Wattpad Original
There are 5 more free parts

Bab 3 - Kencan ala Sang Playboy

114K 2.7K 80
                                    

Bab 3 - Kencan ala Sang Playboy


Alice mengira kalau Troy akan mengajaknya ke bar, minum di sana sampai mabuk, lalu melakukan one night stand, tetapi tidak. Troy hanya mengajak Alice berkeliling Kota Jakarta, menikmati indahnya suasana malam, memesan burger dan soda di restoran cepat saji, lalu saling bercerita satu sama lain. Tidak, sebenarnya mereka tidak saling bercerita, lebih tepatnya Troy memiliki keingintahuan yang luar biasa pada Alice.

"Jadi, apa arti negara ini untukmu?" tanya Troy sembari menggigit burgernya. Saat ini, mereka memang sudah berhenti di sebuah taman kota, duduk santai di dalam mobil sembari menikmati burger.

"My second home." Alice menjawab singkat.

"Sampai seperti itu?"

Alice mengangguk. "Aku bahkan ingin menjadi WNI."

"Menikah saja denganku, maka proses menjadi WNI akan lebih mudah."

Alice menatap Troy penuh keterkejutan. Seorang Troy mengucapkan kata "pernikahan"? Namun, keterkejutan Alice berganti dengan rasa kesal yang luar biasa ketika dirinya melihat Troy tertawa lebar menertawakan kebodohannya.

"Bercanda. Menikah tidak ada dalam kamusku," lanjut Troy lagi.

"Sudah kuduga." Alice menggerutu. Dia meminum sodanya, kemudian mulai memberanikan diri untuk bertanya pada Troy. "Kamu sendiri, apa rencanamu ke depannya? Hanya begini-begini saja?"

Sebenarnya, Alice sudah banyak tahu tentang Troy melalui teman-teman seprofesinya. Alice hanya penasaran, apa Troy akan tetap menjalani keinginannya menjadi playboy dan bermain-main sampai tua nanti?

"Aku bukan orang membosankan yang terus memikirkan tentang masa depan."

"Ya, aku cukup tahu, karena masa depan memang tak berarti apa-apa untukmu. Kamu toh sudah kaya di usia muda. Itu wajar."

"Sebenarnya, itu tak sepenuhnya benar. Maksudku, aku bukan tipe orang yang mau capek-capek berpikir tentang apa yang belum terjadi. Lebih baik kita nikmati waktu ini. Mengenai hari besok, pikir nanti."

"Tetapi, orang dewasa kebanyakan memikirkan jalan hidupnya kelak."

"Sayang sekali, Babe, aku bukanlah orang dewasa kebanyakan," ucap Troy dengan kerlingan khasnya.

Alice hanya bisa memutar mata. Apa yang ia harapkan dari seorang Troy mantan personel "The Batman"? Selain ketampanan, kekayaan dan kepopuleran, tak ada yang bisa diharapkan dari pria ini.

***

Alice tahu bahwa pendekatan yang dilakukan Troy ini bertujuan untuk menaklukkannya dan membawanya ke atas ranjang. Alice berpikir Troy adalah pria berengsek yang akan memaksakan kehendaknya ketika Alice mati-matian menolaknya. Ternyata, dia salah. Bahkan setelah pulang dari jalan-jalan malam bersama, Troy malah mengantarnya pulang.

Alice sempat tertegun saat Lamborghini milik Troy berhenti tepat di depan pintu kontrakannya. Apa Troy akan melakukan itu di rumahnya? Apa pria ini akan memaksa masuk? Entahlah, Alice tak bisa menghilangkan pikiran-pikiran buruk tentang diri Troy.

"Kamu masih mau jalan?" Pertanyaan Troy membuat Alice tersadar dari lamunannya. "Kita sudah sampai di rumahmu."

Tentu saja Alice tahu bahwa mereka sudah sampai. Yang membuat Alice tak mengerti adalah sikap Troy yang tak bisa dia tebak. Apa rencana pria ini?

"Oke, aku keluar." Alice bersiap keluar, tetapi Troy menahannya.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Troy penasaran dengan apa yang dipikirkan oleh Alice. Selama ini, kebanyakan wanita yang dia kenali punya jalan pikiran yang sangat mudah dibaca. Seperti, mereka ingin menjalin kasih dengan Troy, tidur bersama, dan sejenisnya. Namun dengan Alice, Troy tak bisa menebak apa pun yang ada di benak perempuan itu.

"Apa? Tidak ada." Alice menjawab dengan nada cuek.

Troy tersenyum miring. "Aku tahu, kamu sedang memikirkan sesuatu tentang diriku."

"Jangan terlalu percaya diri." Alice mendengus sebal karena Troy mampu menebak apa yang ada di kepalanya.

"Katakan saja, apa yang sedang kamu pikirkan, Sayang. Setelahnya, aku akan melepaskanmu." Troy mengeratkan cekalannya, membuat Alice merasa tertantang dengan sikap yang ditunjukkan pria di sebelahnya ini.

"Alright." Alice mendengus sebal. "Aku hanya berpikir, ternyata hanya seperti ini kencan sang playboy cap kakap? Makan burger lalu duduk-duduk manis di dalam mobil."

"Di luar perkiraanmu, ya?" tanya Troy tersenyum kecil. "Menurutnya, kencanku bagaimana harusnya?"

"Ke hotel, mungkin. Ayolah, satu-satunya hal yang kamu inginkan dariku adalah seks. Sudah terlihat jelas di keningmu."

Troy tersenyum dan menggeleng. Dia tidak menyangka Alice akan berkata sepedas itu. Namun, itu benar, yang diinginkan Troy sejak awal memang hanya tubuh Alice yang telentang di atas ranjangnya. Hanya saja, Troy ingin melakukannya dengan cara yang berbeda. Troy merasa bahwa ada sesuatu yang membuat perempuan ini istimewa, dan Troy ingin melakukannya dengan sedikit keistimewaan tentunya.

-TBC-

My Sexy PartnerWhere stories live. Discover now