CHAPTER 20: Complementary Life

3.2K 457 79
                                    

Maaf kak. Aku lupa kemarin hari Rabu ㅠ.ㅠ

So, selamat membaca! Semoga ini bisa menghibur kalian yang lagi struggling for everthing you do. Hihi💕

***

Aku menulis surat ini saat pertengahan musim semi. Entahlah musim apa yang saat ini sedang kamu lalui jika surat ini sudah sampai padamu. Yang pasti, dari seluruh surat yang setiap minggunya kutulis untukmu, ini adalah yang terpenting.

Kemarin Jun dan Myungho datang menjengukku dan memberiku sebuah kabar. Seharusnya aku mengatakan kabar ini padamu terlebih dahulu sebelum kamu pergi malam itu, tapi waktu dan keadaannya sangat tidak pas untuk kuungkapkan meski keadaannya begitu mendesak.

Gyu, apa kamu ingat kakakku Seulgi? Kurasa kamu pernah bertemu dengannya sekali saat orangtua kita harus dipanggil ke sekolah sebab kita berkelahi sampai membuat ruang seni hancur.

Ketika kita bertarung sampai membuat lengan dan hidungku patah sementara rusukmu bergeser dan kakimu patah hingga harus menggunakan tongkat kruk selama beberapa bulan demi memperebutkan Kyulkyung, si gadis pindahan dari Tiongkok yang entah kenapa masih saja kuingat namanya meski itu sudah terjadi belasan tahun lalu.

Aku tidak yakin apakah kamu dan Seulgi pernah bertemu lagi selain hari itu namun yang ingin kusampaikan sekarang berkaitan dengannya.

Gyu, Seulgi adalah keluargaku satu-satunya yang tersisa setelah kedua orangtuaku meninggal beberapa bulan ketika aku datang ke Seoul. Seulgi bergantung hidup padaku karena kondisi fisiknya lemah dan terus sakit-sakitan yang mana itu membuatnya tidak bisa melakukan banyak hal. Tentu, ia tahu bagaimana kehidupan dan pekerjaanku selama di Seoul bahkan Seulgi tahu kita sudah menikah karena aku banyak bercerita padanya.

Dua tahun lalu aku menghadiri pernikahan Seulgi dan ia terlihat bahagia dan begitu cantik dengan gaun pengantinnya. Dan dua tahun setelahnya pula, Seulgi akhirnya mengandung anak pertama mereka.

Entahlah bagaimana perasaanku saat mendengar kabar bahwa aku akan segera menjadi paman. Seharusnya aku bahagia, bukan? Tapi sayangnya, ketika usia kandungan Seulgi sudah menginjak delapan bulan, suaminya meninggal karena kecelakaan. Berita duka itu terus berlanjut setelahnya saat aku mengetahui bahwa Seulgi juga meninggal dalam proses persalinan, menyisakan bayi laki-laki lucu yang lahir dengan sehat dan sempurna.

Kejadian itu terjadi bersamaan dengan hari anniversary pernikahan kita.

Malam itu aku bertekad untuk mengatakan padamu bahwa aku ingin mengadopsinya, namun karena keadaan sedang berantakan aku menundanya tanpa mengatakan apapun padamu. Aku tidak bisa merepotkan siapapun selain menitipkannya di panti asuhan dan meminta Jun serta Myungho untuk mengawasi bayi itu.

Gyu, jika nasib berkata buruk dan sang algojo menarik tali tambang disekitar leherku yang tergantung di langit-langit atau apapun yang mungkin saja terjadi setelah ini, ada satu permintaanku padamu sebelum pasrah pada takdir yang menentukan hidupku kelak.

Dimanapun kamu berada atau kemanapun tujuanmu setelah ini, kuharap kamu membawa bayi itu bersamamu. Jagalah dia seperti anakmu. Sayangi dia seperti kamu menyayangiku. Bagaimanapun darahnya yang mengalir juga ada milikku di dalamnya.

I love you more than any words can say, honey. I'll find you.

🐯🐯🐯

"Tuan... tuan? Tuan Dariel?"

"Ah ya! Ada apa?"

Entah panggilan yang sudah keberapa kali tertuju ke arahnya, pada akhirnya Mingyu menyahut seorang pramugari yang langsung mengerutkan begitu melihat raut wajah Mingyu memandangnya dengan mata dan pipi yang basah oleh jejak air mata.

(✔) The Greatest Showman × MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang