16

8.5K 521 9
                                    

🍁🍁

Soraya tidak pernah merasa terpuruk separah ini bahkan saat kedua orang tuanya meninggal. Ini lebih menyakitikan ketimbang saat dia ditinggalkan sendirian.

Rumah mertuanya benar-benar ramai hari ini, banyak tamu dari para kerabat, tetangga, rekan kerja serta anak-anak panti asuhan tapi Soraya malah merasa seorang diri karna semua orang hanya terfokus pada wanita bergamis dan berjilbab putih sepasang dengan pakaian pria yang ada disampingnya.

Jika iri adalah dosa maka biarkan hari ini Soraya memenuhi catatan amalnya dengan dosa itu. Hatinya benar-benar merasa iri dan cemburu luar biasa melihat Pasangan yang sedang mengabadikan momen pengajian dan syukuran mereka dengan berfoto.

Manusia memang seperti inikan, akan ada rasa iri dan cemburu pada sesuatu yang tak dia miliki. Chandra dan mengandung seorang bayi adalah doa Soraya.

Soraya tidak tau kapan Allah akan menjawab doanya, dia takut sebelum Allah mewujudkan hal itu dia malah lebih dulu melangkah mundur karna tidak mampu lagi untuk bertahan terhadap sakitnya rasa iri dan cemburu.

"Kelihatannya cantik dan baik tapi ternyata dia istri kedua"

"Iya yah kok mau sih jadi yang kedua?"

"Dengar-dengar sih si Soraya gak bisa hamil makanya Chandra nikah lagi"

"Si Soraya gak bisa hamil? Pantesan kalau gitu suaminya nikah lagi"

"Tapi kasian banget yah, udah gak bisa hamil suaminya nikah sama wanita lain lagi"

Praaang

Bunyi pecahan gelas itu sukses membuat tiga orang wanita yang tadi sedang mengobrol menoleh kebelakang.

"Eh...Soraya?"

"Iya, maaf yah ibu-ibu ngagetin tangan saya panas mau nampar mulut orang" ucap Soraya sambil berjalan melewati ketiga wanita yang merupakan tetangga satu komplek mertuanya.

"Oh iya bu Lisa" ucap Soraya yang menoleh kebelakang tanpa memutar tubuhnya. "Dua hari yang lalu suami anda datang dengan seorang wanita muda ke restoran saya"

"Apa?"

"Permisi" ucap Soraya yang memilih untuk langsung pergi menuju kamarnya yang pernah dia tempati dulu saat tinggal dirumah mertuanya.

Tok tok tok

"Siapa?"

"Ini ayah"

Soraya langsung bangkit dari kasurnya untuk membukakan pintu pada mertuanya.

"Sayang... Kamu tidak apa-apa?"
Soraya tak menjawab, wanita itu langsung memeluk tubuh pria yang sudah seperti ayah kandungnya sendiri.

"Menangis saja, ayah tidak melarang" ucap Ayah Chandra sambil mengusap punggung Soraya.

Tepat setelah itu, Soraya langsung menumpahkan air matanya akan rasa sakitnya.

"Soraya lelah ayah"

🍁🍁

"Hari ini Soraya menangis"

Pria yang baru saja menghampiri ayahnya yang sedang memberi makan ikan dikolam belakang rumah itu lantas menoleh.

"Itu sangat menyakiti ayah" Pria paruh baya dengan kaos abu itu meletakkan makanan ikan lalu duduk dikursi yang terletak dibawah pohon mangga.

"Dia bukan hanya menantu tapi sudah seperti putri ayah dirumah ini, jika bukan karna dia yang ingin menikah denganmu ayah sudah sejak hari itu meminta kalian bercerai"

Love Me [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon