💦 21 💦

97 9 3
                                    

Jangan Lupa 'VOTE'
Jangan Lupa 'KOMENTAR'

Happy Reading

💦💦💦

'Jangan percaya siapapun. Semua yang ada disekelilingmu memakai topeng. Dan apa yang sedang kamu cari tidak sejauh matahari.'

Kata-kata itu terus menguasai pikiran Rannesa hingga saat ini. Dia sama sekali tak bisa berhenti memikirkan siapa pengirim paket misterius yang berisi surat itu.

"Dia tau semuanya dan dia tau siapa pelaku itu, tapi kenapa dia nggak nggak melapor polisi? Kenapa dia malah kirim paket ini buat gue?" Batin Rannesa.

"Jangan percaya siapapun. Semua orang yang ada disekelilingmu memakai topeng." Gumam Rannesa pelan.

"Kenapa dia bilang begitu? Apa maksudnya gue gak boleh percaya sama semua orang yang gue kenal dan gue harus hati-hati sama semua orang?"

"Kalau gitu, berarti pembunuh itu ada disekeliling gue dan merupakan salah satu orang yang gue kenal? Tapi, siapa?"

"Kenapa dia harus kasih teka-teki begini sih? Kenapa gak langsung bilang aja supaya gue bisa cari buktinya. Kan yang dicari sama polisi itu adalah buktinya supaya bisa membuktikan siapa pelaku itu. Kalau ada buktinya, mereka akan tau siapa pelaku itu karena mereka tau pelakunya ada di sekolah dan merupakan salah satu orang yang Julia kenal."

Makin dipikirkan malah semakin membuat kepala Rannesa pening. Dia benar-benar panasaran pada pengirim paket misterius itu. Kenapa dia harus mengirimkan paket? Kenapa dia tidak memberitahu Rannesa secara langsung? Kalau begini kan Rannesa jadi pusing dan penasaran.

"Kalau dia tau semuanya, berarti dia salah satu orang yang kenal Julia dan dia ada di sekolah itu. Dia tau pelaku itu dan dia tau semua yang terjadi sama Julia." Batin Rannesa.

"Waaahhh makin bikin penasaran aja. Gue harus cari tau semuanya."

"NON JULIA! KITA SUDAH SAMPAI!" Teriak Bono yang spontan membuat Rannesa terkejut.

"Astaga! Nggak usah teriak-teriak!" Ketus Rannesa kesal karena dibuat terkejut.

"Non Julia dari tadi dipanggil tidak mendengar, jadi saya bersuara nyaring." Sahut Bono.

Rannesa mendengus sebal karena tak bisa membantah ucapan Bono. Memang dia yang sejak tadi asik melamun sampai tidak sadar keadaan sekitar.

Juki membukkan pintu mobil lalu Rannesa keluar. Dia berdiri menghadap bangunan bagian depan SMA Nirwangga itu sambari menunggu Bono memarkirkan mobil, karena Rannesa tidak boleh beranjak tanpa dikawal oleh Bono dan Juki untuk menghindari kejadian seperti kemarin terjadi lagi padanya.

"Misteri apa yang sebenarnya ada di sekolah ini?" Batin Rannesa.

Rannesa benar-benar penasaran dengan apa yang terjadi pada SMA Nirwangga ini. Dia masih mengingat jelas ketika para siswa siswi mengatakan bahwa para pembunuh, stalker dan bahkan pembully dibiarkan bebas di sekolah ini. Dan Julia termasuk daftar salah satu pembunuh itu.

"Tunggu.....para pembunuh?" Batin Rannesa merasa melewatkan suatu hal. "Kalau begitu ada orang lain juga yang melakukan pembunuhan di sekolah ini."

"GILA!" Pekik Rannesa dalam hati. "Ini sudah nggak bener."

💦💦💦


Sherly berkali-kali menghela nafas berat dan tak kunjung keluar dari mobil Robby. Laki-laki tampan itu ikut menghela nafas melihat sikap kekasihnya. Dia tau Sherly takut keadaan semakin memburuk dan perlakuan Angel pada Julia semakin parah. Dia ketakutan karena semua itu terjadi karena dirinya.

Splash HeartWhere stories live. Discover now