Tiga puluh.

1.7K 114 10
                                    

Brakk~

"Siapa?" tanya Cecilia terkejut saat dirinya sedang sibuk bersantai dengan kedua teman-temannya.

"Kau Cecilia?" tanya Devan dingin.

"Benar. Siapa?" tanya Cecilia heran. Seorang pria berumur mendatangi nya, dengan wajah tampan pria itu dan karismanya memukau. Cecilia yakin pria di depannya bukan orang sembarangan, jika di lihat dari pakaian nya.

"Jack," panggil Devan dengan wajah datar.

Tak lama kemudian Jack datang bersama bodyguard lainnya mendekat. "Disini tuan," ucap Jack.

Devan mengeluarkan handphone miliknya untuk menunjukkan sebuah foto pada Cecilia.

"Kau tau ini siapa?" tanya Devan sambil menunjukkan foto Pita pada Cecilia.

Cecilia mengerutkan keningnya. "Itu gadis sialan yang merebut tunanganku kan? Kenapa kau mencarinya juga? Kalau begitu kita sama," ucapnya sambil tersenyum manis.

Devan, ayah kandung Pita mendecih kesal. Ia pun mencekik leher Cecilia membuat teman-teman yang melihat itu terkejut sambil berteriak panik.

"Kau berani mengumpat putriku, Pita dengan sebutan gadis sialan?" tanya Devan dengan marah sambil mencekik leher Cecilia.

Cecilia menahan nafas saat lehernya tercekik hingga membuat wajahnya memerah. Devan mendorong tubuh Cecilia hingga terjatuh.

Lalu Devan membersihkan tangannya dengan sapu tangan, ia pun menatap Cecilia dengan garang.

"Kau tau, gadis yang kau umpat adalah putri kandung ku. Kau tau Devan William? Itu adalah diriku," ucap Devan sambil menekan kata yang ia ucapkan dari mulutnya.

Cecilia terdiam, ia pun terkejut bukan main. "Kau bercanda? Tidak mungkin gadis pelacur--"

Plak'

"Siapa yang kau sebut pelacur wanita sialan?" tanya Devan dengan marah sambil menampar wajah Cecilia.

Devan membersihkan tangannya dengan sapu tangan yang ada di saku bajunya.

"Kau Cecilia, seorang model majalah terkenal di Rusia, Right? Apa perlu aku hancurkan karir model mu itu sialan?!" bentak Devan dengan wajah yang merah padam.

"Dengan satu malam, aku bisa menghancurkan semua yang kau miliki. Semuanya, tanpa terkecuali," lanjut Devan.

"Aku akan menghancurkan mu. Menghancurkan orang orang yang berani main-main dengan putriku Pingkan Agustina," tuturnya membuat orang yang berada di dekat Cecilia memilih pergi lebih dulu.

Devan berjongkok di depan Cecilia yang masih terduduk sambil memegang pipinya yang terkena tamparan.

Devan tersenyum miring. "Tidak akan aku lewatkan satu pun orang. Termasuk kau Cecilia!" ancamnya dengan pasti.

∆∆∆

Alvito menggendong Pita saat mereka sampai di dalam Vila, dengan wajah penuh khawatir. Ia menatap wajah Pita yang masih pingsan di dalam gendongannya.

Yuli, ibu kandung Pita menatap hal yang sama. Ia pun sama khawatirnya, melihat putrinya bahkan mengetahui apa yang terjadi pada putrinya itu.

Alvito menurunkan tubuh Pita perlahan di atas kasur. Lalu, mengusap rambut panjang Pita dengan lembut. Yuli yang melihat itu hanya tersenyum tipis.

Alvito duduk di pinggiran kasur sambil terus mengusap puncak kepala Pita dengan begitu lembut.

"Sejak kapan kau menyukai putriku?" tanya Yuli yang membuka suara.

My Arrogant Billionaire [END] [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang