Bagian Sembilan

107 16 2
                                    




☁️☁️☁️

Seperti biasa akhir pekan selalu ia habiskan dengan berolahraga, hari ini boxing menjadi pilihannya. Tidak terasa empat puluh lima menit sudah berlalu, sekarang waktunya untuk beristirahat barang sebentar. Seseorang tampak sedang berjalan ke arahnya, Jungkook tau siapa itu. Orang yang akan memberinya informasi penting.

Setelah pertemuan mengenai informasi penting beberapa jam yang lalu. Kini Jungkook sudah berada di ruang kerjannya, memperhatikan foto berserta keterangan di setiap foto-foto itu. Jungkook memincingkan mata saat membaca satu keterangan yang membuat tangannya tanpa sadar meremas kertas itu. Brengsek.

Awalnya pria bermarga Ryu itu tak pernah menyangka akan terlibat dengan cerita cinta orang lain, ah tidak lebih tepatnya kali ini ia penasaran— semakin mencari tau, menyewa orang agar ia mendapat sesuatu yang penting itu. Semua bermula karena mendengar tangisan pilu di pantai. Tidak menyangka setelah semua informasi telah di dapatkannya dengan mudah, kini ia benar-benar ingin melayangkan satu pukulan pada Han Taehyung. Baiklah setelah ini ia ingin melihat langsung bagaimana rupa nyata pria yang berani menghianati Lee Sunny.

Sekarang Jungkook jadi mengingat wajah wanita itu. Apa yang Sunny lakukan di akhir pekan, ya.

...

Sunny menghampiri wanita yang sedang terlihat begitu senang merawat satu persatu tanaman yang berada di halaman belakang rumahnya. Sejak kedatangannya pagi tadi, ibu Han meminta Sunny untuk beristirahat terlebih dulu karena wanita paruh bayah itu tau jarak yang di tempuh dari Seoul ke Daegu tidak dekat apalagi Sunny berkunjungan sendirian tidak bersama sang putra yang menjaga Sunny beristirahat di kereta begitulah pikiran ibu Han.

"Ibu, aku juga ingin membantumu."

Ibu Han tersenyum, menempuk bangku kecil di sampingnnya bermaksud meminta Sunny untuk iut duduk. Setelah itu keduanya sibuk dengan tanaman yang di beri pupuk agar semakin tumbuh dengan subur. Sesekali tawa keduanya terdengar, mulai dari berbincang tentang tanaman, makanan, acara televisi bahkan kembali lagi membahas tanaman tak henti-hentinya jadi topik kedua wanita yang sangat penting bagi hidup Han Taehyung.

"Sunny-ah" Panggilnya lembut, sekarang ia menatap punggung kecil Sunny karena wanita itu sedang membelakanginya.

Walaupun saat ini Sunny sedang merapihkan beberapa pot bunga tapi ia masih menjawabnya
dengan cepat. "Iya ibu"

"Apa kalian sedang bertengkar?"

"Ibu bicara apa—," Sunny berbalik dan memperlihatkan senyumannya "Tidak Ibu, kami baik- baik saja."

Bukankah ketika seseorang mengatakan dirinya sedang baik-baik saja pertanda sebenarnya ia sedang tidak baik-baik. Sekarang Sunny merasa tenggerokannya begitu sakit sebab berusaha menahan tangis dan itu tidak boleh terjadi apalagi di depan ibu Han, wanita yang begitu ia sayangi.

"Tapi kenapa tidak ingin Tae tau kau kemari?"

Setelah kejadian pagi tadi dimana tanpa di duga ibu Han membuka pintu pagarnya dan menemukan Sunny yang terlihat sangat terkejut, Awalnya wanita paruh baya itu mengira kekasih anaknya datang bersama sang putra tapi Sunny mengatakan bahwa ia hanya datang sendiri dan berniat ingin belajar membuat selai strawberry kesukaan Taehyung.

"Taehyung akan berulang tahun bulan depan. Aku berencena ingin membuatkannya kue dan tentu pakai selai strawberry yang banyak di atasnya, tapi ibu tau kan selama ini aku belum berhasil membuat selai itu padahal ibu sudah sering mengajariku."

OUR FEELING ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang