Pria itu tampak tersenyum tipis. "Aku tidak tahu, tapi aku sungguh tidak menyukai itu. Aku dekat denganmu hanya sebatas karena rekan kerja saja, sama seperti aku dengan Aara. Bahkan aku rasa aku lebih dekat dengan Aara. Tapi apapun alasan mereka mengatakan aku mempunyai hubungan denganmu, aku sangat berharap kalau kamu mempunyai pikiran sesuai apa yang aku harapkan. " Dia menarik napasnya panjang lalu membuangnya. "Aku harap kamu juga seperti aku. Aku menganggapmu sebagai rekan kerjaku, dan kamu pun begitu, menganggapku hanya sebagai rekan kerjamu. Jangan merasakan apapun padaku melebihi batas itu. Aku harap, kita tidak terjebak dalam rasa yang tidak seharusnya timbul, Nafsiyah." Karena cinta tak selamanya berwarna merah jambu. Adakalanya kita harus merasakan pahit dan kelamnya warna kelabu. Tapi nikmati saja, luka yang seolah tak berujung ini bisa jadi akan aku rindukan suatu saat nanti. Karena pada saat itu, setidaknya aku masih bisa bersamamu. Ilyasa Khalifatul Kahfi
27 parts