Nabila ingin menyempurnakan ibadah panjangnya bersama Sabiru, pria yang mampu membuatnya jatuh cinta berkali-kali. Selain tenang dan meneduhkan, Sabiru juga tipe pria romantis. Tak heran jika dia banyak digandrungi kaum hawa.
Di saat ujian cinta mel...
"Cokelat dari siapa? Enak bener kelihatannya," tanyaku seraya memakai kemeja krem yang telah Nabila persiapkan.
"Kiara," jawab Nabila singkat. Mulutnya sibuk mengunyah makanan berwarna cokelat tua tersebut.
"Kiara? Tumben," ujarku mulai menyisir rambut.
"Entahlah." Nabila mengendikan bahu, "cuma aku doang pula yang dikasih. Tadi Nasya minta pada Amara juga gak dapat," lanjutannya menandaskan potongan cokelatnya hingga habis. "Ya udah ... aku mau dulu ya, Kak."
Aku hanya mengangguk kecil untuk mengiyakan. Ketika Nabila berlalu ke kamar mandi, otakku dipenuhi tanya. Tumben-tumbennya Kiara berbuat manis memberi cokelat pada Nabila. Semua orang juga tahu jika gadis itu sangat tidak menyukai istriku.
Ada apa? Ahhh ... sudahlah! Tidak baik berburuk sangka. Karena sebagian dari prasangka adalah dosa.
Namun, prasangka buruk ini tetap saja menghantui pikiran. Pasalnya setelah habis magrib mendadak Nabila jadi buang-buang air. Wanita tersayangku itu bolak-balik ke kamar mandi.
"Memangnya kamu habis makan apa? Kok jadi mules-mules gitu?" tegurku peduli.
Kasihan juga melihat wajahnya yang mulai pucat. Tangannya juga terus memegangi perutnya. Pastinya Nabila tersiksa sekali. Beberapa kali ia terlihat menggigit bibir bawahnya serta meremas perutnya yang kini kembali rata.
"Gak tau, Kak," sahut Nabila lemah dan meringis, "seingatku aku tidak makan aneh-aneh dari tadi siang. Gak ngemil sama sekali malah. Cuma cokelat yang dikasih Amara tadi sore," terangnya lemah. Sudah tiga kali dia lari ke kamar mandi. "Aduh ... duh!"
Nabila bangkit dari rebahan di ranjang. Wanita itu terbirit menuju kamar mandi. Kasihan.
Tidak lama pintu diketuk. Wajah Nasya hadir menyapa. Gadis itu sudah siap untuk pergi rupanya.
"Mbak Key dan adik-adiknya sudah nungguin tuh di luar." Gadis itu memberi tahu seraya mengusap rambutnya yang ia kepang miring.
"Bentar. Nungguin kakakmu dulu. Lagi di kamar mandi dia."
"Ya udah aku temuin mereka dulu." Nasya pun berlalu.
Ketika kututup Nabila baru saja ke luar dari kamar mandi. "Kak, kayaknya aku gak bisa ikutan acara ini deh. Perutku gak bisa diajak kompromi."
"Ya udah kita batalkan saja," putusku mantap. Tidak tega juga mengajaknya dalam keadaan lemas seperti ini. "Tapi kita sekarang temui Kuasa dulu untuk membatalkannya."
Nabila menganguk setuju. Kutuntun langkahnya hingga ke teras rumah. Tampak Kiara, Kinara, Amara, dan Tara sudah pada siap dengan baju yang rapi.
"Sorry ... Key, aku terpaksa membatalkan makan malam ini. Bila sakit perut. Kasihan dia bolak-balik ke kamar mandi," ucapku dengan nada penyesalan..
Sementara Nabila terus saja memegangi perutnya dengan meringis. Pastinya dia masih melilit. Kasihan.
"Kok Bang Biru tega membuat kami kecewa sih?" sungut Kinara memasang wajah sewot.
"Bukan maksud begitu, Ra, tapi-"
"Bang Biru memang sering banget membuat kami kecewa." Amara ikut menimpali. Raut kesedihan terlukis pada wajah gadis itu.
Aduh tidak enak juga membuat mematahkan kebahagiaan adik-adiknya Kiara. Bagaimana ini?
"Ya sudah gini aja, Kak Sabir pergi saja jalan sama mereka. Aku biar di rumah sama Keanu." Nabila mengalah dengan bijak. Membuat rasa hati semakin tidak enak.
"Tapi, La ...."
"Aku gak papa kok, Kak. Ada ibu juga," tukas Nabila sok bijak. "Aduuuhhh!" Wanita itu meringis dan meremas perutnya, "kalian pergilah! Jangan hiraukan aku!"
Nabila terbirit-birit menuju kamar mandi. Kiara dan kedua adik perempuan saling berpandangan. Mata mereka mengerjap. Ada apa? Mencurigakan!
Fin
Yang ngikutin cerbungku Mahkota yang Terenggut pasti pengen ngikutin kisah rumah tangga Nabila-Sabiru kan. Yang belum baca di KBM applikasi ato Joylada, bisa peluk novelnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Harga novel 100k. Tebal halaman 360 hal.
Bagi yang minat pen peluk novelnya plus tanda tangan authornya silahkan hubungi nomer wa aku ya 081225224075. Makasih