13

18.8K 4.4K 3.1K
                                    

(Biasakan pencet bintang di ujung kiri bawah sebelum/sesudah membaca:)

Author POV

"Uuuuu anak pinter, ayo makan yang banyak!!" Ucap nyonya Kim sembari mengusap pucuk kepala Haru yang tengah memakan masakannya dengan lahap,

"Iya tante, makasih banyak." Ucap Haru, dia menunjukkan cengirannya,

Membuat Hanbin yang duduk di depan mereka berdua menujukan atensinya pada Haru. "Kalo kamu manggil saya om, berarti harusnya kamu manggil mama saya dengan sebutan nenek, bukan tante."

"Enak aja! Kamu ngeledek mama?!" Semprot nyonya Kim tak terima,

"Ya mama kan emang udah nenek-nenek!" Ucap Hanbin lagi,

"Kalo gitu cepetan temuin cucu mama!! Kalo mama meninggal sebelum ketemu dia, mama gak akan pernah maafin kamu!" Ucap nyonya Kim tiba-tiba,

Membuat suasana diantara mereka berubah serius seketika.

Haru cuma bisa menundukkan wajahnya setelah melihat raut wajah Hanbin yang berubah sedih.

Atensi nyonya Kim tertuju ke Haru lagi. Bahkan beliau mengusap pucuk kepala Haru lagi. "Mama bakal seneng banget kalo punya cucu yang ganteng dan baik kaya Haru." Ucapnya,

Haru hanya bisa mengembangkan senyumnya.

"Ganteng apaan? Mama kan sering bilang Hanbin jelek, Hanbin sama Haruto kan mirip, kalo Haruto ganteng berarti Hanbin juga gan-"

"Jangan halu kamu!" Potong nyonya Kim sembari melempar serbet yang ada di atas meja ke arah Hanbin,

Membuat putranya itu langsung cemberut, sementara Haru justru terkekeh dibuatnya.

"Tuan muda, sekretaris Jung menunggu anda di teras." Ucap salah satu pelayan,

Membuat Hanbin buru-buru beranjak dari duduknya dan bergegas keluar.

Haru malah menjeda kegiatan makannya dan bergegas mengekori Hanbin. Dia berdiri di pintu dan mengintip Hanbin yang kelihatan tengah duduk di kursi teras dengan seorang laki-laki yang disebut sekretaris Jung tadi.

"Ketua Yayasan Soan meminta saya untuk menyampaikan ucapan terima kasihnya pada tuan muda atas semua barang-barang yang tuan muda kirim minggu lalu." Ucap sekretaris Jung sambil terlihat menyerahkan beberapa berkas pada Hanbin,

Sementara Hanbin terlihat mengangguk sembari mengambil berkas-berkas itu.

"Semua gaji tuan muda bulan ini, mau ditransfer kemana?" Tanya sekretaris Jung,

"Kaya biasa, 50% ke Yayasan Soan dan 49% ke Rumah Sakit Yeonghwa." Jawab Hanbin,

"Sisa 1% nya?" Tanya sekretaris Jung lagi, karena gak biasanya Hanbin menyisakan gajinya,

"Buat simpenan saya, takutnya besok-besok Naruto mau dijajanin street food atau es boba." Jawab Hanbin, kedua matanya fokus membaca tulisan-tulisan di berkas pemberian sekretaris Jung tadi.

.

Sejak beberapa saat yang lalu, nyonya Kim asik memandangi Haru yang tengah mengerjakan pr matematika.

"Mama kamu pasti bangga banget ya punya anak kaya kamu. Udah ganteng, baik, sopan, pinter lagi ..." Ucap nyonya Kim kagum,

Lagi-lagi Haru cuma bisa mengembangkan senyumnya.

"Kamu ikut ekskul apa di sekolah?" Tanya nyonya Kim,

"Basket tante."

"Wah kamu suka main basket juga? Sama dong kaya Hanbin. Pas seumuran kamu, dia jadi pemain andalan tim basket sekolahnya."

Dear Mom || Watanabe Haruto✔[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang