(39) Kapten dan Tuan Putri - 2

775 103 4
                                    

Sam's P.o.V

Luiselle. Nama itu terngiang berulang kali di kepalaku. Dia benar-benar tertangkap. Apa yang sedang dilakukannya sekarang? Apa dia baik-baik saja? Apa dia sudah makan?

Pikiranku kacau. Beragam pertanyaan mengenai Luiselle terus berdesing di kepalaku sejak kudaku meninggalkan kompleks akademi. Seharusnya ini kesalahanku. Jika bocah itu kuberhentikan sejak aku mengetahui identitasnya, tidak akan jadi seperti ini.

Sayangnya penyesalanku tidak berguna. Semuanya sudah terjadi.

Catatan Ratu menjelaskan semuanya. Kisah-kisah kelahiran Jaeselle yang dia tuturkan padaku juga memastikannya. Pun dengan perhiasan berupa jam saku yang kupikir telah dicurinya. Jika aku pintar sedikit saja, maka aku akan tahu keduanya bersaudara hanya dengan mendengar namanya.

Luiselle. Jaeselle.

Siapa yang menjadi kakak? Apakah mereka mengenal satu sama lain? Apakah Raja tahu bahwa putrinya menjalani pelatihan militer? 

Kudaku berlari lebih lambat daripada yang kuinginkan. Begitu tiba di Daratan Hagon, bulan sudah di atas kepala. Ini tengah malam. Jika aku berkuda lebih jauh ke arah barat laut, aku akan sampai di Ibukota Castellar. Sayangnya aku tidak tahu di mana posisi Luiselle sekarang.

Aku melecut kudaku lagi hingga dua prajurit berpakaian daisy menghadangku. Mereka akan menghambatku, jadi aku mengeluarkan pisau-pisau kecil dari ikat pinggangku dan melemparnya tepat waktu ke arah kaki kuda mereka. Mereka tidak akan mampu mengejarku dengan kaki kuda yang terluka.

"Berhenti! Kau!"

Mereka bodoh jika berharap teriakan saja dapat menghentikanku. Maka aku memacu kudaku lebih cepat lagi, sampai aku tiba di wilayah yang diterangi oleh ratusan obor.

Mungkinkah ini perkemahan mereka?

Ada banyak suara-suara orang yang saling bercengkerama. Begitu aku melihat bendera Castellar di pintu masuk, barulah aku turun dari kudaku dengan tangan bersiaga di gagang pedang.

Aku perlu menyelinap, dan mencari tenda dengan pengamanan terketat. Karena Luiselle tidak akan ditempatkan di sembarang tenda. Aku yakin orang sepertinya tidak akan mudah untuk ditundukkan.

Sejauh ini, tidak ada yang mencurigaiku. Hampir semua prajurit kelelahan di dalam tendanya masing-masing. Aku berpikir apakah mereka masih menunggu rekan mereka yang berjuang di Leicastar. Aku tidak tahu. Semua terlihat tenang di sini.

Begitu aku menyelinap lebih dalam, ada dua buah tenda besar dengan pencahayaan paling terang. Cukup mewah, salah satunya pasti milik raja mereka. Dan siapa yang satunya?

Aku tidak ingin bertaruh di saat-saat seperti ini. Apalagi kedua tenda itu dijaga dengan sangat ketat. Luiselle mungkin ada di salah satunya, bersama raja mereka.

"Aku tidak bisa menyetujuinya begitu saja, Yang Mulia. Kau mungkin menginginkannya, namun dunia ini tidak hanya berputar untukmu. Apa yang kauinginkan belum tentu terwujud." Itu suara Luiselle.

Senyumku mengembang. Bahkan di saat-saat tertawan seperti ini dia bisa mengendalikan harga dirinya dengan baik.  Ia tidak membiarkan lawan bicaranya yang seorang Raja menganggapnya lebih rendah dan mendominasi percakapan.

Kemudian terdengar suara cairan dituangkan. Mungkin anggur. Aku ragu gadis seperti Luiselle akan bertahan dengan segelas anggur.

"Tidakkah kau ingin menikah? Pernikahan kita berdua dapat menyatukan kedua kerajaan, Tuan Putri. Kesalahpahaman ini bisa terobati dan aku bisa memberikanmu hadiah sebanyak apapun yang kauinginkan." Mungkin itu suara Raja. Nada suaranya terdengar memohon.

The Cursed Princess [COMPLETED ]Where stories live. Discover now