Danger Boy 22

76.5K 6.2K 185
                                    

Welcomeback! Aku kembali UP!

Happy Rading❤

Seperti yang di katakan oleh Rangga, malam ini ia menginap di rumah Zea.

Tidak ada yang bicara, semuanya hening hanya suara dentingan sendok yang memecahkan keheningan.

"Zea ke kamar duluan," lalu Zea beranjak dari tempat makan.

"Permisi," ucap Rangga singkat, lalu mengikuti langkah Zea.

Alex nampak menghela napas panjang, ia melirik ke arah Tesha yang sedang menikmati makanannya, "Apakah Zea masih belum mau ngobrol denganmu?" Tanya Alex, membuat Tesha menghentikan kegiatan makannya.

"Belum, Zea gak pernah sapa Tesha om," ucap Tesha lesu.

"Kenapa anak itu, biasanya dia mudah akrab," monolog Alex sambil memijit pangkal hidungnya.

"Dia gak mudah akrab sama orang baru, kamu tau itu!" ucap Resha lalu beranjak dari kursi.

"Gapapa om, biar aku coba buat akrab sama dia," ujar Tesha sembari tersenyum tipis.

Sedangkan Zea ia hanya berdiri di jendela balkon, tatapannya lurus memandang indahnya kota jakarta ketika malam.

"Kenapa, hm?" Rangga memeluk Zea dari belakang.

"Nggak," jawab Zea, tatapannya tidak beralih sedikit pun.

"Mau ke rumah mami?" tawar Rangga. Setidaknya jika gadisnya berada di rumahnya sedikit bisa melupakan tentang Tesha.

"Takut gak di bolehin sama ayah," ujar Zea.

"Biar aku yang ngomong, mau?"

"Nggak, mau tidur aja," lalu Zea membalikan tubuhnya, hingga tubuhnya sempurna berhadapan dengan Rangga.

Rangga mengusap lembut pipi Zea, ia menyelipkan anak rambut yang berada di pipi gadisnya. Mengecup lama kening Zea.

"Jangan di pikirin nanti kamu sakit," bisik Rangga. Mampu membuat Zea seketika meremang.

"Mau tidur," gumamp Zea, ia menatap lekat ke arah kekasihnya yang begitu tampan.

Rangga mengangkat tubuh mungil Zea lalu membawanya ke arah ranjang.

"Tidur," titah Rangga, ia mengusap-usap pucuk kepala Zea.

Hingga terdengar dengkuran halus, tanda Zea sudah terlelap, Rangga membenarkan posisi tidur Zea dan mengecup singkat pipi Zea, lalu beranjak dari tempat tidur.

Rangga keluar dari kamar Zea, lalu ia masuk ke dalam kamar yang kebetulan berada di sebelah kamar Zea.

Brak!

Tesha yang sedang anteng dengan ponselnya pun terlonjak kaget.

"K-enapa?" tanya Tesha gugup.

Bukannya menjawab Rangga malah mendekat ke arah Tesha, tangannya ia silang di dada dan bersandar di tembok.

"Rela berpura-pura jadi gembel, terus duduk di depan kantor om Alex, hingga om Alex ngerasa iba liat lo, terus berakhir dia membawa lo ke rumah ini. Apa tujuan lo?"

Ucapan Rangga mampu membuat Tesha diam membeku, keringat di pelipisnya mulai bercucuran, bibirnya mulai memucat, jantungnya berpacu dengan cepat. Apakah Rangga mengetahui semuanya?

"See, lo tinggal pilih keluar dari rumah ini atau gue bongkar semuanya," tatapannya beralih menatap Tesha.

"Gue gak bermaksud apa-apa, gue emang gak punya tempat tinggal, gue di buang sama keluarga gue,' ucap Tesha berusaha bersikap biasa saja.

Danger Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang