirinya mendapati Jiwon yang berada di kursi kerjanya.

Jiwon terduduk disana dengan mata tajamnya yang indah serta tangannya yang ia silangkan di dada. Jiwon menatap Changwook yang sedang menutupi dada bidangnya itu dengan tangannya yang besar.

“Kenapa kau pulang kerja larut sekali, Oppa?” ucap Jiwon.

“Ak.. Aku tidak bekerja hari ini. Ya! Kau masuk kamarku lewat mana?”

“Jendela mu” ucap Jiwon tanpa basa basi.

Changwook menyeritkan dahinya, teringat kejadian 15 tahun yang lalu saat dirinya memarahi Jiwon dengan kebiasaan anehnya itu, dan kali ini terulang kembali. Entah bagaimana caranya Jiwon dengan tubuhnya yang besar itu bisa masuk kekamarnya melalui jendela.

“Kenapa tidak lewat pintu saja?” tanya Changwook sambil memakai bajunya kembali didepan Jiwon.

“Aku malas bertemu bibi Yoojin. Pasti aku tidak boleh langsung pulang”

“Lalu ada apa kau kesini?” tanya Changwook.

Jiwon langsung berjalan kearah kasur empuk milik oppa-nya itu dan terduduk dipinggir kasur, sambil memainkan kakinya yang terlihat putih karena dirinya hanya memakai hotpants saja saat datang kerumah Changwook.

Jiwon terdiam sebelum berbicara, membuat Changwook terlihat khawatir padanya.

“Apakah oppa sudah dengar perihal janji ayahku dengan paman Hyunsuk?”

Dia sudah tahu rupanya. Changwook masih saja sibuk membereskan pakaiannya yang berserakan dan meletakannya ketempat yang seharusnya, sebelum akhirnya ia terduduk di kursi kerjanya sambil menatap Jiwon. Kali ini Changwook-lah yang melemparkan tatapan tajam miliknya, sehingga Jiwon sekarang terlihat takut.

“Yang mana?” ucap Changwook pura pura tidak mengetahuinya. Ia hanya ingin melihat respon Jiwon saat mendengar kabar itu.

“Eoh? Yangg... Yang tentang.. Janji mereka yang akan menikahkan kita” ucap Jiwon.

“Oh, lantas kau bersedia?” tanya Changwook pada Jiwon.

Jiwon terdiam beberapa saat, ia juga bingung kenapa dirinya tidak langsung menjawab pertanyaan dari Oppa-nya itu. Changwook sangat mengatur ekspresinya, ia benar benar ingin tahu apa yang ada di pikiran anak kecil yang berada didepannya.

“Sejujurnya aku tidak mau. Aku ini masih laku, tidak perlu dijodohkan seperti itu. Tapi aku juga memikirkan janji ayah. Oppa sendiri bagaimana?” tanya Jiwon.

“Jika kau bersedia, tidak ada alasanku untuk menolaknya”

Brengsek. Pernikahan bukanlah hal yang mudah, tapi Oppa-nya ini semudah itu menjawab pertanyaannya.

“Apa kau gila? Jika aku menikah denganmu, sama saja dengan aku menikahi kakakku sendiri” ucap Jiwon.

“Yasudah jika seperti itu tinggal batalkan saja. Iyakan?” tanya Changwook.

“Lalu janji Ayah kita bagaimana?”
Changwook memejamkan mata dan mengatur nafasnya. Jiwon benar benar membuatnya kesal dengan sifatnya yang sangat plin-plan ini. Benarkah dia sudah berusia 28 tahun?

“Terus mau-mu apa? Ji?”

Inikah yang ayah rasakan ketika aku menyuruhnya memilih antara diriku dan Korea Selatan? Jiwon terdiam untuk kesekian kalinya. Ia harus memutar otak jika sudah seperti ini. Sebenarnya sudah ada ide gila didalam otaknya, namun apakah dia harus membicarakannya pada Oppa-nya ini?

“Aku punya sebuah ide. Kita bisa menikah hanya untuk membahagiakan orangtua saja. Selebihnya kita urus kehidupan kita masing masing. Bagaimana?”

Apa lagi ini? Changwook memutar bola matanya saat mendengar ide gila dari Jiwon. Pikirannya benar, Jiwon masih belum cukup umur untuk menikah, dirinya masih mau bermain. Lain hal nya dengan Changwook yang beberapa belakangan ini sampai melakukan kencan buta agar dirinya tidak jadi dijodohkan dengan Jiwon, dan tentunya membangun rumah tangga yang benar dengan istrinya.

Tapi melihat keputus asa-an Jiwon saat ini membuatnya berfikir.

“Apa kau yakin dengan ide-mu ini? Bagaimana jika orangtua kita tahu?” tanya Changwook.

“Kita bisa pura pura saling mencintai didepan mereka, dan individual dibelakang mereka. Jadi mereka tidak akan pernah tau bahwa kita tidak saling mencintai.” ucap Jiwon.

Apa dia belum paham maksudku? Jiwon menatap Changwook yang tengah menatapnya dengan ekspresi bingung.

“Kita menikah, beli rumah baru dan tinggal bersama. Selama dirumah kita tidur di kamar masing masing dan beraktifitas sesuai keinginan sendiri. Jika keluarga/kerabat datang, kita acting layaknya sepasang suami istri. Bagaimana?”

Changwook terdiam. Mungkin ide ini memang terdengar gila, tapi tidak ada pilihan lain antara Jiwon dan Changwook. Mereka berdua harus menjalankan permintaan dari kedua ayah mereka untuk menikah secara resmi. Tapi apakah Changwook akan melalukan hal gila ini dan menyia-nyiakan hidupnya demi pura pura menikah dengan wanita yang tidak ia cintai?

“Baiklah, jika itu mau-mu. Kita bisa melakukannya” ucap Changwook pada Jiwon.










Annyeong
Aku bakal upload setelah perfect boyfriend tamat yaa

See You

Promise✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang