[17] Awal Permasalahan

185 30 5
                                    

Sejak hari pernikahan Seokjin, pikiran Jungkook mulai tidak beres. Ia tidak terima dengan wacana pertunangan Seulgi dengan Taehyung dan juga rencana perjodohannya yang sedang diatur oleh Jeon Ilgook ayahnya.

"Tidak bisakah Aku mendapat kesempatan untuk mencintaimu Seul?" Gumam Jungkook yang sedang mabuk di sebuah bar.

"Tuan, Ayo kita pulang sekarang." Kata pengawal suruhan Ayahnya.

"Sialan! Jangan ganggu Aku!"

"Tuan Jungkook, Nyonya akan khawatir. Biar saya antar pulang."

"Ya! Biarkan Aku sendiri! Beri Aku waktu, sebentar lagi Aku akan sadar. Sudah sana kau pulang saja. Aku bisa menyetir sendiri. Sepertinya Aku akan menginap di rumah temanku." Kata Jungkook.

"Tapi tuan..."

"Kubilang sana! Pulang saja! Kau ini ganggu sekali."

***

Malam ini Taehyung berkunjung ke apartemen Seulgi untuk meluapkan rasa rindu pada calon istrinya itu.
Namun disisi lain Seulgi justru merasa canggung dengan kehadiran Taehyung yang datang sendiri. Mungkin jika ada Jungkook, rasanya akan jauh lebih baik.

"Tae? Mau pesan apa? Kita pesan makanan saja yah." Kata Seulgi yang sedang menyiapkan minuman di dapur.

"Belum bisa memasak juga? Kau harus belajar memasak. Calon istriku harus bisa memasak dong." Ucap Taehyung menggoda Seulgi.

"Tae..."

"Iya iya maaf." Taehyung langsung mengerti kalau Seulgi tidak suka dengan pembahasan itu.

Taehyung segera menghampiri Seulgi dan memeluknya mesra dari belakang.

"Tae.."

"Mwo? Biarkan Aku seperti ini sebentar saja. Aku sangat merindukanmu."

"Baiklah."

"Tae? Maaf Aku masih menganggapmu sebagai sahabatku. Aku belum bisa..." belum selesai Seulgi bicara, Taehyung pun memotongnya.

"Ssst. Sudah. Aku tahu. Aku bisa menunggu Seul."

"Memangnya kau mencintaiku Tae?" Tanya Seulgi.

Taehyung pun membalikkan tubuh Seulgi dan mereka pun saling bertatapan.

"Iya, Aku jatuh cinta denganmu sejak lama. Kau cinta pertamaku Seul. Aku bahkan senang saat mendengar kabar perjodohan kita." Jawab Taehyung yang membuat Seulgi berdebar.

Tidak, bukan karena perkataan Taehyung ia berdebar. Tapi ia mengingat sosok cinta pertamanya. Min Yoongi. Apa sebenarnya Yoongi saat itu menyukainya? Atau apa? Begitulah batin Seulgi bertanya saat ini.

"Tae, Aku ingin menjalani kehidupanku dengan normal. Aku juga ingin menikah dengan orang yang Aku cintai."

"Lalu?"

"Kalau begitu buat Aku jatuh cinta Tae."

"Lalu boleh Aku menciummu?" Tanya Taehyung menatap Seulgi dalam-dalam.

"..." Seulgi hanya mengangguk, mengiyakan keinginan Taehyung.

Taehyung pun mengecup bibir Seulgi singkat, lalu ia kembali melihat Seulgi yang sudah menutup matanya. Itu terlihat lucu dan menggemaskan bagi Taehyung.

Ia pun kembali mencium gadisnya dengan lembut. Sementara Seulgi mulai menikmati ciuman Taehyung. Tanpa sadar ia bahkan melingkarkan kedua tangannya di leher Taehyung.

Nafas mereka mulai berat dan Seulgi pun melepaskan ciuman Taehyung. Ia tersenyum ketika saling bertatapan dan Seulgi dengan beraninya mengecup bibir Kim Taehyung kembali.

"Kau tidak ingin menginap disini?" Entah apa yang membuat Seulgi tiba-tiba mengajak Taehyung menginap di apartemennya.

"Anio, kau jangan salah paham. Maksudku menginap bukan melakukan mmm itu. Kita bisa menonton film atau bermain playstation bersama. Aku hanya ingin menghabiskan waktu lebih lama denganmu." Seulgi malu dan salah tingkah.

"Mianhae, Aku tidak bisa malam ini. Besok pagi-pagi sekali Appa mengajakku ke kantornya." Kata Taehyung.
Seulgi sedikit kecewa dan melihat raut wajah Seulgi membuat Taehyung sangat gemas dengannya.

"Besok, besok malam Aku akan menemanimu." Kata Taehyung lalu mengecup dahi gadisnya.

Tingnong
Mereka berdua terkejut mendengar bel apartemen Seulgi berbunyi. Segera Seulgi memeriksanya.

Ia mendapati Jungkook yang datang dalam keadaan mabuk.

"Jung! Kau mabuk? Astaga. Taehyung tolong bantu Aku!" Seulgi memanggil Taehyung agar membantunya membawa Jungkook masuk ke dalam.

Mereka pun menyenderkan Jungkook di sofa.
Taehyung tampak tidak suka dengan kedatangan Jungkook ke apartemen Seulgi, apalagi dalam keadaan mabuk. Tentu saja itu karena ia cemburu.

Entah mengapa semua orang berubah begitu saja.
Seulgi yang katanya rindu dengan Taehyung, lalu berubah menjadi Seulgi yang tidak merasakan apa-apa setelah kedatangan Taehyung. Hal itu juga dialami oleh Jungkook, justru kedatangan Taehyung membuatnya sedikit kesal.
Sementara Taehyung berubah menjadi cemburu pada Jungkook, yang padahal ia tahu bahwa Jungkook sering berkunjung ke apartemen Seulgi.

"Ini pertama kali dia mabuk." Kata Seulgi.

"Ah begitu rupanya. Mungkin dia ada masalah." Kata Taehyung.

"Biar Aku antar dia pulang sekarang." Lanjut Taehyung.

"Anio! Biarkan dia disini." Seulgi menahan Taehyung.

"Wae?"

"Aku khawatir dia ada masalah dengan keluarganya hingga ia seperti ini. Jadi biarkan saja dia disini. Aku akan mengurusnya." Kata Seulgi.

"Seul, kau membiarkan lelaki lain menginap? Ini tidak benar." Taehyung kesal. Ia khawatir terjadi sesuatu antara Seulgi dan Jungkook yang sedang mabuk.

"Apartemenku luas Tae. Dia bisa tidur disini dan Aku di kamar. Jadi jangan khawatir. Lagi pula dia sering kesini. Dia selalu menjagaku selama ini, dia sahabat kita, lalu apa yang harus kita khawatirkan?"

Taehyung tidak bisa mengelak perkataan Seulgi.
Sejujurnya ia tidak rela membiarkan ini karena ia yakin bahwa selama ini Jungkook juga menyukai Seulgi walau belum memastikannya.

"Tae? Jangan khawatir. Hm? Percaya denganku." Seulgi meyakinkan Taehyung dan ia pun menurutinya.

"Baiklah, Aku pulang sayang."

Taehyung pun mempercayai Seulgi dan ia pun kembali ke rumahnya dengan sedikit kegelisahan.

Seulgi pun melihat ke arah Jungkook yang sedang tidur di atas sofanya sambil mengigau.

"Ya! Kenapa sampai mabuk begini sih? Apa yang membuatmu seperti ini Jungkook-ah?" Gumam Seulgi.

Ia pun naik ke kamarnya mengambil selimut untuk Jungkook.

Seulgi pun kembali untuk menyelimutinya. Ia juga membersihkan wajah Jungkook dengan handuk basah. Ia merawat Jungkook dengan baik.

"Seul.." Jungkook mengigau menyebut nama Seulgi dan memegang tangan Seulgi yang sedang membersihkan wajahnya.

"Jangan tinggalkan Aku Seul. Aku ingin kau selalu disisiku." Kata Jungkook.

"Aigo, dia mengigau. Ya! Aku tidak kemana-mana." Kata Seulgi sambil tertawa melihat Jungkook yang seperti bayi besar.

"Sudah ya. Aku ingin tidur. Selamat malam Jung."

***

Hiks, Author jadi sedih gegara Jungkook :'(

Then, Now and ForeverWhere stories live. Discover now