BAB 15. Confusion

7.8K 863 130
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua langsung aja merapat!!

Niatnya mau update semalem, tapi sesuatu tidak terduga terjadi dan jadinya sibuk sampai ga bisa pegang hape.

(PS : kucingku melahirkan, dan riweuh sekali pokoknya semalam)

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtamixx





Apakah aku harus kasih warning adegan dewasa di chapter ini?








Apakah aku harus kasih warning adegan dewasa di chapter ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo Danielle, miss me?"

Danielle merasakan seluruh tubuhnya gemetar takut, tapi bukan karena suara telepon misterius melainkan tatapan tajam nan mematikan manik abu milik Luciano yang mengarah lurus ke arah ponselnya, seolah pria itu sedang membayangkan sesuatu yang mengerikan pada orang yang sedang menerornya. Ia berjengit takut saat manik abu itu kali ini mengarah ke arahnya. Dengan gestur kepala, Luciano menyuruhnya untuk merespon si peneror. Danielle menelan ludahnya dan menganggukkan kepala sebelum menjawab, “si ... siapa kau ...?”

Terdengar suara tawa dari sambungan. Danielle terkesiap ketika ponsel yang ada di tangannya, direbut oleh Luciano. Rahang pria itu terlihat mengeras dan wajahnya menampilkan ekspresi kemurkaan yang begitu jelas. “Untuk saat ini, kau tidak perlu tahu. Bagaimana keadaanmu sayangku?”

Danielle rasanya ingin muntah saat itu juga. Mendengar kata-kata itu mengalun dari speaker ponselnya, Danielle ingin sekali membanting dan menghancurkan ponsel tersebut menjadi ribuan keping, tapi beruntung sekali karena ponsel itu kembali berada di tangan Luciano. Ia tentu tidak menjawab dan sepertinya si peneror mengerti dengan maksud dari keterdiaman Danielle. “kau takut padaku, Danielle?” Si peneror kembali tertawa. “Kau tidak perlu takut my love, aku akan menyelamatkanmu dari monater itu.”

Danielle membuka mulutnya. “Apa maksudmu?”

“Aku tahu kau takut padanya. Aku tahu kalau dia menyakitimu. Dia membuatmu terluka dan membuatmu menangis. Aku tidak akan melakukan itu. Tidak seperti dirinya, aku mencintaimu dan akan menjagamu.”

“Kau membual ... “ gumam Danielle dengan suara gemetar. Manik birunya mengawasi Luciano dengan lekat, takut akan reaksi buruk pria itu. Bagaimanapun juga hanya dirinya sendiri disini. Ia tidak mau dijadikan pelampiasam kemarahan pria itu. Entah apa lagi yang akan pria itu tuduhkan padanya setelah mendengar percakapam telepon ini.

“Bagaimana tidurmu? Maaf aku mengganggu tidur nyenyakmu, tapi aku rasa ... ini waktu yang tepat karena aku yakin suamimu itu sedang bersama wanita lain.”

Limerence : RedemptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang