03

1.2K 203 35
                                    

Gue gak ada gairah buat ngapa-ngapain seharian minggu ini. Setelah sarapan dan bantuin Mama jemur baju di taman belakang, gue balik masuk kedalam selimut kaya sekarang. Ponsel juga sengaja gue matiin biar biang gula alias Bokuto gak bisa ngehubungin gue, curhat ini itu dengan gak jelas nya.
Gue bilang Mas Bokuto biang gula bukan karena dia manis banget, tapi artinya dia gak bisa diem kaya orang kebanyakan makan gula.

Jadi kembali menyumpal telinga gue dengan headphone yang di sambungkan ke iPod, gue berusaha kembali tidur. Padahal di luar tuh terang, bahkan tadi Bang Aki, juga ngajakin lari keluar, gue nya gak mau, capek.

"Kei~ ada Yamaguchi"

Ah Mama ku sayang, gue baru mau tutup mata. Dengan terpaksa dari pada Mama mulai nyanyi sambil manggil nama gue, mending gue turun dan melihat Yamaguchi, dia ada di kursi teras depan.

"Hah?" tanya gue galak.

"Gue sama Hinata, mau pergi ke pertandingan Voli, lo mau ikut?"

"Gak" setelah gue menutup pintu. Belum ada sepuluh langka gue dari pintu, pintu kembali di ketuk, perlu kah Yamaguchi kembali ke SD buat belajar Bahasa, biar dia ngerti arti kata enggak.

"Gue bilang gak, ya gak Yamagu—"

Anjir gue main marah-marah aja buka pintu, gue kira itu masih Yamaguchi. Tau nya Kuroo, eh mau ngapain dia kemari, gak tau apa gue masih malu sama yang kemarin.
Eh tunggu, tau dari mana Kuroo rumah gue, bukan nya waktu itu gue jalan balik sendiri dari supermarket dan gak bareng dia.
Seketika bayangan Mas Bokuto dengan gaya sok ganteng, masuk ke sel-sel otak gue. Dia, pasti si dedemit satu itu yang kasih tau alamat rumah gue ke Kuroo.

"Udah makan belum?"

***

"Lo ngajak minum siang bolong begini, pulang mabok awas lo ya" Kata Mas Kuroo saat melihat 4 gelas besar beer yang di taruh oleh si Mba pelayan itu di meja kami, beserta pesanan daging.

Gak gue sangka, Kuroo ngajak gue ke resto yakiniku dan di sini udah ada Mas Akaashi sama anak babi. Gue serius terakhir makan sama mereka, di tempat yang sama tapi tanpa Kuroo, itu Mas Bokuto kobam nya nyusahin.

"Tenang, tenang kita pulang wasted, ada Akaashi sama Tsuki yang bopong"

Minta di tempeleng emang Mas Bokuto ini. Gue duduk bersebelahan dengan Mas Akaashi dan berarti berhadapan dengan Kuroo, aih selama jalan kesini aja canggung malah di suruh duduk saling hadap.

"Gue ngakak anjir, ngeliat liat postingan ig nya Atsumu, lo diledekin gegara berantem sama Suguru Bangsat" kata Mas Bokuto sambil menaruh daging untuk di bakar.

Ah iya, postingan yang kepala ular di ganti kepala Suguru dan kepala Kucing di ganti kepala Kuroo.
Berani juga Atsumu masang postingan kaya gitu, belum tau dia kalau Suguru bisa aja matok dia.

"Iya njing, banyak bat yang ngetag gue sialan"

Selagi mereka berdua asik ngobrol gue melihat kearah Mas Akaashi yang sibuk masak daging nya. Mas Akaashi kok kuat ya sama Mas Bokuto, orang kegulaan ini yang selalu berisik ini, Mas Akaashi kok mau ya nemenin dia

"Game kuy, ah yang klasik aja, TOD, TOD"

"Gak ikutan" ujar gue langsung ketika mendengar kata TOD. Bisa gila beneran gue main gituan sama Mas Bokuto.

"Ah gak asik lo, Akaashi bantuin bujuk lah, kali aja sama lo mau"

Gak ada hubungan nya siapapun yang ngebujuk gue, cuma orang bodoh nya akut yang mau ikut permainan gila nya Mas Bokuto.

"Takut atau gimana Kei? Ada yang di sembunyiin kah? Sampe gak ikutan? Lo lembek ya Kei"

Sejak kapan gue lembek sialan, itu mulut keseringan main sama Mas Bokuto sih. Walaupun ngomong matanya sambil fokus melihat tangan nya yang membolak-balikan daging di panggangan, tapi mulut Mas Akaashi tajem banget, pantes bergaul sama ibu-ibu kompleks rumah gue.

Gue meminum beer yang gelas nya berat banget ini dan memutuskan buat main. Sebenernya basi tau gak main ginian di umur yang bukan belasan tahun lagi, miris gue sama Mas Bokuto.

"Di undi pake apa?"

Tanya gue itu membuat Mas Bokuto sama Kuroo heboh sendiri sedangkan Mas Akaashi yang tersenyum merasa bangga akan omongannya yang buat gue terprovokasi.

"Nih pulpen, dimulai dari gue ya" Kuroo memutar pulpen dan beruntung bukan berhenti di gue tapi di Mas Akaashi.

"Asik. truth or Dare? Ah kek nya gue mah tau Akaashi bakal milih truth" Mas Akaashi Yang lagi minum menaikan turunkan alisnya seolah jawaban Kuroo benar.

"Hal ter jorok yang pernah lo pikirin selama sama Bokuto"

Pertanyaan lo aja jorok sialan, ih gue males kalau pertanyaan yang kaya gini pilih dare aja kali entar ya.
Tiba-tiba gue merasa kaki kiri gue kena kaki nya Kuroo, atau dia sengaja, tapi matanya gak ngeliat ke gue.

"Akaashi lo jawab kalau lo mau kissing sama gue di bawah shower pulang dari sini, tancap gas slur" yang di tanya siapa yang jawab Mas Bokuto.

Gue menunggu jawaban dari Mas Akaashi sambil memakan daging yang sudah matang.

"Iya"

Gila gue ngedenger jawaban Mas Akaashi hampir keselek karena gue lagi ngunyah. Kuroo memberikan gue gelas air dan gue segera meminum nya. Pas gue ngeliat Mas Bokuto, dia yang lagi minum, justru Bir nya ketahan di mulut dan belum dia telen, jangan sampe di sembur ya tuhan.

"Itu imagine gue ke Bokuto yang belum ke sampaian"

Gue juga ngira jawaban asal Mas Bokuto tadi cuma joke dan gue tau baik Kuroo maupun Mas Bokuto juga beranggapan kalau omongan Mas Bokuto tadi cuma Joke, ternyata bener sialan.
Anyway, gue merasa ada kaki salah satu dari mereka yang ngelus-ngelus tulang kering kaki gue, langsung gue tepis dan gue injek kaki nya. Dari mereka gue ngeliat Kuroo yang ke sentak kaget sama muka nya yang nahan sakit, jelas gue nginjek nya pake ankle sepatu gue.

"Bangsat gue kira lo bercanda" Kuroo memukul punggung Mas Bokuto gak tau karena merasa kesal akan joke yang ternyata benar atau nutupin kalo dia kesakitan karena kaki nya barusan gue injek.

"Ih njing, mana gue tau kalo emang itu jawaban nya AH MBA BEER NYA TAMBAH"

"Gue puter ya" Mas Akaashi memutar pulpen nya dan berhenti di gue. Good, gue gak bakal milih truth kalau pertanyaan nya kaya tadi.

"Kei, truth or dare?"

Dengan over pd nya gue menjawab dare, langsung Mas Bokuto tepuk tangan. Sialan belum apa-apa dia dah mabuk.
Mas Akaashi melihat gue sambil menopang dagunya dengan tangan kiri di meja.

"Cium Kuroo"

Untitled づ KurotsukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang