4. 50 Putaran?

20 10 10
                                    


Kondisi kantin saat ini cukup ramai. Pantas saja sekarang jam istirahat membuat para muda mudi lalu lalang bahkan yg sedang antri saja harus berdebat dulu hal ini membuat ayyana jengah ingin rasanya cepat kembali ke kelas dan membaringkan kepalanya diatas meja yg beralaskan tas sebagai bantalnya.

"nih" ucap nindy sambil menyodorkan air mineral yg baru ia beli kepada Ayyana.

"tar aja deh gue gak nafsu" kepala ayyana saat ini benar benar pusing, keringatnya pun belum sepenuhnya hilang. Selepas di hukum 50 putaran mengelilingi lapangan oleh pa selamet tadi membuat ayyana benar benar kacau sekarang. Ditambah lagi brian yg sampai saat ini hilang entah kemana.

"lu mau seisi kantin heboh ngeliat lu pingsan gara gara dehidrasi"

"bagus dong tar ada cogan dateng gendong gua ke UKS trus kenalan trus jadian"

"gak sekalian aja ke IGD" ledek aulia sambil terus fokus ke telepon genggam miliknya.

"syalan lo" dan dibalas tawaan oleh kedua sahabat ayyana

Tanpa mereka sadari sepasang mata terus melihat ke arah mereka terutama ayyana, heran itu yg dia rasakan saat melihat ayyana penuh dengan keringan sedang duduk lesu di mejanya.
Terlintas rasa khawatir namun diabaikan olehnya ingin rasanya bertanya namun tak mungkin juga kan dia khawatir dengan gadis yg baru ia temui belakangan itu.

• • • •

Bel pulang sudah berbunyi dari dua jam yg lalu namun ayyana dan kedua sahabatnya masih asik berbincang bincang di kelas sambil memakan bubur yg mereka beli disebrang sekolah barusan.

keadaan sekolah yg belum sepenuhnya sepi karna masi banyak anak yg mengikuti eskul dimanfaatkan mereka untuk singgah sebentar disisni sebelum pulang, ralat bukan sebentar tapi dua jam.

"ahhh kenyangg" teriak ayyana sambil merentangkan kedua tangannya keatas.

"yaiyalah satenya lima tusuk" goda nindy

"gpp gua kan tadi udah olahraga keliling lapangan 50 putaran" jawab ayyana sambil tersenyum bangga, harus dihukum seorang diri karna tidak mengerjakan pr saja bangga.

"ges sumpa dilapangan ada yg lagi latihan basket" heboh aulia sambil menunjuk ponsel miliknya

"teruss..??" tanya ayyana acuh

"ada ka derrel gilaaaa"

"Uhuk Uhuk.." ayyana tanpa sengaja tersedak saat aulia menyebut nama derrel, heran mengapa setiap ada kejadian selalu menyangkut derrel.

"dih kenapa lo" tanya aulia

"bubur nindy pedes" bohong ayyana

"yaudah skuyy kelapangan" ajak nindy

"skuyyyy" jawab aulia dengan segera membereskan sisa makanan milik mereka.
Ayyana dengan pasrahnya ikut kelapangan padahal niatnya ingin jauh jauh dari osis ketos tersebut.

• • • •

Sesampainya tiga sekawan itu di lapangan terlihat para pemain basket tersebut sedang membereskan perlengkapan mereka, hal itu membuat aulia dan nindy mendesah kecewa,

tapi tidak dengan ayyana rasanya masih canggung melihat derrel apalagi kemarin ayyana menangis didepannya saat kuah opor sialan itu mengenai tangannya sungguh memalukan.

"yaudah lah gaes ayo balik aja udah sore" ajak ayyana sambil menarik kedua tangan sahabatnya tersebut.

"eh bentar, kita gak samperin aja?" tanya aulia

"ngapain si yaampunn" tanya ayyana sambil memasang muka sok sedihnya dan berharap kedua sahabatnya itu kasian.

"yaudah kalo lo ga mau kita panggilin aja"

"jangann"

"KA DERREL" teriak aulia kencang membuat anggota basket tersebut seketika menatap ketiga gadis itu terutama derrel, tapi tatapan derrel tertuju kepada perempuan berambut panjang yg sedikit panik tersebut siapa lagi kalau bukan ayyana.

Ayyana sekarang sudah pasrah ingin kabur tapi tak mungkin juga saat melihat derrel yg dipanggil malah menghampiri mereka.

"kenapa?" tanya derrel acuh sambil menenteng tas sekolah dan juga bola basket miliknya. Jangan tanya kemana anggota basket lainnya mereka semua sudah hilang dari tempatnya dan pergi ke parkiran untuk pulang.

"hehe gapapa tadi kita mau liat ka derrel main basket tapi udah pada selesai" jawab aulia gugup, dia sendiri tidak menyangka kalau derrel akan benar menghapirinya.

"oh" singkat, padat dan sangat jelas kata yg sangat bagus yg membuat ayyana malas dan lebih memilih pergi meninggalkan mereka.

"Lo mau kemana" tanya derrel saat melihat ayyana sudah berbalik badan dan ingin bergegas pergi. Ayyana pun seketika merinding saat derrel memanggilnya.

"g..gu..gue mau ke anu apasih, EKHEM.. gua mau balik" jawab ayyana gugup.

"baju adik gua mana" tanya derrel yg seketika membuat kedua sahabatnya melotot tak percaya

"gua lupa bawa, besok gua balikin"

"gua maunya sekarang" pinta derrel melaju selangkah mendekati ayyana, seketika membuat ayyana tambah gugup sekarang

"gua lupa" jawab ayyana tak kalah kuat

"Lo balikin dua jam lagi atau gua laporin ke ibu lo kalau lo dihukum tadi siang." jawab derrel penuh penekanan. Dan meninggalkan ayyana dengan ketiga sahabatnya begitu saja

"oke gua balikin ke mana"

"KA DERREL"

"KA"

"SUMPAH KALO LO BUKAN OSIS UDAH GUA GANTUNG LEHER LO" teriak ayyana dengan emosi saat melihat derrel pergi begitu saja

Terlihat kedua sahabat ayyana yg bingung membuat ayyana tambah pusing sekarang, ia menerka nerka kalau tidak dibalikan baju tersebut bisa habis dia.

Dengan segera ayyana berlari menuju parkiran tanpa mempedulikan sahabatnya yg memanggil namanya, tujuannya sekarang adalah pulang ambil baju lalu balikin ke rumah es mamboh tersebut. Sungguh dia bingung dari mana derrel bisa tau dia dihukum toh tadi siang para anggota osis sedang pergi mengunjungi sekolah lain untuk mengadakan rapat perlombaan antar sekolah.

• • • •

{TBC}

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 26, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AYYANA Where stories live. Discover now