Hi guys, gimana kabar kalian? Nana hope you all are well. Kalian jangan lupa jaga kesehatan ya. Jangan sakit-sakit okey?
Sebelum membaca alangkah baik nya kalian yang belum follow akun Nana, yok di follow dahulu.
Vote sama spam komen jika kalian ingin book ini segera di terbitkan xixixi
Happy reading ❣️
Nara membuka matanya, sinar matahari yang melewati celah-celah jendela membuatnya segera terbangun. Pertama kali yang ia lihat adalah Jungwon yang tampak tenang, dengan tertidur pulas di samping nya. Nara terseyum ketika mengingat kejadian tadi malam ketika Jungwon menumpahkan air mata nya dan memeluk nya erat. Sungguh Jungwon sangat lucu jika menangis, ia akan seperti anak kecil yang tidak di belilan mainan. Imut sekali.
"Orang di sekitar gue, atau bahkan keluarga gue sendiri itu ancaman buat gue. Gue capek hidup begini Ra, tapi gue masih bisa percaya Lo kan, kalau semua orang ngecewain gue?" Nara mengingat apa yang di ucapkan Jungwon malam tadi, ia menghela nafas nya. Jika Nara jadi Jungwon, Nara pun juga lelah hidup di bawah tekanan setiap hari nya. Terlebih lagi teman, keluarga, orang di sekitar nya ia harus hidup penuh waspada jika diri nya lengah sedikit saja pasti Jungwon sudah jadi tumbal. Hidup seperti itu tidak akan tenang, makan tidur atau sedang istirahat sekali pun pasti nya akan gelisah seumur hidup nya.
Nara bergeser sedikit agar lebih dekat pada Jungwon yang masih tertidur di sebelah nya. Nara mengelus rambut Jungwon.
"Lo bisa percaya gue won, di saat orang-orang ngecewain Lo gue orang pertama yang akan ada buat Lo-" ucapan Nara terhenti, ia terkejut ketika tiba-tiba saja Jungwon memegang tangan Nara yang sedang mengelus rambut nya.
Nara menatap Jungwon, yang perlahan membuka mata nya. Nara tidak mengalihkan pandangan nya ketika ia terciduk berbicara seperti tadi, ia justru tersihir oleh mata Jungwon yang membuat nya hanya bisa menatap manik mata coklat legam itu.
"Terimakasih, Lo orang pertama yang ucapin kata-kata itu. Makasih juga sudah hadir di hidup gue Ra, dari Lo gue punya segala nya yang belum gue punya. Lo lengakapin bagian yang kosong di hidup gue" detak jantung Nara berdetak lebih cepat, seperti ingin meletus saking cepat nya. Mendengar kata-kata Jungwon seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di perut nya.
Jungwon terseyum, ia senang sekali akhir nya bisa merasakan detakan jantung ini lagi. Detakan jantung yang berbeda dari sebelum nya, detakan jantung yang membuat orang-orang bahagia jika berada di dekat orang yang dia suka.
Jungwon mendekat kan tubuh nya pada Nara, ia menempelkan kening nya pada kening Nara.
"I love you, Anara" bisik nya dengan suara serak, khas orang bangun tidur. Jungwon terseyum seraya memejam kan mata nya kembali. Menikmati detak jantung berkali-kali lipat kerja nya.
"Love you too, yang Jungwon" Bisik Nara yang ikut memejamkan mata- nya.
~leader mafia~
Nara tengah menata makanan, di piring-piring yang beberapa menit lalu staff hotel berikan. Seyum Nara tak kunjung pudar setelah kejadian tadi pagi, untung saja Jungwon masih mandi jika Jungwon melihat diri nya senyum-senyum sendiri bisa di pastikan diri nya akan jadi bahan ledekan.
Terdengar suara tv yang menyala dari dalam kamar, Nara fikir Jungwon sudah selesai mandi. Berakhir ia berjalan menuju kamar mereka menyuruh nya untuk sarapan.
"Won, ayo makan gue udah siap-"
"Hah! Lo di serang sama anak strykids?!!" Nara menghentikan ucapan nya ketika nada suara Jungwon meninggi ketika berbicara sama orang yang ia telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leader Mafia (Yang Jungwon)
Romance(Tamat) [ROMANTIS/ACTION] WARNING! FOLLOW AKUN INi DULU SEBELUM MEMBACA. ANARA ZEANE AZIEL cewek mungil yang penuh dengan rahasia, kabur dari rumahnya untuk menghindari masalah dari keluarga dan teman-temannya. Namun bukanya menghindari masalah Nar...