37

5.2K 421 59
                                    

.

.








"T tempat apa ini ?"
Ana bertanya, pria dihadapannya memang sedikit misterius tapi entah mengapa Ana masih saja mengikuti langkah pria itu, hingga saat Ana berada diruangan yang penuh dengan foto, dirinya dibuat terkejut saat mendapati fotonya bersama dengan Jungkook dan seorang anak diantara keduanya.

"Kau.. "

"Jangan khawatir, aku hanya manusia biasa yang mungkin diberi sedikit kelebihan oleh Tuhan"

"Tapi.. Aku bahkan tidak tahu kapan foto ini diambil"
Ana berucap sejujurnya ucapannya bisa disebut sebagai pertanyaan.
Suga terkekeh, lantas meraih gambar itu.

"Ini bukan foto, ini hanya lukisan yang kubuat, kenapa ? Mirip sekali denganmu kan ?"
Ucap Suga lantas menaruh kembali foto yang sebenarnya adalah lukisan itu kembali pada tempatnya.

"Sejak kecil aku selalu bermimpi hal hal aneh dan sejak saat itu aku mulai menggambarnya dan meletakkannya disini, beberapa gambar yang kubuat memang menjadi kenyataan tapi sebagian besar aku hanya mengatakannya pada orang orang tertentu saja, termasuk dirimu"
Suga berbalik lantas menatap manik teduh Ana, dia yakin dengan kepercayaan pada agama dan Tuhannya Ana tidak mungkin akan mempercayai hal hal seperti ini, mungkin orang orang hanya menganggap Suga itu pria gila.

"Extrasensory Perception, orang orang mengatakan itu, tapi aku menganggap ini sebagai kutukan. Aku bahkan tidak pernah bisa tidur dengan nyenyak karena mimpi mimpi sialan yang selalu menggangguku"
Suga lantas kembali menatap sekelilingnya.

"Aku tahu kau sudah melewati banyak hal selama ini, semua hal yang kau alami ini bukan tanpa alasan, Jungkook, dia itu pria yang cukup sulit ditaklukan tapi kau berhasil membuatnya takluk, selama ini dia selalu berada dalam bayang bayang mendiang istrinya, dia begitu mencintai mendiang istrinya dan saat kau datang dan masuk kedalam kehidupannya sedikit banyak kau sudah membuatnya lupa akan kenangan masa lalunya, dia mulai bisa menerimamu, tapi dia bingung dengan hatinya, semua yang dia lakukan ini tak ubahnya hanya sebagai pelarian. Jungkook terluka, dia sakit, dan dengan adanya dirimu jiwanya merasa telah mendapatkan pelabuhannya kembali namun akal sehatnya selalu bimbang, dia ingin menerimamu tapi hatinya seakan ragu, dan kini kau membuat jarak yang begitu jauh, membuat penghalang diantara dirimu dan dia. Dia ingin memperbaiki semuanya tapi kau terlalu jauh untuk dijangkaunya, dia merasa menjadi pria yang tidak berguna, dia merasa gagal dan dia ingin mengakhiri semuanya, melepaskanmu dan membuatmu bebas, tapi kau tahu dia tidak sejahat itu, dia sangat memikirkan dirimu, sikapnya memang dingin dan arogant tapi hatinya begitu lembut. Aku mengerti mungkin aku hanya orang asing yang sedang berusaha memperbaiki sebuah hubungan yang bahkan aku sendiripun tak mengenal baik kalian, tapi apa kau tidak ingin jika lukisan itu menjadi nyata ? kau, Jungkook dan anak kalian hidup bersama ? Berbagi kebahagiaan dan cinta, memberi semua hal yang kalian miliki pada anak anak kalian. Aku rasa itu impian semua orang"

Ana menunduk, ya benar Jungkook memang tak pernah mengatakan atau menganggap Ana sebagai istrinya tapi bukankah semua perlakuan hangat yang ia terima membuktikan bahwasannya Jungkook memang memikirkan dirinya.
Suga tersenyum tipis lantas berjalan keluar menuju tempat kerjanya. Meraih beberapa alat yang dibutuhkan lalu membawanya keluar, dimana disana sudah ada Ana yang berdiri disamping mobil hitam milik pria bertopi hitam itu.

"Ayo, kita harus menemukan putramu"
Ana mendongak lantas masuk kedalam mobil, memikirkan hal yang pria disampingnya katakan, dia hanya sedang berfikir mungkin yang dikatakan Suga ada benarnya, tapi apakah dia akan menerima Jungkook dengan segala luka yang telah ia torehkan.

"Pakai ini, aku akan mengawasi pergerakanmu, jika terjadi sesuatu padamu katakan saja, aku bisa mendengar semua yang kau dan mereka katakan"
Ana mengangguk pelan lantas sebelum beranjak pergi dia menatap wajah pria disampingnya.

Ana [Jjk-BTS] // ENDWhere stories live. Discover now