part 6 : reorganized

1.2K 137 26
                                    

USA 14 tahun lalu, Apartemen Junmyeon

Raut wajah perempuan berkulit putih pucat itu nampak lain dari biasanya. Sikapnya yang biasanya tenang dan anggun berubah 180 derajat. Khawatir, cemas, terkejut bercampur menjadi satu. Ia menyadari akhir-akhir ini tubuhnya berbeda dari biasanya. Stamina yang cepat menurun sehingga menyebabkan lelah yang berlebihan dan secara tiba-tiba migrain atau sakit kepala yang ia derita juga sering kambuh ditambah lagi dengan mual yang kadang-kadang menderanya. Ia pikir semua yang terjadi pada tubuhnya karena banyaknya tugas kuliah yang harus ia kerjakan. Mulai dari kegiatan praktikum, menyusun laporan praktikum, tugas dari dosen mata kuliah yang banyaknya tidak perlu ditanya, buku-buku tebal tentang anatomi tubuh manusia yang harus ia hafal dan masih banyak lagi. Belum lagi dengan ia harus membagi waktunya agar bisa bersama Junmyeon. Semua kegiatan yang Joohyun lakukan membuatnya tidak nafsu makan dan membuat tubuhnya memiliki antibodi yang buruk dan menyebabkan mudah sakit dan mual yang tidak seberapa parah itu karena maagnya kambuh, tetapi ternyata semua teori tentang tubuhnya terasa berbeda bukan disebabkan dari aktivitas yang sangat padat itu.

Joohyun memandangi benda pipih berwarna putih dengan corak warna biru dan terdapat pula dua garis merah di dalam benda pipih itu. Ia ragu pada benda pipih itu, maka memutuskan untuk cek dengan dua alat yang sama. Setelah menunggu beberapa saat, dua benda pipih yang sama dengan yang pertama menunjukkan hasil yang sama yaitu dua garis merah yang artinya ada sosok lain didalam dirinya. Untuk memastikan hasil dari alat itu akurat atau tidak, Joohyun memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Joohyun mandi terlebih dahulu. Biasanya air dingin dari shower akan terasa sangat menyejukkan dan menenangkan pikirannya, tidak untuk saat ini. setelah selesai dengan kegiatan mandinya, Joohyun mengenakan bathrobenya dan menyembunyikan hasil pendeteksi kehamilan pada saku bathrobe yang ia kenakan saat ini. Sampai di walk in closet, Joohyun melepas bathrobenya dan berdiri di depan cermin yang setinggi badannya. Manik hitamnya fokus melihat pada bagian perut, lebih berisi dari biasanya. Segera ia mengalihkan perhatiannya dan mengenakan baju yang ada di walk in closet itu. Ketika telah selesai dan memoles wajahnya dengan riasan tipis, Joohyun keluar dari ruang itu. Netranya langsung disuguhkan dengan pemandangan seorang lelaki yang masih terlelap nyenyak dengan kulit bagian atas tubuh lelaki itu terlihat. Dibalik selimut yang menutupi tubuhnya, lelaki itu tidak mengenakan sehelai benangpun karena semalam Joohyun dan lelaki itu menghabiskan malam bersama. Saling menghangatkan dan memberikan kepuasan satu sama lain. Ini adalah kali kesekian Joohyun dan Junmyeon melakukan hubungan percintaan. Tiap kali mereka bercinta, Junmyeon enggan untuk memakai pengaman karena tidak nyaman, seperti ada yang mengganggu saat penyatuan mereka. Jadi Joohyun harus memutar otak bagaimana agar aktivitas intim mereka tetap terjaga tetapi ia juga tidak perlu khawatir kedepannya, maka Joohyun hanya mau melakukan hubungan intim bersama Joohyun pada masa tidak suburnya. Siapa yang mengira akan terjadi seperti ini.

Dengan mengenakan kaus berwarna putih polos keluaran Calvin Klein yang dibelikan Junmyeon dengan luaran jas hitam yang tidak terlalu formal dan dipadupadankan dengan celana jeans, Joohyun terlihat sangat menawan. Ia bersiap mengambil tas kecil yang berada di sofa yang terletak di samping tempat tidur yang masih berpenghuni itu. Joohyun berjalan melangkah berusaha tidak menimbulkan suara agar tidak mengganggu Junmyeon yang masih terlelap. Ia pandangi sekilas lelakinya yang tatkala tertidur seperti seorang malaikat. Sangat tenang dan masih tetap tampan. Mau berapa lamapun Joohyun memandang lelaki itu, kekaguman akan sosoknya bukan hanya tentang penampilan visualnya melainkan tentang sikap dan perilakunya yang membuatnya selalu jatuh hati.

 Mau berapa lamapun Joohyun memandang lelaki itu, kekaguman akan sosoknya bukan hanya tentang penampilan visualnya melainkan tentang sikap dan perilakunya yang membuatnya selalu jatuh hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Give Me a ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang