☆SAGARA 17☆

989 67 6
                                    

Semua pengawal berbaris rapi dengan Garva dan Bram di tengah-tengah mereka pistol di pinggang kanan dan pisau di paha mereka siap menyambut seseorang bersedan putih dan tak butuh waktu lama mangsa mereka datang justru sedan putih itu berhenti tepat di depan pengawal berbaris.

Mesin mobil mati dan seseorang keluar dari mobil...seseorang itu bukan Anthoni melainkan Jelita benar itu jelita dia menggunakan setelan coklat entah apa yang di lakukan nya ia mengangkat roknya mengambil sebuah pistol menodongkan pada pusat barisan.

Moncong pistol itu mengarah pada Garva sang pembidik tersenyum sinis tapi senyuman itu hilang saat moncong Ruger Super Redhawk juga mengarah pada Jelita.

"Turunkan senjata murah mu nona" Garva tersenyum kemenangan saat jelita menjatuhkan pistol sangat penakut perempuan ini.

Garva menurunkan senjata nya dan anjing Garva menggonggong ke arah Jelita sang pemilik Casper menatap tajam Jelita terlihat tatapan ketakutan dari Jelita "mau apa lo kesini?".

"Gua gaada urusan sama kalian tolong kasih gua jalan" ucap Jelita.

Garva menggeser tempatnya dengan jalan cepat Jelita melewati Garva eits...Jelita di tarik Garva dan tubuh Jelita di hadapkan dengan sedan putih tangan Jelita pun di kunci oleh Garva.

"Bawa senjata juga Lo" ucap Garva dengan mengambil pistol dan pisau.

"Cewek kok main pisau buat lawan orang" Tambah Bram yang muncul dari belakang.

"Lepasin gua" berontak Jelita.

"Arthen periksa mobil ini" suruh Garva.

Kemudian arthen beserta 4 penjaga memeriksa mobil itu "GUA GAADA URUSAN SAMA LO" Teriak Jelita.

"TAPI LO YANG BIKIN BERURUSAN SAMA GUA" Bantah Garva.

"Gar banyak senjata di dalam mobil bahkan ada bom" ucap arthen melihatkan kotak berwarna putih dengan gembok yang terkunci dengan sidik jari.

"Anda yang mulai nona"

Akh

Garva memukul leher belakang Jelita hingga perempuan itu pingsan dan Bram masuk ke dalam mobil di susul arthen yang membopong Jelita dan Garva duduk di samping Bram.

"Mau lu kemanain ni cewek?"

"Bawa dia ke markas gua"

"Lu gila dia bisa mati"

"Memang itu tujuan gua Bram"

Tak mau debat dengan si kepala batu Bram pun menjalankan apa yang Garva ucap benar mereka menuju markas Garva kalau kalian berfikir markas seperti tempat tongkrongan kalian salah di sana terdapat hewan buas sebuah singa peliharaan Garva.

Butuh waktu 20 menit untuk sampai di markas Garva baru saja mesin mobil berhenti suara raungan menyambut mereka datang hingga Jelita pun terbangun dari pingsannya.

"Sudah bangun nona?akan saya berikan hiburan untuk Anda" ucap Garva memasukkan Jelita pada kandang bersebelahan dengan singa milik Garva.

"Lo gila" ucap Jelita menunjuk Garva dengan tatapan benci.

"Memang" Garva menuju kandang sebelahnya tepat kandang singa hanya pintu yang menjadi pembatas kandang singa itu dan tempat Jelita di kurung.

S A G A R AWhere stories live. Discover now