3. Terjebak Isi Perjanjian

1.9K 150 3
                                    

"Buka gaunmu."

Liora tidak bergeming. Ia tidak suka situasi seperti ini dan tidak mau menyerahkan mahkotanya kepada pembunuh berdarah dingin seperti suaminya. Namun, ia akan menjilat ludah sendiri bila tidak mengikuti perjanjian. Liora juga tidak mau sampai Smith Crop jatuh di tangan suaminya sendiri.

Liora adalah wanita yang begitu lihai dan andal masalah bisnis. Kejahatan dan kecurangan bukan hal baru untuk Liora. Berulang kali ia dihadapkan dengan para tikus yang mencoba merangkak ke perusahaannya. Namun, ia begitu mudah menemuinya karena kekuasaan Smith yang bergerak di bidang perhotelan sudah sering kali menemukan tikus itu mulai mencicit.

"Aku bukannya tidak mau membuka gaunku untukmu." Liora menghela napas dan mendekati suaminya. Ia mencoba menahan napas ketika aroma tubuh suaminya begitu memabukkan. Dengan jarak dekat ia bisa melihat pahatan sempurna wajah suaminya.

"Kamu tahu, pernikahan ini hanya untuk menguntungkan wilayah kekuasaanmu dan Robert. Jadi, menyentuhku tidak ada gunanya," ujar Liora mencoba negosiasi.

Tae menyeringai dan menarik Liora hingga duduk di pangkuannya. Liora terkejut dan kembali menguasai ekspresi wajahnya. Ia memicing dan sengaja tangannya menyentuh dada bidang suaminya. Ia menyeringai saat merasakan sesuatu mulai bangun.

"Kamu begitu menginginkan tubuhku," lirih Liora dengan tatapan mengejeknya.

"Untuk memuaskan nafsuku." Liora ingin sekali menampar wajah suaminya. Bisa-bisanya pra itu mengatakan untuk menjadikannya pemuas nafsu saja.

Napas Tae semakin dekat hingga bibirnya menyentuh bibir istrinya. Harusnya Liora bersorak karena pria itu tidak pernah membawa wanita manapun ke dalam kamarnya. Akan tetapi, gadis seperti Liora yang punya sifat angkuh tentu saja tidak bersorak.

Ia hanyut ke dalam ciuman suaminya hingga tangannya perlahan menyugar surai suaminya. Tangan Tae tidak tinggal diam, ia mulai meraba dada Liora. Menekannya mulai meremasnya. Tubuh keduanya mulia berbaring. Gaun Liora pun dengan mudah lepas.

"Kalau bukan saja perjanjian itu dan kau bukan suamiku, pasti tidak akan kuberikan," batin Liora. Dia bukan gadis yang mudah melupakan dan ingkar terhadap ucapannya.

Ia mulai mendesah saat bibir suaminya mengecap seluruh inci kulitnya. Kedua tangan Tae bermain secara lembut di buah dada sang istri. Lenguhan yang sering kali Liora dengar dari bibir wanita club kini ia keluarkan tanpa bisa cegah.

"Ahhhh ... Taehyunggg," desah Liora.

Tae pun merasakan sensasi berbeda, ia sudah sering bercinta, tetapi nafsunya sangat menggebu melihat tubuh polos istrinya dengan buah dada yang mengacung begitu melihat puncak dada istrinya menegang karena terangsang dengan sentuhannya.

"Akhhh! Sialan! Harusnya kau katakan pada jika mau memasukiku!" umpat Liora seraya melayankan pukul di lengan Tae. Pria itu hanya diam dan menatapnya tajam.

"Argghhh ... sakit," rintih Liora. Ia melingkarkan tangannya di leher Tae. Melihat Liora melenguh dengan tubuh menggelinjang serta bibir yang terbuka membuat Tae tidak bisa tidak mencium bibirnya.

Tubuh Liora terasa penuh akan milik suaminya. Ia berharap segera mendapat puncaknya karena lidah Tae membuat ia tidak bisa menahan desahan. Tangannya pun sering kali mencengkeram kuat seprai dan mendongak ke atas.

"Ahhhhh." Liora mendapat puncak klimaksnya. Namun, suaminya masih terus menggagahinya karena belum mendapat puncak kenikmatan. Perlu dua kali Liora mendapat klimaks sampai Tae menyusul dan menyemburkan ke dalam milik Liora.

"Kau!" Liora menatap kesal suaminya.

Tae berbaring di samping istrinya. Ia sama sekali tidak menggubris semua protes Liora. "Sebaiknya simpan tenagamu untukku," ucap Tae.
Liora membuang napas kasar. "Seharusnya sekali sudah cukup," batinnya. Ia harus kembali melayani nafsu Taehyung. Namun, ia tidak akan berani menolak karena itu adalah perjanjiannya.

Nyonya Bos Mafia (KTH)-TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang