Puput 🐇

24 2 0
                                    

"Pinter lo nambah 2% karena ngutip omongan gue."

_Puput.

☆☆☆☆

Berbeda dengan Ran. Jika dia adalah anak emas guru-guru, maka Ren adalah sumber kejengkelan guru-guru. Dalam satu minggu, dia bisa saja berkali-kali bolos mengikuti pelajaran bahkan sampai bolos sekolah. Terkadang guru-guru jengah melihat Ren yang lagi-lagi mangkir dari kelas. Seperti kali ini, pelatih basketnya baru saja memberikan penjelasan untuk pertandingan minggu depan. Karena memang urgent, pelatihnya meminta agar anggota yang akan bermain--termasuk Ren--untuk meminta izin tak mengikuti pelajaran.

"Lagi??"

Guru berkacamata tebal bernama Canda, yang aslinya gak ada bercanda-candanya menatap Ren garang. Bibirnya merah merona, dilengkapi dengan rambut ikal yang digelung, menambah kesan angker di pikiran Ren.

"Iya Bu, maaf. Kebetulan tanding sebentar lagi, jadi kami harus sering latihan," jawab teman Ren yang kebetulan datang untuk menjemputnya.

"Hah, terserahlah!!" Canda mengibaskan tangannya.

"Kamu itu udah 4 kali gak hadir saat Ibu mengajar. Ingatkan minggu depan ada ulangan?? Ibu gak terima jawaban asal-asalan!! Terserah gimana caranya, kamu harus paham sama materi yang Ibu ajarkan saat kamu gak ada. Kalau sampai nilaimu jelek, siap-siap makalah tentang al-jabar ditulis manual minimal 40 halaman," cercanya tanpa melihat Ren yang menatapnya tak percaya.

"I-i--Iya, Bu."

Seringkali Ren ditegur oleh Guru karena kesibukannya. Banyak dari mereka yang mengatakan jika seharusnya Ren menomorsatukan pelajaran lebih dulu. Apalagi setelah melihat hasil belajarnya yang benar-benar tidak memuaskan.

++++
"Lo dipanggil buat latihan basket kan baru 2 kali. Kenapa guru itu bilangnya 4 kali?" Ren menatap temannya dengan cengiran.

Puput Karenina, nama teman Ren. Mereka di pertemukan dalam ekskul basket sejak kelas 1. Puput, gadis yang cantik. Tapi jika dilihat sekilas, orang-orang kerap menilai Puput sebagai sosok yang judes. Apalagi saat dia diam tak menunjukkan senyuman sama sekali.

"Judes banget kayaknya."

"Matanya itu yaampun, kayak mau nelen orang!!"

Bisikan-bisikan yang masuk ke telinga Ren, membuatnya penasaran dengan sikap asli Puput. Tak tahan, Ren langsung menghampiri Puput yang saat itu tengah duduk memainkan ponselnya. Di kali pertama bertemu, tanpa canggung Ren langsung menyapa, mengajaknya berkenalan. Sekali, dua kali, makin hari Ren makin mendapati sosok asli seorang Puput. Ternyata dia sama cerewetnya seperti Ren, bahkan tak jarang kebersamaan ke duanya membuat orang lain terganggu.

Selain cerewet, Puput juga orang yang jujur. Meski terkadang ucapannya tak mengenakan, tapi justru itulah yang Ren harapkan dari teman dekatnya. Tak menampilkan kepalsuan melainkan apa adanya. Selain jujur,  hal lain yang membuat Ren kagum pada Puput adalah rasa tanggung jawabnya. Puput sama sibuknya dengan Ren karena jabatannya sebagai wakil ketua, tapi walau begitu dia pintar dalam membagi waktunya. Dia selalu mendahulukan sekolahnya, dia tak akan pergi kemanapun sebelum menyelesaikan tugas sekolahnya. Karena itu, dia akan berusaha mengerjakkannya sebelum latihan basket dimulai, jadi dia tak pernah mendapati tugas atau latihannya terbengkalai.

Selain rasa tanggung jawab yang tinggi, Puput juga orang yang taat akan aturan, aturan sekolah salah satunya. Dia akan jadi orang pertama yang mengomel, saat Ren bersikap seenaknya.

"Itu karena minggu pertama gue gak hadir gara-gara ikut muncak dan minggu ke duanya gue gak hadir gara-gara ada event penggalangan dana," jelas Ren santai.

2Ins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang