Bagian 29

11.7K 956 18
                                    

"Makasih bang aldo udah nganterin raffa sama kak affi" ucap raffa yang sudah di depan mansion wijaksa

"Hmmm" sahut aldo

"Abang ngga mampir dulu bang?" Tanya raffa

"Nanti lagi" jawab aldo

Raffa dan raffi ikut diantar aldo karena kondisi raffi yang tidak memungkinkan untuk menyetir. Awalnya raffa akan menghubungi elang, tetapi hapenya masih disita oleh brian. Sebenernya bisa saja raffa menggunakan hape raffi, tapi raffa berpikir ulang mengenai situasi elang sedang sibuk memimpin kegiatan karena elang adalah ketua osis.

Jadi raffa meminta bantuan aldo untuk mengantar mereka berdua pulang. Sedangkan mobil raffi, dibiarkan saja di tinggal di sekolah.

"Kak affi sini dulu, raffa yang turun duluan, dan bang aldo di mobil aja. Diluar panas. Hihihihi" cengir raffa dan segera keluar dari mobil. Kemudian raffa langsung menuju pintu belakang penumpang di seberang raffa tadi dan membuka pintu mobilnya.

"Sini kak, raffa bantu" ujar raffa sambil memegang tangan raffi perlahan.

Raffi hanya mengikuti instruksi raffa. Setelah sudah yakin aman. Raffa menutup kembali pintu mobil tersebut.

"Makasih bang aldo." Ujar raffa lagi

"Hmmm" balas aldo kemudian menutup jendela mobilnya dan keluar dari mansion.

Raffa dan raffi mulai berjalan pelan menuju pintu utama dengan raffi yang berjalan sedikit tertatih-tatih.
Setelah memasuki ruang tamu, dengan segera raffa membantu raffi untuk duduk di sofa.

"Mommy !!! Mommy!!!" Teriak raffa mencari valeri

"Jangan teriak-teriak affa. Kita ada dirumah bukan dihutan" elak raffi

"Biarin kak. Biar cepet kan kita ngga tau mommy dimana" tambah raffa

"Kan ada maid affa"

"Oh iya lupa. Hihihi" balas raffa

"Lain kali jangan diulangi lagi. Suaramu udah mau abis itu"

"Iya kakak raffi yang baik hati" sahut raffa

"Ada apa sayang, kenapa harus teriak-teriak" sahut mommy dengan lembut saat berjalan ke ruang ramu yang mendengar namanya dipanggil oleh anak bungsunya.

"Hehe. Ituh" jawab raffa sambil menunjukkan ke arah raffi

"Loh loh loh,, kamu kenapa sayang. Koq badan kamu kayak mumi gini ditutupi kapas" ucap mommy setelah melihat kondisi raffi dan segera mendekat ke arahnya

"Itu pelakunya mom" tunjuk raffi dengan dagunya sedangkan raffa yang menjadi tersangka hanya cengengesan.

"Dari sekolah mau raffi lepas. Tapi ngga boleh sama affa." Tambah raffi

"Ya kan daripada nanti infeksi mom kan bahaya. Raffa kan bukan dokter ya takut mom kalo nanti kak raffi infeksi gara-gara kapasnya dilepas" jawab raffi polos

Valeri yang mendengar penuturan kedua anaknya hanya tersenyum senang melihat kelakukan anaknya.

"mommy bantuin raffi lepasin ini. Raffi udah ngga nyaman" pinta raffi

"Iya iya mommy bantuin. Bentar ya mommy minta maid ambilin perlengkapan P3K dulu. Bi bi ambilin kotak P3K ya" ujar mommy.

"Ikh jangan mommy. Kita tunggu bang aran dulu atau kak vino buat meriksa kak affi mommy. Nanti kalo kak affi gimana-gimana, gimana mom?" Tukas raffa

raffi yang mendengar ucapan raffa segera merasa bahwa dia akan lebih tersiksa dengan kapas yang melemat pada tubuhnya.

"Gimana gimana yang gimana maksud raffa sayang. Raffa memang ngga percaya sama mommy kalo mommy bisa nanganin ini hmm" balas valeri

RAFFA (Overprotective Family)Where stories live. Discover now