Save Me | Nct Dream

CHAPTER 15

•'♪'/-Happy reading guys!-/ '♪'•
[ ᴅᴏɴ'ᴛ ꜰᴏʀɢᴇᴛ ᴛᴏ ᴠᴏᴛᴇ&ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ ]
•
•
•

"Geurae naegen neoppuniya!"

"CHAN!!"

"IttOROK!!"

"HAECHAN!"

"Geurae—"

"LEE DONGHYUCK!!!"

Ini kamar apa taman hiburan deh?, batin Rose terheran-heran.

Bagaimana tidak ramai jika keenam anggota Dream selalu aktif. Ditambah lagi karena kedatangan kedua kakak Euna dan juga Johnny yang baru saja datang bersama Rose.

Total manusia yang ada di kamar Euna ada sekitar sebelas orang.

"Bang kita berenam keluar bentar ya?" ucap Haechan mewakili teman-temannya.

"Ok."

"Loh? Kalian mau kemana?" tanya Euna sebelum Dream keluar dari kamarnya.

"Ada keperluan sebentar, Euna."

"Yah...yaudah deh. Hati-hati.." ucap Euna cemberut.

Puk!

Sungchan melipat kedua tangannya di atas kepala Euna sembari bertanya, "Gausah sedih. Masih ada kakak disini."

"Kak sakit.."

"Astaga. Maaf kakak lupa!" Sungchan langsung menyingkirkan kedua tangannya dari kepala Euna.

"Mereka ada urusan apa sih? Padahal aku mau bahas sesuatu sama mereka.."

"Memangnya mau bahas apa?"

"Yaudah aku mulai ya?"

"Mulai apa, dek?"

"Mulai bahas masalah yang berhubungan sama mereka berdua, kak!" Euna menunjuk kedua kakak laki-lakinya.

"Hm?" Jaehyun dan Sungchan sambil bertatapan.

"Kalau bahas tentang masalah keluarga. Berarti gue sama om John keluar aja ya?" ucap Rose yang mendapatkan tatapan tajam dari Johnny karena memanggilnya dengan embel-embel 'Om'.

"JANGANN!!"

"Loh kenapa?"

"Kalian di sini aja. Karena aku juga butuh bantuan dari kalian nanti!"

"Memang mau bahas apa sih? Kok sampai butuh bantuan dari kita berdua juga?" tanya Rose yang kali ini disetujui oleh Johnny.

"Akan ku mulai tapi jangan ada yang nyela dulu. Pokoknya harus janji!" Jaehyun, Johnny, Sungchan, dan Rose pun setuju dengan permintaan kecil Euna.

"Jadi, apa yang mau kamu bahas?"

"Aku...aku ingin melakukan suatu hal yang sepertinya akan ditentang kalian." Jaehyun dan Sungchan yang tadinya merasa biasa saja langsung melemparkan tatapan bertanya kepada Euna.

"Akan ku beri tahu kalian mengenai beberapa fakta yang baru ku sadari ini. Yang pertama, aku sudah tau tentang penyebab masalah yang dihadapi kalian akhir-akhir ini. Dari yang ku tahu, sepertinya semua penyerangan yang dilakukan mereka selalu tertuju kepadaku. Mulai dari terbakarnya kamarku yang ada di mansion, pria mencurigakan yang ku temui di festival, hingga insiden yang baru saja terjadi di sekolahku. Aku berpikir bahwa itu terjadi karena akulah yang bisa dijadikan sasaran empuk untuk memporak-porandakan ketenangan kalian. Aku tau, pasti kalian juga sempat berpikir begitu kan?"