Chapter 23 {menuju akhir}

11.2K 770 27
                                    

Happy Reading✨
.
.
.

"Phi akan pulang sebentar lagi, sayang. Hanya ada beberapa pekerjaan yang harus Phi selesaikan, tunggu Phi dirumah na"

"....."

"Bilang pada baby untuk menunggu daddynya, daddy ingin cepat bertemu dengan baby"

"....."

"Tentu saja Phi juga ingin bertemu denganmu sayang"

"....."

"Phi juga sayang Gulf, Phi tutup ya"

Cklek...

"Permisi, CEO bucin, apa aku menganggu?" Zee memasuki ruangan milik Mew sembari membawa beberapa file tebal.

"Apa yang kamu katakan, Zee? Masuklah" sahut Mew tanpa menatapnya.

"Itu fakta, kamu bahkan meneleponnya dua kali dalam sehari, aku benar-benar iri" ujar Zee sembari meletakkan file di meja milikmu.

"Ohow, kamu iri? Jika begitu cepat cari pasanganmu, wajahmu mulai terlihat keriput, Zee"

"Sial! Ngomong-ngomong ini file terakhirmu hari ini, Mew"

Mew membuka file tersebut, senyum sumringah terpapar di wajahnya.

"Ini bagus, perusahaan kita kian meningkat, tingkatkan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan terbaik di kota ini"

"Heum, aku sedang berusaha, hanya menunggu mereka menerima undangan kita" Zee duduk di hadapan kursi milik Mew.

"... yah baiklah, aku pikir kamu bisa pulang untuk bertemu istri tersayangmu" Zee kemudian bangkit sembari tersenyum tipis, meninggalkan Mew yang tengah berberes untuk pulang kerumah.

🍏🍏🍏

"Sayang, apa yang kamu lakukan? Bukankah Phi bilang Gulf harus istirahat?" Mew menemukan Gulf yang tengah memasak di dapur.

"Gulf bosan hanya di kamar, lagipula Gulf sedang ingin memasak untuk Phi" sahut Gulf sembari mengaduk masakannya, sesekali Ia tersenyum kecil.

"Tapi harusnya Gulf tetap di kamar, kita bisa beli makanan di luar, sayang."

Gulf menghentikkan aktivitasnya, Ia menatap Mew tajam sembari mematikan kompornya.

"Tapi sudah Gulf masak, lalu harus Gulf apakan?!"

"... buang saja jika P'Mew tidak ingin." sambung Gulf dingin lalu meninggalkan Mew.

"Merajuk lagi... apakah orang hamil semoodyan ini" racau Mew dalam hati.

Mew menatap masakan yang Gulf buat, aromanya selalu saja enak, namun Mew hanya tidak ingin Gulf kelelahan, hanya itu.

Ia bergegas ke kamar, dan menemukan Gulf tengah memunggunginya.

"Sayang, jangan marah pada Phi" Mew meletakkan kepalanya di perpotongan leher Gulf.

"Gulf... hanya... huks... memasak untuk Phi... apa salah?" Gulf mengucek kedua matanya. Dia menangis lagi, Ia merutuki mood nya yang naik turun ini terkadang.

"Hey, iya Phi tahu Gulf hanya ingin memasak untuk Phi, tapi lihatlah ini" Mew mengelus perut Gulf yang mulai membesar.

"Kemarin saat USG, Gulf dapat melihat babynya dengan jelas bukan? Sekarang, perut Gulf sudah mulai membesar, Gulf pasti akan lebih cepat lelah, Phi hanya tidak ingin Gulf kelelahan karena itu akan membahayakan dirimu dan juga baby"

Tell Me to Love You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang