¦ 8 ¦

1.6K 287 49
                                    

Changbin menyerahkan sebuah map yang berisikan beberapa berkas. Cukup tebal. Sampai Seungmin merasa keheranan.

"Bin, gue minta berkas Keluarga Yang. Bukan catatan kriminal lo." Seungmin menatap bingung berkas tebal itu.

"Ini berkas yang lo minta. Emang setebel ini. Gue pun agak kaget tadi pas baca."

"Lo udah baca?" Seungmin bertanya memastikan. Changbin pun mengangguk.

"Setiap katanya."

"Kalo gitu, jelasin ke gue. Lagi males baca nih." Seungmin menyedot ice americano-nya. Changbin speechless.

"Damn." Changbin menatap datar Seungmin.

"Go on, Bin."

"So, intinya, orangtua Jeongin adalah Krag." Changbin berbicara to the point. Karena ia tau, sang bos paling tidak suka pembicaraan yang bertele-tele.

"W-wait, kalo mereka Krag, Jeongin juga...?" Seungmin mengernyitkan dahinya.

"Yup. Disini menyatakan kalo mereka lebih milih buat nyembunyiin semua itu, karena mereka gak mau terjadi sesuatu sama anak-anaknya." Changbin menunjuk halaman berkas yang kesekian.

"Dan, lo tau Seung? Orangtua Jeongin sebelumnya adalah tangan kanan ketua Viper, tapi semenjak menikah, mereka mengundurkan diri." Ekspresi wajah Seungmin langsung berubah keruh saat mendenger nama organisasi itu.

"Viper selalu nyabut kekuatan anggota mereka yang mengundurkan diri."

"Tepat sekali, bos! Tapi biarpun kekuatan mereka udah dicabut, keturunan mereka bakal tetap jadi Krag. Dan, ada satu fakta yang mungkin Jeongin gak boleh tau ini." Changbin menjeda.

"Lo inget pas gue bilang orangtua Jeongin terbakar?" Seungmin mengingat kemudian mengangguk.

"Insiden kebakaran itu adalah ulah Yang Taehyung, kakak kandung Jeongin. Awalnya gue sedikit gak percaya, anak macam apa yang tega ngebunuh orangtuanya sendiri dan ngebuat adiknya terlantar. Tapi saat gue liat data tentang kekuatannya, semua itu masuk akal. Dia Krag, dan kekuatannya adalah mengendalikan api. Di datanya ini juga tertera kalo dia hilang saat umurnya 11 tahun, umur yang sama waktu dia bergabug dengan Viper."

"Viper ngerencanain sesuatu dan feeling gue mengatakan kalo Jeongin ada hubungannya dengan ini." Seugmin menjeda, memikirkan sesuatu. Changbin juga sedang larut dalam pikirannya. Bos besarnya yang baru saja menjabat ini, tidak pernah salah dengan feeling-nya.

"Gimana bisa di umur Jeongin yang udah menginjak 20 tahun, kekuatannya belum muncul? Harusnya, kekuatan muncul paling lambat di umur 17 tahun." Seungmin bangun dari kursinya dan berdiri. Kemudian, menatap Changbin intens.

"Cuma ada satu hal, ada sesuatu yang nahan kekuatan Jeongin. Orang yang ngelakuin ini sengaja, karena dia tau kekuatan yang ditahan, suatu saat bisa meledak." Changbin balas menatap Seungmin.

"Dan, Jeongin bisa kehilangan kendali atas dirinya." Seungmin melanjutkan.

"Gimana caranya kita mancing kekuatan dia? Lebih cepet kekuatannya keluar, bakal lebih baik." Seungmin berpikir sebentar. Berusaha mencari cara. Hening beberapa saat. Changbin juga ikut memikirkan caranya. Kemudian, Seungmin menjentikan jari, baru saja ia mendapatkan ide.

"Lee Minho. Kemampuan otaknya yang diluar nalar itu, pernah beberapa kali ngembaliin kekuatan orang-orang yang hilang. Gue rasa dia juga bisa mancing kekuatannya Jeongin biar muncul? Kita juga bisa minta bantuan dia buat cari tau apa yang Viper rencanain." Wajah Changbin mengkerut mendengar nama yang disebut Seungmin.

"Lee Minho? Anak perdana menteri itu? Yang sekarang pacaran sama Chris?" Seungmin mengangguk, menjawab pertanyaan Changbin.

"Kalo dia kesini, otomatis si Chris itu juga kesini? Gak Seung, gak. Gue gak bakal biarin Chris kesini."

"Gue gak akan biarinin Felix ketemu mantan pacarnya waktu sekolah dulu."

"Oh, mereka mantan?"

"Hm." Changbin dalam mode merajuknya. Wajahnya jelas menunjukan ekspresi bete.

"Mantan doang kan? Toh mereka udah masing-masing punya pasangan. Felix punya lo, Chris punya Minho. Pokoknya, lo cepet hubungin Minho, suruh dia kesini." Changbin memutar bola matanya. Bosnya ini memang sulit untuk diajak bernegosiasi. Jika sudah maunya, maka harus terlaksana.

"Okay, bos."

Beberapa saat setelah Changbin keluar ruangan untuk menghubungi Minho, suara ketukan pintu terdengar dan setelahnya kepala dengan rambut pirang mengintip lucu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beberapa saat setelah Changbin keluar ruangan untuk menghubungi Minho, suara ketukan pintu terdengar dan setelahnya kepala dengan rambut pirang mengintip lucu.

"Seung, Jeongin gak mau makan makanan yang gue kasih." Felix berbicara dengan suara yang berintonasi kecil. Seungmin hampir tidak dapat mendengarnya.

"And then?" Sebelum Felix menjawab pertanyaan Seungmin, pintu tidak berdosa yang sebelumnya baru saja dibetulkan itu kembali didobrak, oleh oknum yang sama. Untung saja kali ini, pintunya tidak apa-apa. Namun, hampir saja Felix terjatuh karenanya.

"Seungmin! Ayo makan bareng! Disini ada restoran kan? Atau kafeteria gitu?" Tentu saja ini adalah suara oknum yang hampir merusak pintu ruangan Seungmin untuk kedua kalinya, Yang Jeongin.

"Gue banyak kerjaan. Gak bisa." Seungmin jelas menolak. Dia tidak biasa makan di tempat yang penuh dengan keramaian. Dia lebih sering memasak di pantry atau memesan food delivery.

"Ayolah, Kim. Makan diluar gak bakal sampe seharian. Please?" Jeongin menggunakan jurus andalannya. Puppy eyes. Seungmin menelan ludah. Tidak, ia tidak boleh luluh pada keinginan bocah dihadapannya ini. Tapi, demi tuhan, Jeongin benar-benar sangat manis. Felix yang melihat bosnya terdiam tanpa kata, segera menyadarkannya.

"Bos?" Felix mengibaskan telapak tangan di depan wajah bosnya. Sepertinya, ada yang salah dengan si bos.

"Eh? Yaudah ayok, Jeong." Seketika, Seungmin terdiam. Otaknya mencerna apa yang sudah ia jawab tadi. Apakah ia menerima ajakan Jeongin? Oh, damn. Bagaimana bisa ia luluh? Tapi, jika ia menarik ucapannya, terdengar sangat tidak etis. Ia pria jantan dan tidak mungkin menarik ucapannya. Disaat ia masih terpaku dengan pikiran, lengannya dirangkul oleh pemilik lengan lain.

"Ayok! Gue udah laper banget." Jeongin menyeret Seungmin keluar ruangan. Tinggalah Felix seorang diri disana. Bosnya baru saja menuruti kemauan orang lain dan itu merupakan hal yang sangat mustahil. Apalagi Jeongin adalah orang yang baru dikenalnya.

"Seungmin lagi jatuh cinta ya?"

"Seungmin lagi jatuh cinta ya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
☆ inquisitione (seungmin x jeongin)Where stories live. Discover now