FIGURAN [COMPLETED]

36. KENCAN 2

36. KENCAN 2

Belum cukup makan di restoran, Zelin merengek kepada Satria untuk pergi membeli donat kesukaannya di salah satu mall. Alhasil, Satria yang lemah dibujuk rayu oleh pacarnya menuruti saja dan kini mereka sedang menikmati roti yang tengahnya bolong melompong itu.

Zelin memasukkan suapan terakhir dan menguyahnya penuh kenikmatan. Akhirnya, setelah lama mengidam donat langgannya bisa terobati juga. Enak juga ternyata punya pacar, uang aman, perut kenyang, batin Zelin.

Cewek itu meneguk es kopi yang dia beli, mengusap mulutnya lalu beranjak berdiri, membuat Satria yang masih sibuk makan menyipitkan mata.

"Mwao kwemwana?" tanya Satria dengan mulut yang di penuhi donat.

"Kunyah, telen abis itu baru ngomong." ucap Zelin memberi arahan yang membuat Satria melakukan hal itu.

"Mau kemana lagi?" ulangnya.

"Ke sana!" tunjuk Zelin pada sebuah toko aksesoris di depannya.

Satria mengangguk, seolah memberinya izin. Detik itu mereka pergi dalam sana.

Wajah Zelin berbinar saat melihat berbagai pernak-pernik ala khas wanita yang begitu indah, dari mulai jepit rambut, bando, kalung, gelang dan masih banyak lagi. Namun, pandangan cewek itu langsung tertuju pada sebuah gantungan kunci diujung sana. Mulutnya spontan membulat kala itu, tak mau berlama lama dia langsung berlari kesana. Hal ini membuat Satria mengangkat sebelah alisnya, dan langsung mengekori pacarnya itu.

Begitu sampai Zelin langsung mengambilnya, apalagi yang menarik perhatiannya selain kartun kesukaannya itu.

"Yaampun! Lucu bangett!" gemasnya. Kemudian segera menunjukkannya pada Satria.

"Liat, cute banget kan??"

Satria menarik ujung bibirnya, pantas saja Zelin begitu antusias pergi kemari, "Mau beli ini?"

Zelin menggangguk kuat, "Iya, mumpung sepasang. Kamu yang donal aku daisy, gimana?"

"Oke!" setuju Satria lalu mengambilnya dari Zelin. Tetapi direbut lagi oleh cewek itu.

"Biar aku yang bayar, kemarin kan kamu udah ngasih aku gelang couple, sekatamg giliran aku." ucap Zelin menjelaskan sambil tersenyum manis membuat Satria langsung mengacak puncak rambutnya, gemas.

Detik selanjutnya, mereka menuju kasir untuk membayarnya.

"Zel, tunggu disini ya, aku mau ke toilet." tutur Satria begitu mereka keluar dari toko barusan.

"Iya, buruan sana nanti kamu ngompol." cibir Zelin diakhiri kekehan kecil.

"Aku sering ngompol lho."

Mata Zelin melebar, "Hah?! Demi apa?"

"Bercanda," tepat saat itu Satria melesat pergi, menuju toilet pria. Membuat Zelin menggelengkan kepala.