Photo

505 120 34
                                    

Maaf pendek... Tapi enjoy aja












<<WayV>>

Yangyang menyapa teman-temannya terlebih dahulu sebelum masuk keruangan khusus pegawai dan menyimpan jaket yang ia kenakan dan helm yang dia bawa di tangan nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yangyang menyapa teman-temannya terlebih dahulu sebelum masuk keruangan khusus pegawai dan menyimpan jaket yang ia kenakan dan helm yang dia bawa di tangan nya. Saat hendak menggantung jaket miliknya, sebuah jam antik terjatuh daru sakunya.

Yangyang memungut jam tersebut, dan melihat-lihat detail barang yang sangat antik dan langka. Itu jam milik pelanggan nya waktu itu, tapi dia tidak pernah melihat pria itu lagi. Jika diteliti lebih lama, jam inj memiliki harga jual yang tinggi, melihat dari bentuk dan ukiran-ukiran di jam tersebut.

Ditambah lagi di zaman modern seperti sekarang jenis jam yang berada dalam genggaman tangannya sudah masuk kedalam museum atau berada pada tangan kolektor barang antik.


Tapi, bagaimana jika pemiliknya kembali dan mencari jam tersebut?


Yangyang menggeleng dengan cepat dia masukan kembali jam tersebut kedalam saku jaketnya dan memastikan tidak akan terjatuh.
Dirinya kembali kebagian depan dan bergabung bersama rekannya yang lain.

Ini baru jam 7 pagi, tetapi matahari sudah menyorot tajam dan bisa dia tebak tengah hari nanti suhu akan sangat panas dan sore atau malam nya akan hujan. Jika dugaannya benar dia akan menjadi pawang cuaca saja dan menarif harga tinggi.




















Sementara itu di tempat lain, Ten sedang pusing mencari jam nya yang hilang sudah beberapa hari belakangan ini. Seingatnya, jam nya itu tidak pernah lepas dari kaitan pada ikat pinggang yang selalu dia gunakan. Sudah menelusuri tempat yang dia kunjungi tetapi tidak mendapatkan hasil apapun.

Dirinya berlari menuju 'Tuinkas', menyibak dedaunan yang menghalangi pandangan nya, siapa tau jam nya itu terjatuh diantara dedaunan yang tumbuh begitu lebat ditambah bunga-bunga yang bermekaran dan menghasilkan ukuran 2× lipat dari ukuran biasanya.

Sudah hampir 2 jam Ten mencari jam nya tersebut tetapi hasilnya tetap saja. Mengacak rambutnya frustasi sambil menggeram kesal.

"Sial, bagaimana aku bisa pulang"


🔄⏳



Kun memijit pelipisnya sambil mengecek kembali kertas yang sudah tercetak dengan tinta hitam. Belum selesai malasah yang satu sudah timbul lagi masalah yang lain. Ibaratnya, mati satu tumbuh seribu. Tetapi jika begini terus kapan ia akan mengambil cuti.

Sudah terlalu banyak orang gila di dunia ini, pantas saja adiknya - chenle- bersikukuh ingin masuk jurusan psikologi. Ternyata kerja keras nya untuk menguliahkan sang adik tidak salah.

Negaranya sudah semakin kacau, kasus korupsi, penggelapan dana, pembunuhan, pencurian dan penculikan sudah seperti debu dalam rumah kosong. Sangat banyak. Kadang Kun berpikir, apa lebih baik dia pindah negara, atau jika perlu dia akan pindah planet dan hidup dengan damai tanpa perlu mengurusi dosa-dosa yang dilakukan manusia.


Dirinya bangkit dan berjalan menuju coffee shop yang berada di dekat kantornya untuk membeli satu cup kopi agar pikiran nya kembali jernih dan tenang sejenak walau nanti saat ia kembali dirinya harus bertempur dengan setumpuk kasus yang sudah sangat Setia menunggunya dengan damai.


Selesai membeli kopi dan memutuskan untuk membawa nya kedalam kantor, saat keluar dari coffee shop tanpa sengaja dirinya menabrak seseorang untung saja kopinya tidak tumpah.

"Maaf, saya tidak sengaja" ujar Kun sambil sedikit membungkuk.

Orang dengan pakaian musim dingin, topi, masker dan kacamata itu tidak bilang apa-apa dan langsung pergi meninggalkan Kun yang menatapnya.

"Dasar tidak punya sopan santun"

Kun berdecih, saat melangkahkan kaki dirinya tidak sengaja menginjak sesuatu.

"Eh, apa ini?"

Kun membungkuk untuk mengambil selembar kertas foto dengan gambar yang tidak jelas. Melirik kearah orang dengan pakaian tertutup di hari yang panas, tetapi penampakan pria tersebut sudah tidak ada.


Memasukan kertas foto tersebut kedalam saku dan menuju kantor nya kembali.





Kun masih menatapi foto yang buram dan terkesan sedikit abstrak melupakan setumpuk kasus yang harus ia tangani. Mengamati foto itu lekat-lekat,matanya terus mengamati tanpa henti. Sebuah penampakan atap yang agar buram terlihat jelas saat dirinya membawa kertas tersebut kearah sinar matahari.


Dengan cepat Kun berdiri dari kursinya dan mendekat ke arah jendela. Menyinari foto tersebut dengan cahaya matahari yang masuk kedalam ruangannya.


Dirinya tampak terkejut saat gambar itu mulai terlihat jelas. Tentu Kun tau tempat itu berada. Tapi maksud dari selembar foto ini apa?

 Tapi maksud dari selembar foto ini apa?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

RoenJun0411

*
*
*
*
*
*
*
*
Maaf pendek, soalnya aku sibuk ngurusin dagangan. Papah aku abis di oprasi, jadi sibuk ngurus ini itu. Ini juga aku nyuri waktu buat ngetik.

Tetap vote sama komen ya^^

Turn Back Time || WayVWhere stories live. Discover now