Anyyeong.. udah chapter 15 nih yang belum follow akun Nana mending follow dulu. Hargain Nana yang nulis book ini ya.
Vote sama spam komen juga di butuhin di book ini, jadi tolong kesadaran kalian.
Happy reading ❣️
teman-teman Jungwon sudah pada pulang, lebih tepat nya menjalankan misi yang di berikan Jungwon subuh- subuh begini.
Nara jadi kepikiran, apa Jungwon benar-benar akan menghabisi orang yang bernama moon dosik itu? Bahkan kerabat yang tidak ada sangkut paut nya pun harus di berantas. Apa Jungwon memerintah begitu pada teman-teman nya masih punya hati nurani nya?
Clekk
Nara menoleh pada pintu yang terbuka, menampilkan Jungwon yang membawa nampan yang berisi teh hangat.
Jungwon menaruh nampan yang di genggaman nya di atas nakas. Setelah nya ia duduk di pinggir ranjang dekat Nara.
"Masih pusing?" Jungwon memberikan segelas teh hangat, yang tadi di siapkan oleh mama nya untuk Nara.
"Udah ga terlalu" Nara meminum perlahan teh yang di berikan Jungwon hingga tinggal setengah. Kemudia ia memberikan gelas teh itu kembali pada Jungwon.
"Gegara Lo pingsan, gue jadi di omelin mama Mulu sampe kuping gue panas" boleh tidak Nara menendang orang di sebelah nya ini? Lagian siapa suruh dia bawa Nara ngebut-ngebutan nyawa nya sudah ketinggalan di belakang saat dia di bawa melesat.
"Ya elo bawa gue kaya orang kesetanan!" jungwon menghela nafas nya panjang. Memang ya cewe selalu bener. Padahal kalau Jungwon ga ngebut juga nyawa nya bakal dalam bahaya.
"Gue ajak ngebut aja udah pingsan. Gimana nanti gue ngajak Lo bawa lawan-lawan musuh?" Nara hanya mencibir Jungwon atas jawaban untuk Jungwon. Lagian siapa juga yang mau di ajak main tembak-
tembakan beneran lawan musuh yang bertaruh nyawa? Hanya orang gila yang ber gelar mafia saja yang ingin."Siapa juga yang mau ngikut Lo lawan musuh? Cuman orang gila doang yang mau. Kali-kali ajak gue kemana ke gitu yang nyenengin, ini gue di hadepin sama orang-orang yang megang pistol Mulu. Bosen gue" Jungwon tergelak mendengar keluhan Nara. Jungwon merangkul Nara yang sedang cemberut. Cowo itu mencolek pipi Nara yang mengembung lucu yang dari tadi mengoceh terus tentang keluhan nya.
Nara mencium aroma coklat di tubuh Jungwon saat Jungwon merangkul nya. Ini sebabnya Nara suka di peluk Jungwon karena aroma Jungwon benar-benar tidak lepas dari aroma coklat yang Nara sukai. Wanginya tidak norak dan tidak formal juga tapi benar-benar aroma khas badan.
"Emang Lo mau kemana sih, biar ga pusing dengerin suara tembakan? Emang Lo punya tempat yang Lo pengen Datengin? Semacam keinginan yang belum tersampaikan gitu" Nara terlihat berfikir, sebenar nya ia ingin sekali ke tempat ini. Ia sudah menginginkan nya sejak lama.
"Ada"
"Apa?"
"Ketempat carnaval gitu deh. terus nanti naik Komidi putar yang ada kuda nya, terus sama naik bianglala. Terus liat kembang api gitu, pasti seru" Jungwon seketika tertawa mendengar permintaan Nara. Tunggu ini ia sedang merangkul anak kecil? Kenapa keinginan Nara sangat ke kanak-kanakan?
"Ko ketawasih!" Nara merasa di ejek melihat Jungwon yang tergelak, ia juga merasa bodoh menceritakan ke inginan nya yang seperti anak kecil. iyasih Jungwon ketawa ya kali gue dah gede gini masih mau yang begitu-
begituan."Kekanakan banget. Emang waktu kecil Lo kemana aja sampe ga pernah main- main begituan?" Jungwon mengakhiri ketawa nya ketika melihat ekspresi Nara yang murung. Ia jadi merasa bersalah ketika mengingat ucapan jaemin, jika Nara dulu di siksa sama ibu tiri nya. Dan papa nya pun meninggal karena depresi berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leader Mafia (Yang Jungwon)
Romance(Tamat) [ROMANTIS/ACTION] WARNING! FOLLOW AKUN INi DULU SEBELUM MEMBACA. ANARA ZEANE AZIEL cewek mungil yang penuh dengan rahasia, kabur dari rumahnya untuk menghindari masalah dari keluarga dan teman-temannya. Namun bukanya menghindari masalah Nar...