Extra Chapter!

555 40 3
                                    

Agak ga rela Magic World tamat ≥﹏≤

•6•

"Velyn.." panggil Vino.

"Iya?" sahut Velyn.

"Kak..." Lirih Key.

"Apa?"

"Velyn itu istriku kak." ujar Key geram.

"Lalu? Aku hanya berbicara dengan adik iparku, ada yang salah?" balas Vino.

"YA KALAU BICARA GAUSAH SAMBIL TIDURAN DI PAHA ISTRIKU TERCINTA INI!" seru Key kesal sambil menendang Vino.

"Eleh, aku hanya butuh bantal doang." keluh Vino.

"Ya ampun kenapa kakakku sekarang tidak waras?" keluh Key sambil mengambil hak miliknya, paha sang istri tercinta.

"Huh, kalau begitu beri aku keponakan kek. Biar ga bosen nih." ujar Vino.

"IYA INI MASIH PROSES AH!" balas Key kesal dengan kakaknya itu.

Uh.. Proses yaaa ( ͡° ͜ʖ ͡° )

"Cepet, kasi aku 6 keponakan!" seru Vino.

"Wahh." ujar Velyn sambil bertepuk tangan.

"oi." balas Key kesal.

"Aku siap!" balas Velyn.

"Tuh, dia aja siap." ujar Vino dengan wajah ( ͡° ͜ʖ ͡° ) miliknya.

"SIAP APANYA HAH?!" seru Key tersipu malu.

"Velyn siap kan?" tanya Vino.

"Aku siap menerkam." balas Velyn sambil mengacungkan jempol.

"KENAPA AKU TERBULLY SEPERTI INI?" seru Key kesal.

"Tenang, nanti malam akan kubuat kau senang." ujar Velyn.

"TOLONG HAMBAAAAA!"

pada akhirnya Vino pun senang mendapat 6 keponakan untuk ia jaga.

•Masa di Academy•

"Vino aku lapar~" lirih Velyn sambil merebah diatas rerumputan.

"Latihan belum selesai, Velyn." balas Vino.

"AKU MAU MAKAN VINO! MAKAN!" bantah Velyn.

"Selesaikan latihan dulu." balas Vino.

"NGGA MAU! MAU MAKAN!" seru Velyn.

"VELYN!"

Velyn menciut takut, wajah marah Vino tadi terlihat seram dan nada bicaranya yang tiba-tiba meninggi membuatnya kaget.

"maaf..." lirih Velyn.

Vino menghela napas, "Harusnya aku yang meminta maaf, ujian praktek sebentar lagi jadi aku takut kau tak lulus." balas Vino.

"Kau juga harus makan agar tak sakit disaat ujian, ayo makan." ajak Vino.

Velyn senang, ia berdiri dan langsung menarik tangan Vino kearah Cafe academy.

•Rindu•

"Vino!" seru Velyn menghampiri Vino.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Vino.

"AKU LULUS VINO!" seru Velyn sambil menunjukkan kertas hasil ujian tulis.

"Ujian praktek yang lalu juga kau lulus ya, bagus." ujar Vino sambil mengelus kepala Velyn.

"Nah, sekarang belikan aku Kue Cokelat!" balas Velyn.

"Hm? Kenapa?" balas Vino.

"Eh?! Kau kan sudah janji!" seru Velyn kesal.

"Iya-iya, mana mungkin aku lupa. Ayo." balas Vino.

"Eits tunggu!" seru Velyn.

"Ada apa?" tanya Vino.

"Tangan!" pinta Velyn.

Vino memberikan tangannya, lalu Velyn menggenggam tangan miliknya.

"Nah sekarang ayo!" ujar Velyn sambil tersenyum senang.

Vino tersenyum kecil lalu mencubit pipi Velyn gemas.

Kenangan indah itu muncul dalam mimpiku, membuatku kembali menangis. Kau selalu hadir dalam mimpiku, membuat rasa rinduku makin menumpuk. Kembalilah, aku rindu.

•Kembali•

Saat itu aku sedang menikmati empuknya awan yang kutinggali, dan memantau mereka semua. Mereka terpanggil oleh sihir pemanggil. Mereka bukan dari dunia ini, melainkan dunia lain.

Mereka melewati masa-masa yang susah. Mereka tersesat di dunia lain, sama seperti dirimu dulu. Aku ingin membantu, namun belenggu ini masih mengikatku.

Hanya karena kesalah pahaman, mereka harus melewati semua ini. Ini membuatku menyadari kesalahan kecil pun dapat membuat dampak yang besar.

Kapan kau akan kembali? Dunia ini semakin tidak stabil, aku takut dunia yang kau ciptakan demi menyelamatkan kami dulu akan hancur.

Tetapi pada saat itu, kau tiba-tiba muncul dihadapanku. Kukira itu hanya ilusi yang biasanya kualami. Tetapi kau berbicara padaku, kau menyentuhku, dan membuat jantungku kembali berdetak cepat.

Saat itu aku masih tidak sadar bahwa yang didepanku itu dirimu. Kau yang memelukku terasa sangat nyata sampai membuat diriku kembali menangisi dirimu.

'aku merindukanmu.'

Aku juga ingin membalas, namun biarkanlah aku memelukmu dulu sampai puas.

Saat aku melepaskan pelukanku, kau malah kabur kedunia bawah, dan aku mengejarmu.

Saat bertanya padanya, dia bilang kau pergi ke toilet.

Ternyata kau kebelet ya?

•Reuni•

"Vino..." ujar Velyn.

"Ya?" balas Vino.

"Sampai kapan kau akan memelukku?" tanya Velyn.

"Sampai kau kebelet lagi." jawab Vino.

"GABAKAL!" balas Velyn tersipu malu.

"Tadi itu bukan karena kebelet tahu!" lanjut Velyn.

"Lalu?" tanya Vino.

"Itu agar aku bisa ketemu sama mereka." balas Velyn.

"Tch, mereka lebih penting?" balas Vino jengkel.

"Ahahahaha.... Kau cemburu?" goda Velyn.

"IYA. SANGAT." balas Vino dengan penekanan.

"Kenapa? Aku gak ada niat buat nyari yang lain." balas Velyn.

"Kau punyaku, nanti aku akan buat labelnya." ujar Vino.

"Hah? Label?" balas Velyn bingung.

"Disini." ujar Vino sambil menunjuk leher Velyn.

Kalian tahu adegan selanjutnya kan? Jangan bohong. ( ͡° ͜ʖ ͡° ).

Sekian (* ̄︶ ̄*).

Magic World : WarΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα