Bagian 43

10.2K 770 19
                                    

" Bu Kas ini Nai taruh mana ya?" Naira mengangkat satu ember sayur yang selesai ia angkat dari wajan. Bu Kas melihat kearahnya sekilas dan menunjuk meja yang berada di sudut dapur. Tanpa ba - bi - bu lagi, Naira langsung berjalan mendekati meja untuk meletakkan ember yang ia bawa tadi.

" Nai bisa bantu apa lagi bu?" tanya Naira menawarkan diri. Semenjak Naira lulus dari Madrasah Aliyah, setiap pagi ia gunakan untuk membantu Bu Kas memasak di dapur. Hitung - hitung untuk mengisi waktu luang dan sedikit menghibur diri ketika ia merasa rindu dengan Tania dan juga Meida. Dua orang sahabat baru yang selalu ada untuknya.

"
" Iya ustadz" 

" Ya sudah kalau begitu, saya pamit. Jangan lupa kasih tau teman - teman yang lainnya"

" Assalamualaikum"

" Waalaikumsalam" jawab Naira dan Rara bersamaan.

" Ya sudah, kamu bisa kembali ke kamar" titah Rara pada Naira.

" Njih ustadzah. Assalamualaikum"

" Waalaikumsalam" Naira meninggalkan kantor pesantren untuk kembali meneruskan langkahnya yang tertunda.

"

Assalamualaikum Gus *SUDAH TERBIT*Where stories live. Discover now