Revanda - 02

8.9K 758 66
                                    

"Lo kenapa sih pake kabur-kaburan? Bikin khawatir aja!" ucap Vendo saat melihat Reva memasuki mansion, Reva tak mendengarkan ucapan Vendo ia memilih untuk langsung berjalan menuju kamarnya.

"REVA! kalau ditanya itu dijawab," teriak Arsen saat melihat Reva berjalan menaiki tangga.

"Gue capek!" balas Reva dan terus berjalan menaiki tangga, tak lama setelah kedatangan Reva Askya dan Nathan pulang dari kantor dengan wajah lelah.

"Mama sama papa Capek ya? Mau Al bikinin teh?" tanya Vendo menatap wajah lelah kedua orang tuanya.

"Boleh son, terimakasih ya!" ucap Nathan lalu duduk disamping Agra yang sepertinya juga baru pulang, Vendo berjalan kearah dapur untuk membuatkan kedua orang tuanya teh.

Setelah selesai mambuatkan teh untuk kedua orang tuanya, Vendo berjalan kearah ruang keluarga sambil membawa nampan yang berisi teh. Vendo memberikannya kepada Askya dan Nathan.

"Terimakasih anak mama yang ganteng, btw dimana Reva?" ucap Askya mencium pipi kanan Vendo, Vendo terkekeh lalu menjawab pertanyaan mamanya.

"Sama-sama mama, Reva ada dikamar!" balas Vendo, Askya menganggukkan kepalanya dan meminum teh buatan anaknya.

"Ven, keknya lo cocok deh jadi pelayan direstorannya mama Sheilla!" ucap Cerlitta dengan senyum jahil, Vendo mendelik dan melempar kepala Cerlitta menggunakan nampan.

"Dasar gila!" desis Vendo.

"Aww, mami kepala Litta sakit! Huaaa.. Vendo jelek," pekik Carlitta dan membuat Nassya yang sedang memasak terlonjak kaget.

"Lo sudah besar masih aja cengeng!" sindir Deven, Carlitta menatap Deven tajam lalu melayangkan nampan yang terkena kepalanya tadi kepada Deven.

"Yak, kepala gans gue kenak timpuk Miss keti!" ucap Deven meringis saat merasakan sakit dikepalanya.

"DEVEN SINI LO, LO BILANG APA TADI!? SINI LO ANJIM!" teriak Carlitta mengejar Deven yang lari sebelum diterkam oleh Carlitta.

"Astaga mereka sudah dewasa, tapi kelakuannya minus!" ucap Rafael terkekeh melihat tingkah Carlitta dan Deven.

"Mama Kya, bagaimana kondisi bang Rizky? Dia jahad banget enggak mau pulang!" tanya Zara menatap Askya yang sedang memijit pelepisnya karna merasa pusing.

"Jangan tanyakan padaku Zara, tanyakan kepada mamanya!" balas Askya, Zara mendesah pasrah lalu menatap Vannesa yang sedang memakan buah apel.

"Dia baik-baik saja Zara, minggu depan dia akan pulang bersama dengan Grabdma dan Grandpa!" balas Vannesa, semua memekik girang saat tahu bahwa Nara dan Arkan akan kembali ke Indinesia.

"Apa Aunty Reni akan ikut?" tanya Jesslyn, Vannesa menghedikkan bahu pertanda ia tak mengetahuinya.

"Bagaimana dengan suasana sekolah kalian?" tanya Askya menatap Gevran dan yang lain.

"Lumayan seru ma, tapi kenapa kita sama mereka enggak satu kelas?" balas Rafael, Askya terkekeh ia sudah tahu pasti mereka akan protes.

"Sengaja!" balas Askya singkat, dan mereka hanya mengangguk.

Sementara Reva yang berada dikamar sedang berkutat dengan leptopnya, entah apa yang ia lakukan sampai tak menyadari kehadiran Arsen disana.

"Ekhem! Sibuk banget keknya?" ucap Arsen bersedekap dada sambil menatap Reva, Reva mendongak dan melihat Arsen sedang menatapnya.

"Enggak, ngapain lo berdiri disitu? Kaga tidur?" balas Reva dan langsung menutup leptopnya seakan Arsen tak boleh nengetahui apa yang ia lakukan.

"Lo ngapain sih? Kok ditutup leptopnya?" tanya Arsen berusaha meraih leptop milik Reva namun Reva langsung menepis tangan Arsen.

Revanda Is Devil [END]Where stories live. Discover now