Senja_4

41 37 1
                                    

Berjalan menyusuri jalanan yang cukup lengang, hening, pikiranku masih tertuju pada percakapanku dengan Ayah dan Bundaku tadi pagi.

Hai senja dalam perjalanan;)
Apakah ini saatnya aku melupakan Dia?
Apakah ini saatnya aku harus bangkit dari bayang-bayang Dia?
Apa aku bisa?
Apa aku harus menerima hadirnya orang baru?
Senja... Kau temanku bukan?
Aku harus apa?
Huh....

Ku lihat di depan ada beberapa orang sedang menggerombol, ada apa ya..

" Permisi pak ada apa ya? " Tanyaku pada salah satu dari mereka

" Itu neng ada cewek yang jatuh dari motor, nangis-nangis nggak mau di tolongin " Jawabnya

Aku mencoba mencari jalan untuk melihatnya, eh kok kaya pernah lihat ya. Dimana tapi.. Ah iya cewek itu..

" Misi pak bu.. Itu temen saya, bapak dan ibu-ibu bubar saja ya.. Mungkin dia hanya syok saja kok " Usirku halus ke mereka

" Iya neng di tolongin itu kasihan, ayo semua bubar " Sahut salah satu Ibu-ibu

.

" Raisa... Ini aku kak Ruby " Panggil ku sambil menyentuh pundaknya

Ia mendongakkan kepala, matanya sembab, wajahnya penuh air mata.
" Kak Ruby. Hiks hiks " Sambil memelukku

" Kenapa nangis? Ada yang sakit? "

" Hiks. Enggak.. Aku cuma kaget hiks "

" Ya udah.. Ayo ikut kerumah kakak dulu, nanti kakak anterin kamu pulang "
Dia hanya menganggukkan kepala

.

"Assalamu'alaikum Bunda...
Kamu duduk disini dulu ya Ra.. " Suruhku

" Iya kak makasih "

" Wa'alaikumsalam sayang.. Eh ada tamu, siapa by? "

" Raisa Bun, dia habis jatuh tadi jadinya syok deh..
Kakak ke kamar bentar ya Ra.. Kamu disini sama Bunda " Pamit ku

Setelah selesai bersih-bersih, aku langsung turun, ku lihat ada cowok yang sedang bersama Bunda dan Raisa.. Eh kok Bunda kaya udah akrab ya sama cowoknya.

" Eh kamu sudah selesai sayang.. Sini ini ada kakaknya Raisa.. Mau jemput Raisa "

" Iya Bun " Jawabku sambil melangkah ke arah Raisa dan duduk di sampingnya

" Udah baikan Ra? " Tanyaku

" Udah kak, makasih ya udah bawa Raisa kesini "

" Iya Ra.. Santai aja "

" Yuk dek, Umi udah khawatir banget tadi dengar kamu jatuh, terimakasih ya Ruby " Ajak cowok itu ke Raisa dan berucap kepadaku

" Iya sama-sama Bang " Balasku

" Yaudah saya dan Raisa pamit dulu.. Assalamu'alaikum "

" Wa'alaikumsalam " Jawab ku serempak dengan Bunda

" Bunda kok kaya udah akrab sih sama kakaknya Raisa " Tanyaku ke Bunda

" Yaiyalah orang kenalan tadi " Jawabnya ketus

" Ish Bunda mah "

" Gimana keputusan kamu? "

" Hm... Nunggu Ayah pulang aja deh Bun, nanti Ruby turun lagi sekarang mau ke kamar dulu bye Bunda " Sambil mengecup pipi Bunda

" Anak itu " Ucap Bunda sambil geleng-geleng kepala

.

Setelah makan malam, sekarang aku lagi di ruang keluarga bersama Ayah dan Bunda untuk memberitahukan keputusan ku.
Semoga keputusan ku ini menjadi jalan yang terbaik untukku kedepannya.. Aamiin

" Ehm Yah Bun "

" Gimana sayang? " Tanya Ayah

" Setelah Ruby pikir-pikir, meskipun Ruby belum tahu siapa yang melamar Ruby, dan Ruby harap penjelasan Ayah tadi semoga itu benar adanya.
Ehm.... Bismillah.. Ruby menerima khitbahnya tanpa ada unsur paksaan, InsyaAllah ini murni karena Allah SWT " Luapku lega

" Alhamdulillah " Ucap syukur Ayah dan Bunda bersamaan kemudian memelukku

" Semoga ini yang terbaik buat Ruby ya Yah Bun "

" Aamiin "

" Ya sudah Ayah telpon mereka dulu ya.. Kamu istirahat gih "

" Iya Yah, Ruby keatas dulu "

.

Hai malam...
Sampaikan salamku pada Senja ya..
Aku telah membuat keputusan untuk kisahku..
Semoga kebaikan selalu menyertai jalanku..
Aamiin



Part 4 yeyyy 🙌
Si Ruby dah mau nikah uwuuu...

Jangan lupa bintangnya sahabat Senja ✨
Bayyybayyyy

Assalamu'alaikum Wr. Wb. 👋

Senja Yang Ku TungguWhere stories live. Discover now