━─━────༺༻────━─━
Raka mengantarkan Sherina ke apartemen untuk mengganti pakaiannya terlebih dahulu, ia juga mengganti pakaiannya dengan pakaian santai, setelah selesai barulah mereka pergi ke salah satu mall yang baru membuka studio rumah hantu menggunakan mobilnya. Dari sekolah Raka memang menggunakan motor namun ia ganti dengan mobil karena takut jika mereka akan pulang malam, karena Raka khawatir angin malam membuat Sherina kedinginan. Hahay!
Sepanjang perjalanan Sherina tidak berhenti bicara tentang rumah hantu itu, Raka hanya mendengarkannya sembari terus fokus menyetir. Sampai disana mereka memesan dua tiket untuk masuk kedalam.
"Jangan nangis ya sher, kalo lu takut pegang tangan gue aja" ucap Raka dengan pedenya
Sherina hanya mengangguk walaupun ia tida merasa takut sedikit pun. Yang penting Raka senang!
Pertama, mereka memasuki ruangan yang sangat gelap dan hanya memanfaatkan cahaya kecil yang ada disana, sound yang mengisi ruangan itu membuat suasananya seolah-olah sungguhan.
Raka mengelap keringat yang membasahi wajahnya, belum juga apa-apa..
Mereka berjalan menelusuri setiap ruangan, Raka menggenggam tangan Sherina sangat erat
Di tengah-tengah perjalanannya Raka merasa ada yang menahan kakinya, Raka berhenti membuat Sherina juga ikut berhenti. Sherina bingung sementara Raka sedang dikuasai rasa ketakutan.
"Sher" panggil Raka
"Hah?"
"Lo liat kebelakang deh, ko kaki gue kaya ada yang pegang" ucap Raka
Sherina menurut dan melihat ke arah belakang, ternyata benar. Seseorang berbaju putih terduduk memegangi kaki Raka
"Ada yang megang" ucap Sherina memberitahu
"Anjir siapa??! Lepasin!!" Raka berusaha melepaskan tangan itu dengan kakinya, ternyata hantu suster ngesot yang tadi melakukan hal itu! Setelah berhasil lepas Raka melangkah ke belakang Sherina, memeluknya dari belakang lalu menenggelamkan wajahhya ke curuk leher Sherina. Hem.. modushhhhhh
"Apa si Raka. Hantunya udah gak ada" ucap Sherina berusaha melepaskan Raka karena geli
"Beneran?" tanya Raka yang belum bergerak dari posisinya
"Iya, liat deh"
Raka membuka matanya dan melihat memang sudah tidak ada apa-apa lagi.
"Ekhem, oke ayo" Raka menggenggam tangan Sherina dan melanjutkan langkahnya lagi
Mereka menelusuri setiap lorong, mencari jalan keluar dan sesekali hantu-hantu itu muncul membuat Raka replek memeluk Sherina, sa ae lu Raka!
Beberapa saat kemudian mereka berhasil keluar dengan keadaan Raka yang di penuhi keringat, berbeda dengan Sherina yang terlihat tenang dan biasa-biasa saja.
"Jadi siapa yang penakut?" tanya Sherina mengejek
"Si–siapa?"
"Raka lah!" jawab Sherina lalu berjalan mendahului Raka
"Enak aja lu, gue gak penakut cuma kagetan aja" Raka membela diri
Sherina tak menggubris ucapan Raka, ia menyadari perutnya yang lapar, lalu menatap wajah Raka. "Raka.. lapar"
"Mau makan apa?" tanyanya
"Apa aja terserah!" jawab sherina
"Yaudah mekdi aja yuk" Sherina mengangguk, mereka berdua berjalan menuju McD
KAMU SEDANG MEMBACA
SHERINA {✓}
Teen FictionMengisahkan tentang Sherina si panglima serigala dan Raka seorang ketua geng motor. Semua ini berawal ketika Sherina terjebak pada situasi yang membuatnya harus menjalani kehidupan di masa depan. Seolah semuanya terencana, ia hadir di abad dua satu...