18. Bodoamat

88 8 0
                                    

happy reading guys🤗
*cerita gaje* Sorry for typo;")

***
'TASYA!' Suara melengking membuat Tasya reflek menjauhkan ponsel dari telinganya. Baru saja dia mengangkat telepon langsung disuguhkan dengan suara cempreng yang merusak gendang telinga.

"Apa sih?" Malas Tasya.

'Jalan yuk!.' dari suaranya Yeri terdengar semangat sekali, membuat Tasya berfikir dua kali untuk menolaknya.

"Gue males banget Yer.." Saat ini Tasya memang dalam mode malas, dari sepulang sekolah dia masih setia di atas kasur empuknya tanpa ada niatan untuk bangkit.

'yahh lo mahh gitu'

"Kemana?" Tanya Tasya.

'emm ke mall?' Ujar Yeri seperti memberi saran.

"Nggak nggak!! Ngapain coba?! Palingan lo cuma malu-maluin gue doang!" Tolak Tasya langsung.

'dihh kapan gue malu-maluin lo ha? Enak aja!' ucap Yeri tidak terima. Bisa-bisanya dia dibilang malu-maluin!!.

"Yang waktu itu! lo udah ambil baju banyak banget, ehh malah nggak jadi beli! Malu-maluin banget tau nggak?!!" Kesal Tasya menceritakan rasa malunya ketika dia jalan di mall bersama Yeri waktu itu.

'hehe ya maap..' Tasya menebak pasti Yeri di sana tengah cengar-cengir sendiri layaknya orang sinting.

"Maap maap. Ke rumah gue aja lahh" usul Tasya.

'emang dirumah lo ada ha?' asal jeplak aja nih si Yeri!

"Wahh lo meragukan nih ceritanya?? Lo mau tau di sini ada apa?? Disini ituu.. banyaaakkkk banget yang namanya kecoa!"

'dihh kirain bakal banggain rumah lo!'

"Ngapain dibangga-banggain? Gue tuhh orangnya kalem! nggak pernah sombong" ucap Tasya dengan ekspresi yang songong, berbeda dengan apa yang baru saja dia ucapkan.

'Gue tebak ekspresi lo lagi ngajak gelud nih' celetuk Yeri.

"Ya makanya lo ketsini aja. Nggak usah tebak-tebakan nggak jelas deh. Tinggal kerumah gue aja apa susahnya sih?" Omel Tasya merasa kesal dengan Yeri.

'ck! Gue nggak bisa' terdengar suara Yeri yang memelan. Tasya sebenarnya tahu apa alasan Yeri yang tidak pernah mau diajak ke rumahnya. Tapi dia pura-pura tidak tahu saja.

"Ya kenapa? Lo mah gitu!. nggak pernah mau diajak kerumah gue! Gue sering lhoo ke rumah lo!!" Ujar Tasya pura-pura kesal.

'bukan gitu Sya.. lo mah nggak ngerti' rengek Yeri di seberang sana.

"Serah lo!" Tasya mematikan sambungan sepihak. Dia akan melihat bagaimana Yeri akan membujuknya. Kalo dibilang kesal tidak juga, lagian dia tau kok alasan Yeri tidak pernah mau kerumahnya lantaran tidak mau bertemu dengan abangnya. Dilihat dari gerak-geriknya, sepertinya Yeri rada gimana gitu sama Vano. Semacam rasa suka? I don't know!!

***
"Udah?"

"Hehe nggak jadi. Tadi Tasya malah pulang sendiri" Gavin mengerutkan dahinya.

"Kok bisa?" Kevin menggaruk tengkuknya, dia bingung mau jelasinnya gimana. Dia saja tidak liat perginya Tasya. Tadikan dia sibuk debat dengan Bagas.

"Emm tadi tuh sebenarnya ada Bagas juga. Dia juga mau nganter Tasya pulang. Katanya disuruh sama Vano. Gue sama Bagas rebutan tuhh mau nganterin Tasya. Ehh pas gue noleh ke samping Tasya udah nggak ada." Jelas Kevin.

Gavin diam, pasti Vano nyuruh Bagas karena belum tahu kalau Gavin sudah nyuruh Kevin untuk mengantar Tasya pulang. Terus masalahnya Tasya tadi pulang sama siapa? Pikirnya.

Anastasya (Completed)Where stories live. Discover now