7.

939 112 15
                                    

Mereka lalu melanjutkan acara nonton film horror
tapi dengan tiba² wonwoo langsung mematikan TV

Seungkwan pun menaikkan sebelah alisnya dan menatap Wonwoo dengan kesal

"Ish! Kenapa dimattin sih,lagi seru tau!" Ucap Seungkwan kesal

"Ck, kasian Mingyu." Ucap  final Wonwoo

Lalu Seungkwan menatap Mingyu yg sedang disampingnya. Wajah Mingyu terlihat pucat dengan keringat dingin terus mengalir, membasahi wajah tampannya. Seungkwan yang melihat itu merasa kasihan.

"Apa aku berlebihan ya?" –Batin Seungkwan

Sebenarnya, sendari tadi Wonwoo terus mengamati adik kembarnya itu. Mingyu begitu ketakutan,namun lelaki manis disampingnya ini malah terus menonton tanpa berkedip dan senyum yang sesekali mengembang karena  menonton film horror kesukaannya.  Wonwoo yg melihat wajah Mingyu yang mulai memucat,sontak langsung mematikan TV,dia benar ² kasihan kepada adik kembarnya.

"M-mingyu m-mian... Maafkan aku,k-kau pucat sekali." Ucap Seungkwan dengan rasa bersalah,dia tidak tau jika efek untuk Mingyu akan separah ini.

Mingyu tidak menjawab,namun langsung beranjak pergi dari ruang TV,lalu melenggang pergi dengan wajah pucat pasi menuju meja makan.

Seungkwan lalu menengok ke arah Wonwoo dengan wajah penuh rasa bersalah

"W-wonwoo bagaimana ini?" Tanya Seungkwan panik

"Ck,sudah tau Mingyu takut film horror knp kau malah menonton film itu."

"K-kau?!! T-tau dari ma-mana?!" Ucap Seungkwan gugup

"Kau pikir aku bodoh? Aku mendengar pembicaraanmu dengan appa lewat telefon tadi." Ucap Wonwoo dengan smriknya

"K-kau menguping?? Haishh aku akan mengurusimu nanti..... YAK!! MINGYU!!!"  Ucap Seungkwan meninggalkan Wonwoo, lalu berteriak sambil berlari menghampiri Mingyu dengan berlari.

"Kekeke lucu." Ucap Wonwoo pelan

=================

Di meja makan (Ruang Makan)

Seungkwan mengampiri Mingyu yang tengah duduk dikursi,lalu Seungkwan mendudukkan dirinya disamping Mingyu

"Hei...  Gyu,Kim Mingyu! M-maaf,a-aku..."  Ucap Seungkwan terpotong

"Cih,dasar licik." Ucap Mingyu pedas

Seungkwan pun sudah memprediksi,mungkin Mingyu juga mendengar pembicaraannya dengan appa mereka

"Ma-maaf...." Ucap Seungkwan lirih lalu menyentuh lengan kekar Mingyu

Seungkwan benar2 merasa bersalah sekarang, seharusnya dia tak sekejam itu hanya untuk membalas Mingyu

Lalu Wonwoo datang lalu duduk didepan Mingyu dan Seungkwan. Menatap datar Seungkwan dan Mingyu

"Mingyu...." Baru saja ingin melanjutkan ucapannya tangan Seungkwan sudah ditepis Mingyu, lalu Mingyu pergi meninggalkan Seungkwan dan Wonwoo dengan wajah datar

"Wonuuu,tolong aku. S-sepertinya Mingyu marah padaku." Ucap Seungkwan dengan wajah memelas

Wonwoo sebenarnya sedang mati2an menahan diri untuk tidak langsung memeluk istri mudanya ini, lihatlah wajah Seungkwan yang benar2 imut jika sedang memelas seperti saat ini. Persis puppy yang minta makan.

"Urusi sendiri,aku mau makan.  Kau yg berbuat,kau yg harus bertanggungjawab." Ucap acuh Wonwoo

Lalu tak lama makanan dihidangkan dihadapan mereka, Seungkwan dan Wonwoo makan berdua karena Mingyu sedang dikamarnya. Setelah selesai Wonwoo pun pergi ke toko sebentar,ingin membeli sesuatu katanya. Padahal itu hanya akal2annya saja agar Mingyu dan Seungkwan dapat menyelesaikan masalah mereka berdua. Kakak yg baik.

Seungkwan lalu membawakan nampan berisi makanan,buah,dan air minum untuk Mingyu, lalu berjalan menuju kamar Mingyu

Tok tok!

Tak terdengar suara,lalu Seungkwan dengan susah payah membuka kamar Mingyu.

"Hai..." Sapa Seungkwan selembut mungkin

Namun naas nasib kim Seungkwan kali ini,Mingyu hanya menatap Seungkwan dengan wajah datar dan raut muka pucatnya masih terlihat walaupun sudah sedikit memudar.

Lalu Seungkwan menghampiri Mingyu menuju kasur King Sizenya, meletakkan nampan makanan tadi dimeja nakas,lalu duduk disamping Mingyu

"Makanlah,maafkan aku,aku tak bermaksud." Ucap Seungkwan dengan bibir yg dia gigit ketika sedang merasa bersalah/gugup

Mingyu yg melihat itu hanya menatap Seungkwan dengan aslis terangkat sebelah.

"Ishh jangan tatap aku begitu,aku benar2 minta maaf. Apa yg harus ku lakukan agar kau memaafkan ku??" Ucap Seungkwan dengan kepala menunduk dan jari tangannya bermain diujung kaosnya.

"Keluar." Ucap Mingyu dingin.

"T-tapi...."

"Keluar ku bilang!" Ucap Mingyu sedikit kasar

Seungkwan kaget tentunya,tapi dia mencoba memahami perasaan Mingyu,lagipula ini salahnya karena telah menganggu Mingyu terlebih dahulu

"Maaf,aku akan keluar. Makanlah makananmu,aku tak mau kau sakit." Ucap Seungkwan lalu tersenyum tipis

Deg!
Jantung Mingyu kini berdetak lebih kencang daripada biasanya. Entah knp.

"Dasar,selalu saja begini jika dekat dengannya. Aku ini knp?" –Batin Mingyu

===================

Oke sampai sini dulu hehehe:))

Maaf ya,mungkin aku updatenya bakal rada lama,entah itu buat book yg Serendipity ataupun yg ini. Soalnya ini mau Natal hehehe,aku lagi rada sibuk soalnya. Aku harus prepare buat Natalan yg di Gereja sama rumahku sendiri. Jadi maaf dan mohon pengertiannya ya^^

Nanti kalo ada waktu aku bakal Update kok,tenang aja. Aku juga dah nyicil nulisnya jadi semoga aja bisa update dan ga terlalu lama hiatus.

Ouh iya,aku juga minta pendapat kalian donk ttg book ku yg ini... Dan boleh loh kalian kasih saran/pendapat buat kelanjutan alur ceritanya. Kalian mau gmn dan bagaimana alurnya sesuai apa yg ada diotak kalian,siapa tau nanti ada yg menarik,terus aku masukin ke alur cerita buat book yg ini,hehehe:v

So... Terimakasih yang sudah mau membaca^^
Jangan lupa vote dan komen ya^^
Maaf jika ada typo:')

Sampai ketemu dinext eps^^
Bye²!(◍•ᴗ•◍)❤

Limerence'Where stories live. Discover now