Bab 39 - Akhirnya

33.7K 5.5K 1K
                                    

Sebulan kemudian~

Akhirnya hari yang kutunggu-tunggu telah tiba. Aku tidak sabar ingin melihat pertemuan perdana antara Felix dengan sang tokoh utama wanita.

Uh, aku sungguh tidak sabar! Aku senyam-senyum sendiri membayangkan alur aslinya yang ada di dalam novel.

(Mode Alur Dalam Novel : ON)

Lidya saat itu sedang berjalan-jalan sendirian menggunakan kereta kuda tentunya. Tiba-tiba kereta kuda yang ditumpangi Lidya mengalami kerusakan di bagian roda, membuatnya harus menunggu bantuan yang cukup lama karena mereka berhenti di dekat tepi hutan Weilis.

Hutan Weilis merupakan hutan yang terletak agak jauh dari pinggir ibukota Athea. Hutan ini terkenal dengan banyak binatang buas serta sepi karena jarang ada orang yang berlalu lalang di daerah itu. Orang-orang melewati daerah hutan Weilis hanya saat memerlukan jalan pintas saja.

Tak terasa waktu sudah berubah menjelang malam dan belum ada tanda-tanda bantuan datang. Pak kusir dan Lidya menunggu dengan gusar. Gadis itu berjalan mondar-mandir sembari memainkan tangannya, sedangkan kusirnya mencoba memperbaiki roda kereta tersebut.

Lalu dari arah hutan terdengar banyak sekali suara langkah kaki mendekat dan suara orang-orang tertawa saling bersahutan. Jantung Lidya berdegup dengan kencang, dia dan kusirnya segera bersembunyi di balik kereta.

"A-apa me-mereka para bandit yang terkenal itu?" tanya Lidya nyaris berbisik.

"En-entahlah, nona. Ta-tapi saya akan berusaha melindungi Anda," balas kusirnya dengan berbisik juga dan Lidya hanya mengangguk pasrah.

"Wah, bos. Lihatlah ada kereta bangsawan di sini. Ayo kita periksa siapa tahu ada harta karun di dalamnya," seru salah satu dari mereka yang sudah keluar dari area hutan dan mendapati kereta kuda tanpa penghuni di dalamnya.

Mereka adalah kelompok bandit yang terkenal suka sekali merampok pejalan yang lewat serta tidak segan-segan membunuh langsung di tempat. Markas mereka terdapat jauh di dalam hutan. Walau sudah pernah dibasmi oleh tentara kekaisaran, namun mereka tetap masih ada.

Merasakan para bandit itu mendekat, membuat Lidya semakin gemetar ketakutan dan bernafas dengan berat. Tanpa sengaja ketika dia melangkah mundur, kakinya menginjak ranting pohon dan menimbulkan bunyi, krekk~

Sontak saja telinga sensitif para bandit itu menangkap bunyi patah dari ranting kayu. Keberadaan kedua orang tersebut langsung diketahui. Senyum kesenangan tercetak jelas di raut wajah mereka, sang kusir berusaha melawan demi melindungi majikannya.

Namun, sayang sekali kusir Lidya terbunuh dan Lidya menderita beberapa luka gores di tangannya. Lidya lalu ditangkap dan dijadikan tawanan oleh para bandit itu selama 2 hari 1 malam.

Pada hari di mana Lidya disekap, secara bersamaan merupakan hari perburuan rutin tiap tahun yang dilaksanakan oleh Kaisar. Pada malam kedua, Felix yang tidak bisa tidur memutuskan untuk menjelajahi hutan tersebut.

Pria itu terus berjalan dan sampailah dia di sarang para bandit. Dia menemukan Lidya yang tengah terikat di pohon dengan muka kusam dan badan penuh luka gores. Felix merasa harus menyelamatkannya karena kondisi memprihatinkan gadis itu.

Usaha Felix ketahuan oleh kelompok bandit penguasa area hutan tersebut dan segera terjadilah pembantaian terhadap seluruh kelompok bandit itu tanpa tersisa satu orang pun. Felix melakukannya seorang diri.

Felix membawa Lidya pulang ke istana dengan alasan mencurigakan dan harus di interogasi. Karena sifat Lidya yang polos dan ceria membuat Felix luluh dan jatuh hati. Berkat itu juga kutukan hati beku Felix terangkat.

Kaisar, Tolong Abaikan Saya! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang