32. TDMB

2.6K 205 33
                                    

༒☬T̷h̷e̷ ̷D̷e̷v̷i̷l̷ ̷M̷a̷fi̷a̷ ̷B̷o̷s̷s̷☬༒

·

·


Ringisan kecil seperti manahan rasa sakit keluar dari bibir jimin. Obat merah yang di olehkan seokjin di setiap luka yang terdapat di tubuhnya membuat ia tidak bisa menahannya. Bisa saja jimin tahan dengan olesan obat merah tersebut pada luka-lukanya. Tetapi tidak dengan hari ini, luka yang di dapat jimin bukanlah luka yang ia hasilkan dalam sebuah pertarungan saat menjalankan misinya. Namun luka yang ia dapatkan kali ini adalah hasil dari ia melanggar perintah sang kakek yang tidak memperbolehkan dirinya untuk jatuh cinta kepada siapa pun sebelum balas dendamnya terbalaskan.

Namun satu kesalahan yang di lakukan jimin dan mendapat sebuah ganjaran dari sang kakek yang kalap karena perintahnya di langgar oleh sang cucu yang di harapkan bisa membalaskan dendamnya kepada para musuh. Jimin akui memang telah melanggar janjinya kepada sang kakek untuk tidak terjebak dalam hal cinta lagi namun semua janjinya seakan terlupakan saat dirinya bertemu dengan Kim Taehyung ketua mafia dari Dark Lions rivalnya dalam dunia bawah tanah.

Seharusnya jimin tau apa akibatnya jika ia berani melanggar janji dari sang kakek. Jimin tau konsekuensi yang harus ia bayar setelah ini, tidak hanya dengan luka-luka di tubuhnya yang harus ia bayar kepada sang kakek. Jimin harus berkorban satu hal lagi yaitu mematikan hatinya mulai sekarang. Persetan dengan cintanya kepada taehyung yang sudah terlanjur tumbuh. Sedari awal jimin memang tidak pernah berniat berhubungan dengan siapa pun. Tujuan hidupnya sedari dulu hanyalah untuk membalaskan dendam orang tuanya.

"Akhh shhh… pelan-pelan hyung…" Racau lirih jimin saat obat merah yang terdapat di kapas putih di tempelkan di sudut bibir jimin.

"Tidak biasanya kau meringis kesakitan begini setiap kau mendapat luka. Kenapa sekarang seperti kesakitan huh?" Ucap seokjin yang masih dengan telaten mengoleskan salep di luka-luka yang terdapat di wajah jimin.

Pukulan dari kakek tidak main-main bahkan sekarang wajah jimin di penuhi oleh lebam biru-biru hingga membuat wajahnya tampak bengkak sekali. Dengan luka sobek yang terdapat di ujung pelipisnya yang harus mendapat lima jahitan. Sudah di pastikan wajah jimin kini tidak seperti biasanya yang tampan sekaligus manis. Wajah jimin di penuhi luka yang membuat siapa saja yang pasti akan mengeri melihatnya. Bahkan seokjin sendiri yang sejak tadi mengobati luka-luka yang terdapat di tubuh jimin tidak bisa berhenti menahan tangisannya.

Seokjin iba melihat keadaan jimin sekarang ini. Adik bungsunya itu terlihat lemah dengan berbaring di ranjang tidak lupa luka yang terdapat di tubuhnya membuat seokjin ngilu melihatnya.

"Kau sudah tau konsekuensi apa yang akan kau dapatkan jika melanggar perintah kakek…" Seokjin menjeda ucapannya dengan masih tetap fokus mengobati luka dongsaengnya sedangkan jimin sendiri meringis kecil menahan sakit di sekujur tubuhnya. "Lalu kenapa kau melanggarnya!" Seokjin mendongak menatap mata jimin yang kini juga menatap ke arahnya.

"Aku tidak berniat melanggar janji ku kepada kakek hyung. Hyung tau kan kalau aku tidak pernah bisa melanggar apapun yang di perintahkan olehnya." Seokjin mengangguk sebagai jawaban atas perkataan jimin. Memang jimin selalu patuh dengan apa yang di perintahkan kakeknya bahkan sang kakek ingin nyawa jimin sekali pun adiknya itu akan memberikannya secara percuma tanpa ada rasa takut untuk kehilangan nyawa.

Perintah dari sang kakek adalah mutlak untuk di laksanakan bagi jimin. Tak terkecuali apa pun perintah yang terucap dari mulut sang kakek. Jimin terkenal patuh dengan kakeknya, itu sebabnya jimin di didik untuk menjadikannya sebagai alat pembalasan dendam sang kakek. Semua perintah ada konsekuensinya tersendiri jika ada yang melanggarnya.

The Devil Mafia Boss [VMin]Where stories live. Discover now