Chapter 17

911 100 9
                                    

BEGIN
.
(Happy Reding 😊 sayang bibi banyak-banyaak, Terimakasih 300+ votenyaa ❤❤)
.
.
.
.
.
.
Setelah ujian itu berlangsung, siswa diizinkan libur selama beberapa bulan, sebelum acara kelulusan.

Krist masih memikirkan imprint yang terjadi antara dirinya dan Phi singto. Karena sampai sekarang mereka belum bertemu sama sekali. Memang imprint itu tidak terlihat secara fisiki, tetapi hati dan pikiran Krist selalu mengarah pada pemuda tampan itu.

"Sayang, kau jadi ikut Bunda ke tambang hari ini ?" Liana mengejutkan Krist yang sedang bermenung di meja makan.

"Ah, Bunda, tentu saja jadi. Kit akan menemani Bunda " Krist tersenyum manis. Bundanya memang terlihat sudah lebih baik, semenjak kepergian Jimi.

"Baiklah, ayo.."

Krist hari ini sengaja berjalan kaki ke kawasan tambang bersama Liana tak lupa ditemani beberapa pengawal, Apha juga berjalan disamping Krist dengan senangnya. Karena sudah lama ia hanya terkurung di rumah. Gun tidak mau ikut hari ini, ia beralasan ingin berduaan bersama mamanya.

"Bunda, apa tidak apa Kit tidak mengambil kuliah seperti Phi New ? " Krist memang tidak akan melanjutkan kuliahnya, ia hanya akan membantu pertambangan bersama Gun.

"Tentu saja tak apa sayang, Bunda selalu mendukung apapun keputusan mu, lagi pula, bunda senang ada yang membantu " Liana mengelus pucuk kepala sang anak sayang.

"Terima kasih bunda"

Tak lama, mereka sampai di pertambangan Berlian Pinkdiamond, tambang ini sangat indah, tidak menyeramkan seperti yang ada dipikiran Krist.

Ada danau buatan lagi disamping tambang ini, tambang ini berbentuk gunung dan ditengahnya terdapat pintu besi, yang Krist kira pasti terbuat dari baja. Liana berkata pada Krist untuk mengelilingi tambang terlebih dahulu, Liana akan melihat sesuatu di kantor. Ya, disamping gunung ini, terdapat kantor tingkat 3 sederhana, tempat pengolahan berlian akan dilakukan.

"Bunda, apa Kit boleh masuk ke dalam gunung itu ?"

"Kkk~ tentu saja sayang, dan itu bukit, bukan gunung ya" Liana terkekeh gemas.

"Ayo kucing maniss, kita bertualang" krist menaiki punggung Apha

"ROARR" binar mata Apha pun tak bisa dielakkan.
.
.
.
.
.
.
"Jangan lupa penobatan mu sebagai calon penerus ku" Alpha Na berbicara diruangannya, berhadapan dengan Singto.

"Iya ayah, "

"Dan mate mu, kau harus membawanya dalam penobatan itu"

Singto terdiam, apakah Krist mau ? Apakah dia ingin ?.

"Dia pasti mau, berusahalah Putra Mahkota" King yang berada disanapun bersuara.

"Apakah sulit mendapatkannya Uncle ?"

"Kau kira kenapa aku turun tahta saat ini ?" Jawab King cuek.

Ya, Singto tahu, seorang LuneAlpha tidak akan menurut begitu saja pada Alpha nya, mereka mempunyai pendirian sendiri.

"Aku akan kehutan nanti sore ayah, " Singto meminta izin.

"Pergilah, jaga dirimu Alpha Muda"
.
.
.
.
.
Setelah mengelilingi tambang dan melihat kinerja pekerja disini, Krist sedikit banyak langsung mengetahui apa saja sistem yang diterapkan perusahaan Pho ram nya.
Krist bahkan meminta sebuah berlian berbentuk lingkaran berwarna pink untuk dikalungkan pada Apha, tentu saja dengan persetujuan Liana.

"Bunda, Kit ingin ke danau Pinkdiamond sebentar boleh ?" Krist menatap bundanya penuh harap, jam menunjukkan pukul 4 sore.

"Sebentar saja ya, dan bawa pengawal bersama mu"

╰☆✓╮𝐋𝐮𝐧𝐞𝐀𝐥𝐩𝐡𝐚 | 𝐒𝐢𝐧𝐠𝐤𝐫𝐢𝐬𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang