Part 39

99 12 0
                                    

Hari terus berganti, namun bukan nya menjadi baik malah semakin hari banyak hal buruk yang Jisoo alami.

Seperti saat ini, Jisoo tengah mengendarai mobilnya menuju salah satu cafe di Seoul untuk bertemu dengan orang yang sangat amat ia hindari.

Irene. Bae Irene. Wanita itu mengajak Jisoo bertemu, sudah ia tolak mentah-mentah dan mengatakan bahwa dirinya tidak pernah ingin bertemu bahkan mengenal Irene.

Tapi wanita itu terus memaksa Jisoo dengan mengirimi pesan seharian penuh kemarin pada nomor Jisoo. Darimana coba dia mendapatkan nomor baru Jisoo. Sungguh menyebalkan.

"Maaf aku terlambat." Ucap Jisoo dengan santai dan langsung duduk dihadapan Irene, tak lupa ia membuka kacamata yang sedari tadi ia pakai.

"Tidak apa-apa Jisoo-ssi. Kau mau pesan dulu?"

"Tidak usah, aku juga tidak punya banyak waktu untuk berbasa-basi. Aku sibuk hari ini. Jadi katakan, ada apa?"

Terlihat Irene menghela nafas, mungkin ia kesal dengan respon calon tunangan Suho yang seperti ini.

"Aku hanya ingin meminta maaf padamu Jisoo-ssi. Aku minta maaf karena sempat kembali mendekati Suho, padahal dengan jelas dia tulus mencintai mu." ucap Irene.

Jisoo memutar bola matanya. Ia tak ingin mendengarkan hal tidak penting seperti ini. Jika ingin meminta maaf karena hal itu, kenapa baru sekarang? Dan kenapa harus bertemu dicafe seperti ini.

"Aku tau kau pasti sangat padaku. Tapi sungguh, aku ingin meminta maaf padamu. Aku juga sekarang sudah menemukan pengganti Suho, jadi kau tenang saja. Ah iya, dan soal kerjasama perusahaan ku dengan perusahaan Suho. Sepertinya kita tidak bisa mengakhiri nya, jika itu terjadi maka akan berdampak besar pada perusahaan Suho. Mungkin kau perlu tau hal itu." Jelas Irene.

"Sudah? Aku ucapkan terimakasih atas niat baikmu meminta bertemu dengan ku untuk meminta maaf, aku juga berterimakasih padamu karena memberitahu kalian tidak bisa dengan mudah nya mengakhiri kerjasama itu. Tapi aku tidak yakin dengan yang kau ucapakan tadi, kau menemukan pengganti Suho Oppa? Apa kau yakin sudah benar-benar melupakan calon tunangan ku, apalagi kalian masih akan bertemu dengan urusan pekerjaan. Mungkin aku terkesan berlebihan, tapi aku yakin. Tidak semudah itu melupakan lelaki yang sudah pernah bermain dengan tubuhmu, aku tau itu. Aku tau semuanya, maka hanya dengan pemutusan kerjasama itu aku akan merasa lega. Kau dan Suho Oppa tidak akan pernah bertemu lagi jika itu terjadi. Ah iya dan satu lagi. Jangan kau tiba-tiba sedang mengandung anak dari Suho Oppa setelah kami bertunangan. Jika kau ingin melakukan hal itu, lebih baik lakukan dari sekarang. Maka aku yang akan pergi." Ucap Jisoo yang sangat menohok.

Dirinya bangkit kemudian kembali memakai kacamata hitam yang dibawa nya dan pergi meninggalkan cafe itu dan juga Irene yang tengah kesal karena ucapan kekasih mantan calon tunangan nya itu.

Berbeda dengan Jisoo, ia masih menahan emosi nya didalam mobil. Jisoo mengatakan semuanya pada wanita itu.

Jika kalian betanya-tanya kenapa Jisoo bisa mengatakan hal terakhir pada Irene, Jisoo tau semuanya dari teman nya Taeyong.

Taeyong sempat melihat Suho dan Irene bersama di Daegu. Itu tepat saat Jisoo sedang berada di Ulsan, sebelum Lisa meminta untuk menemui Jisoo.

Taeyong mengatakan ia melihat Suho yang tengah mabuk dan dibantu oleh Irene memasuki hotel tempat Taeyong bekerja. Taeyong sempat membantu wanita itu mengantarkan Suho kekamarnya.

Dan tanpa sengaja, saat Taeyong kembali melewati kamar yang dipesan Irene. Ada suara desahan tidak enak didengar dalam kamar itu.

Taeyong langsung berpikir bahwa mereka melakukan hubungan tidak benar didalam kamar itu. Dan menjelang Subuh, Irene keluar dari kamar itu dengan keadaan yang sudah berantakan dan salah satu sisi baju nya yang sobek.

Sungguh membuat teman sekolah Jisoo itu tidak habis pikir.

Awalnya Taeyong tidak ingin menceritakan semuanya, tapi mendengar curhatan Jisoo beberapa mengenai hubungan nya dan Suho membuat Taeyong mau tak mau menceritakan semuanya.

***

Setelah bertemu dengan Jisoo dan diserang oleh ucapan gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah bertemu dengan Jisoo dan diserang oleh ucapan gadis itu. Kini Irene sudah berada didepan ruangan Suho.

Ia membuka kasar pintu ruangan itu, tapi betapa terkejut dirinya melihat Suho yang tengah makan dengan Jisoo disampingnya.

Jisoo tersenyum pada Irene. "Ah sepertinya kalian ada janji, kalau begitu aku akan pulang. Tidak enak jika aku mengganggu pekerjaan kalian."

"Aniya Jisoo-ya. Kita tidak ada janji apapun. Irene-shi ada apa?" tanya Suho pada Irene

"AH mianhae Suho-shi Jisoo-shi jika aku mengganggu kalian. Ada yang ingin aku bicarakan saja masalah pekerjaan kita di Australia kemarin, tapi rasanya kau sedang menikmati waktu mu dengan Jisoo-shi. Jadi lain kali saja aku menjelaskannya. Kalau begitu, aku permisi."

Setelah mengatakan itu, Irene segera keluar dari ruangan Suho. Membuat Jisoo terseyenyum penuh kemenangan dan tiga detik kemudia memudar.

Belum. Ini belum menjadi kemenangan yang sesungguhnya. Wanita itu pasti akan memberitahu Suho jika Jisoo mengetahui semuanya. Jisoo harus mencegah hal itu terjadi.

"Oppa mianhae, sepertinya memang ada yang ingin bahas denganmu oppa."

"Tidak, kau sedang disini. Dan sekretarisku bilang hari ini jadwal ku kosong, jadi biar dia mengatur ulang pertemuan dengan sekretaris ku. Kau tidak apa-apa kan chagiya?" tanya Suho.

"Tentu saja. Aku baik-baik saja. Kalau begitu kau lanjutkan makan nya, aku akan menunggu mu,"

"Eoh. Ah iya bagaimana dengan novelmu? Apa Seulgi-shi sudah mengurusnya?"

"Eoh sudah, kurang lebih sudah 70%. Padahal ini bukan novel pertama ku yang terbit, tapi rasanya tetap seperti pertama kali menerbitkan novel. Aku gugup."

"Tenang saja. Penggemarmu sangat-sangat menantikannya, termasuk Yeri. Dia selalu menanyakan padaku kapan kamu akan merilis novel mu itu. Ohiya, apa kamu akan mengadakan fansign?"

"Aku belum tau. Tadinya aku tidak akan mengadakan acara itu, tapi rasanya aku berubah pikiran. Tapi aku belum tau Oppa. Nanti ku kabari kalau aku akan mengadakan fansign, lalu kau beritahu Yeri agar dia tidak perlu mengantri."

Suho hanya menggangguk dan melanjutkan makan nya yang tadi sempat terganggu.

Jisoo terus senyum melihat Suho yang makan dengan lahap. Otaknya kini sedang berpikir, rencana apa selanjutnya untuk menyingkirkan wanita itu bahkan keluarganya dari Suho.

'Aku membutuhkan bantuan dia, dia pasti bisa membantuku untuk menjauhkan priaku dengan keluarga itu' ucapnya dalam hati.

Journey of Life || [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang