18. Panik

506 72 2
                                    

Baru kemarin semenjak kepergian Kai berlibur ke rumah keluarganya. Mulai itulah, Krystal merasa kesepian tidak ada orang yang ia ajak berbicara dan bergurau di apartemen sebesar ini. Krystal sangat rindu dengan suara, ocehan, dan tingkah dari pria itu saat bersamanya. Banyak kenangan bersama Kai di apartemen ini walaupun kenangan itu tidak seindah di drama Korea. Kilasan awal saat mereka bertemu hingga idol itu membawanya ke apartemen ini teringat di benaknya.

"Heii" sergah Tzuyu membuat Krystal kaget. Wanita itu larut dalam kenangan bersama Kai bahkan dirinya sedari tadi tidak menyelesaikan pekerjaannya mengelap meja.

"Astaga kau ini" ucap Krystal memegang dadanya.

"Sedang memikirkan siapa?"

"Tidak aku tidak memikirkan siapapun."

"Katakan siapa pria yang kau sukai saat ini" goda Tzuyu menyenggol lengan Krystal.

"Pacar....kau ini....aku itu masih single.... lagian saat ini aku ingin fokus untuk berkarir" balas Krystal.

Tiba-tiba raut wajah Krystal berubah menjadi panik seketika. Dirinya langsung mengumpat di bawa meja kasir. Krystal berdoa agar wanita yang bersama pria itu tidak melihatnya.

"Kau ini kenapa?" Tanya Tzuyu heran.

"Jangan sampai wanita yang bersama pria itu tau kalau aku berada sini!"

"Tap...."

"Please" mohon Krystal dengan wajah memelas.

"Baiklah" jawab Tzuyu menghela nafasnya berat.

Tzuyu lalu memberikan menu makanan kepada kedua orang yang itu. Dari wajah ibu itu dan pria yang bersamanya, Tzuyu bisa melihat bahwa wanita itu kelihatan baik. Tapi kenapa Krystal begitu sangat takut melihat wanita itu. Apakah wanita itu memakai topeng untuk menutupi kejahatannya.

Setelah kedua orang tadi memberi tau apa yang mereka pesan. Tzuyu lalu kembali ke tempatnya dengan rasa takut juga. Yang ada dibenaknya saat ini adalah apakah kedua orang itu adalah pembunuh berantai?.

"Astaga buang jauh-jauh pikiran mu yang negatif ini" batin Tzuyu.

Karena takut, Tzuyu pun menyuruh orang lain untuk memberikan pesanan kedua orang itu. Sudah 30 menit tetapi kedua orang itu belum juga pergi dari tempat ini. Kaki Krystal kesemutan karena berjongkok sambil menunggu kedua orang itu pergi dari tempat itu. Dirinya melirik di balik bolongan meja itu ternyata kedua orang itu asyik berbincang-bincang. Krystal sangat yakin saat ini kedua orang itu sedang membicarakannya. Tzuyu yang kasihan melihat Krystal jongkok di bawa meja itu. Ia pun menyuruh wanita itu untuk pergi dari sini. Ia tidak bisa mengusir pelanggan begitu saja jika tidak mempunyai alasan yang kuat.

"Soo Jung" gumam wanita paruh baya yang tak sengaja melihat Krystal masuk ke dalam ruangan.

Wanita paruh baya itu langsung beranjak dari tempat duduknya. Ia sangat yakin wanita bercelana jens yang masuk ke ruangan itu adalah Soo Jung. Ia harus bertemu dan membicarakan kepada Soo Jung agar tidak ada kesalahpahaman yang panjang. Tetapi sayangnya wanita itu tidak di perbolehkan untuk masuk menjemput Soo Jung.

"Maaf Nyonya, anda tidak boleh masuk ke dalam" titah wanita itu.

"Saya ingin menemuinya!" Tegas wanita itu berusaha menerobos tempat itu.

"Soo Jung ini bibi!, Dengarkan bibi....kita bisa membicarakan ini baik-baik, kau tak perlu bersembunyi seperti ini" ucapnya membuat langkah kaki Krystal terhenti.

"Maaf Nyonya, disini tidak ada orang di bernama Soo Jung mungkin anda salah lihat."

"Tap....." Ucapan wanita itu terpotong saat pria itu berbisik kepada ibu paruh baya tersebut.

My Boyfriend Is Idol {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang