Bagian 38

11.6K 916 55
                                    

"Raffiii!!!" Vino yang kaget dengan badan raffi yang tiba-tiba meluruh ke lantai dan dalam keadaan tidak sadarkan diri begitu juga ketiga sahabatnya.

"Aran periksa raffa dimobil, vino bawa raffi ke mobil. Kita ke rumah sakit" titah varo tegas.

"Gue tau kalian khawatir pada mereka berdua. Pulanglah. Nanti gue kabari perkembangan mereka" ucap elang kepada aldo, gilang, dan riezky. Elang tau pasti mereka terkejut dan lelah. Orang tua mereka tentu tak ingin anaknya sakit. Jadi sebaiknya elang memulangkan mereka agar mereka dapat istirahat dengan segera.

Aldo, gilang, dan riezky menurut akan kemauan elang. Mereka yakin keluarga wijaksa akan melakukan upaya terbaik bagi si kembar dan mereka juga ingin memberikan ruang tersendiri bagi keluarga wijaksa. Satu hal yang pasti. Mereka akan memusuhi siapa saja yang telah melukai orang yang telah mereka anggap saudara.

▪️▪️▪️▪️

Bram dan thomas sudah mendapatkan kabar mengenai kondisi si kembar. Gigi gemeletuk dengan rahang yang mengeras dan tangan mengepal erat hingga memutih serta tatapan tajam penuh amarah mendominasi mereka berdua. Dengan segera mereka menghubungi istri dan opa serta memerintahkan orang-orangnya untuk menangkap siswa yang melukai si bungsu dan mencari segala informasi mengenai keluarga mereka.

Mereka tak akan segan untuk menghancurkan siapa saja yang berani melawan keluarga wijaksa. Mata tak cukup dibalas mata. Itulah prinsip mereka. Mungkin terdengar kejam tapi jika tidak berbuat demikian, maka musuh akan selalu mendekat jika tidak diberi efek jera. Mereka yang ingin menjadi musuh wijaksa juga harus berpikir ulang jika ingin berbuat sesuatu dengan keluarga wijaksa.

Keluarga wijaksa memang tidak memiliki kelompok mafia, tetapi mereka memiliki inteligen yang cakap dan memiliki relasi mafia yang kuat. Hanya relasi. Mereka tidak mau mengotori tangan mereka dengan darah. Karena mereka orang bisnis maka mereka menyelesaikan masalah dengan cara berbisnis.

▪️▪️▪️▪️

Mobil rombongan brian telah sampai dirumah sakit, dengan segera aran membawa raffa ke ruang IGD untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut begitu juga dengan vino yang membawa raffi. Semua petugas yang bertugas langsung melakukan tugasnya dengan cepat dan tepat. Apalagi pasien yang mereka tangani merupakan anak dari pemilik rumah sakit tempat mereka bekerja.

Saat tim aran dan vino memasuki IGD keluarga wijaksa yang lain sudah tiba diantaranya bram, valeri, thomas, adelia dan seluruh cucu wijaksa. Sedangkan opa dan oma sedang dalam perjalanan menggunakan pesawat pribadi keluarga wijaksa.

"Bagaimana brian kondisi si kembar?" Tanya bram dengan memeluk valeri yang sedang terisak

"Masih dalam pemeriksaan dad" jawab brian

Raffi yang pingsan sudah selesai melakukan penanganan pertama dan sudah keluar dari ruang IGD dan langsung dibawa ke ruang VVIP khusus anggota keluarga. Sekarang raffi sudah ditunggu oleh thomas, adelia, verrel, dan elang. Sisanya masih menunggu di depan IGD dan vino masih membantu aran menangani raffa.

Satu jam kemudian raffa sudah dibawa ke ruangan yang sama dengan raffi untuk memudahkan keluarga wijaksa melakukan pemantauan terhadap si kembar.

Semua anggota keluarga kecuali vino dan aran yang memang sedang bertugas dirumah sakit menangani pasien lain, saat ini sedang berkumpul disofa diruangan perawatan si kembar yang letaknya cukup jauh dari mereka berdua. Si kembar ditemani oleh valeri dan adelia yang membiarkan kaum adam mengurusi hal yang kurang dimengerti oleh kaum hawa.

"Bram, kau sudah mendapatkan semua identitas keluarga ketiga siswa itu?" Tanya thomas

"Hmmm. Mereka dari keluarga kendrick, mahendra, dan reifansyah" sahut bram

RAFFA (Overprotective Family)Where stories live. Discover now