Chapter

28.4K 1.2K 174
                                    

happy reading🌻
.

1 year later...

Tak terasa ya, satu tahun sudah berlalu dan selama itu juga Tasya hidup tanpa ada Devan disampingnya. Awalnya memang Tasya merasa kesepian, namun lama-kelamaan dia mulai terbiasa dan membiasakan dirinya menjalani hari-hari tanpa adanya Devan.

Selama satu tahun belakangan, Tasya tinggal di rumah mertuanya sesuai perintah Devan. Poppy juga ikut bersamanya. Dan juga Mr.Brown, boneka beruang coklat yang Devan berikan waktu di pasar malam sehari sebelum Devan pergi.

Tasya menjadi pribadi yang lebih rajin. Dia kemana-mana harus membawa bukunya dan mempelajarinya. Dia lebih giat belajar demi mencapai nilai sempurna dan dapat menyusul Devan ke Oxford. LDR terlalu lama pasti tidak akan menyenangkan.

Lika-liku selama LDR tentunya ada. Devan yang cemburuan, Tasya apalagi. Di awal-awal tahun Tasya lebih suka overthinking, ia takut jika Devan menemukan gadis bule cantik disana dan berpaling darinya. Devan sendiri juga sama, meskipun Kate selalu memberikannya kabar tentang Tasya, dirinya tetap tidak tenang dan takut kalau Tasya direbut orang lain.

Namun ketakutan keduanya mulai sirna setelah berbicara baik-baik lewat videocall. Setiap harinya mereka akan meluangkan waktu untuk videocall. Meskipun zonawaktu yang berbeda dan aktivitas Devan yang kian semakin padat, tak membuat dirinya lupa untuk menghubungi Tasya.

Dan hari ini, di hari Selasa yang cerah, menjadi hari yang paling dinanti oleh Tasya. Baru bangun saja gadis itu langsung bersemangat dan bersorak senang ketika mendapatkan chat dari Devan.

MyKing👑 : see ya girl!

Meski hanya sepatah kata, Tasya menjadi sangat gembira karena hari ini Devan akan pulang dan dirinya dapat mengobati rasa rindunya.

Tasya mengetikkan balasannya lalu menaruh kembali HPnya. Gadis itu langsung beranjak dari kasurnya untuk bersiap-siap ke sekolahnya.

*

Jauh dari Indonesia, bahkan jauh dari daratan, Devan duduk anteng sambil tersenyum melihat layar ponselnya.

MyQueen💍 : gw yakin lo ga sabar wlee😝

MyQueen💍 : gw juga gasabar:) i wanna hug you!

Tanpa membalas chat dari Tasya, Devan mematikan HPnya dan mengembalikannya ke mode pesawat.

Dengan senyum tipisnya, Devan menatap keluar jendela pesawat yang disebelahnya dan menatap pemandangan yang luar biasa dari atas. Dia sudahsangat tidak sabar kembali ke tanah air dan bertemu keluarganya setelah satu tahun tak berjumpa. Terutama dengan Tasya, Devan sangat merindukan istri tercintanya.

Ketika melihat jam tangannya, Devan menghela nafas malas. Waktu penerbangannya tersisa sekitar sepuluh jam lagi. Lama sekali waktu perjalanannya.

"Excuse me sir"

Devan menoleh dan melihat seorang gadis yang duduk dikursi sebelahnya. Padahal tadinua gadis itu tengah tertidur. Terlihat seperti gadis Asia, wajahnya khas Indonesia.

"Ya?"

"Loh? Orang Indo juga?" tanya gadis itu.

Devan mengangguk. "Iya. Kenapa?"

Gadis itu menggeleng, "Enggak kok. Btw Indo bagian mana?"

"Jakarta"

"Ooh, aku juga Jakarta, Jakarta Barat. Tapi kok aku kek familiar ya sama kamu? Kayak pernah liat gitu" gadis itu nampak berfikir.

My Life With Him [End]Where stories live. Discover now