BAB 26. The Wedding

7.5K 838 52
                                    

UPDATE!!!

Ayo yang masih bangun! Merapat sekarang juga!! Siapa yang udh nunggu chapter ini?

Niat mau update sore, tapi banyak sekali halangan dan aku harus berpikir keras buat chapter ini. So ... jadilah kembali update dini hari.

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

PS : belum aku baca ulang, jadi maaf kalo ada typo dsb

*btw jangan judge Danielle guys, dia begitu karna masih normal*

Vote comment share

Follow recommend

Love,
DyahUtami

Danielle tertegun dan menatap Luciano tanpa berkedip sedikitpun, sedikit terkejut dengan persetujuan pria itu tanpa ada sebuah perdebatan ataupun penolakan

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Danielle tertegun dan menatap Luciano tanpa berkedip sedikitpun, sedikit terkejut dengan persetujuan pria itu tanpa ada sebuah perdebatan ataupun penolakan. Ia tahu ini semua adalah permintaannya demi menyelamatkan Carolina, tapi kenapa hatinya tiba-tiba merasa tidak tenang dan dadanya sesak? Ia menarik napas dan menepis rasa gelisah yang mulai timbul dari dalam dirinya ketika mendengar ucapan Luciano. Bukankah sedari awal Danielle sudah mengantisipasi hal ini? Cepat atau lambat Luciano dan Aria akan menikah. Walaupun semua ini adalah salah satu bagian dari rencana Luciano untuk menjatuhkan Gianni, tapi mereka harus melakukannya. Danielle tidak bisa melakukan apapun. Di mata publik, Luciano adalah tunangan Aria Jameson dan dirinya? Bukanlah siapa-siapa.

Kedua tangannya mengepal dengan kuat. Ia mengalihkan tatapan dari Luciano ke arah layar TV. Carolina berada di posisi ini karena dirinya, jika sedari awal Ia tidak melibatkan Carolina, mungkin sekarang Carolina sedang sibuk menyelesaikan tugas atau mengkhawatirkan sang sahabat yang tiba-tiba menghilang. Danielle mengabaikan tatapan intens Luciano yang mengarah ke arah dirinya dan berkata lirih, “terima kasih.”

Setelah itu Ia berjalan meninggalkan ruang meeting, yang Danielle butuhkan saat ini adalah hiburan, jadi Ia memilih untuk kembali ke kamar, menyalakan TV dan membuka aplikasi Netflix. Setidaknya Luciano memberikan fasilitas ini padanya. Danielle mencari film dan berhenti pada salah satu film yang memiliki genre horror. Ia tidak tahu kenapa dirinya begitu menyukai horror sedangkan dirinya sendiri dulu takut akan hal-hal mistis, tapi setidaknya dengan film ini, Ia bisa melupakan dunia nyata sesaat dan masuk ke dalam dunia film. Sepuluh menit awal diputarnya film, Danielle mendengar suara pintu kamar terbuka, lalu disusul suara langkah pelan dan berhenti tepat disampingnya. Sontak Danielle menolehkan kepala. Matanya bertemu dengan manik cokelat milik Aria yang terlihat berkaca-kaca. “Aria?” gumam Danielle bingung.

“Aku sudah mendengarnya.”

“Mengenai?”

“Pernikahanku dengan Capo.”

“Oh.”

“Danielle ... aku sungguh ...” Danielle tersenyum dan menepuk sisi sofa yang kosong. Aria langsung menurut dan mendudukkan dirinya disana. Setelah dirasa nyaman, Aria kembali berkata, “aku akan membujuk Capo untuk tidak melakukannya, lagipula yang aku inginkan hanyalah Stephano.”

Limerence : RedemptionNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ