Di saat teman temanku menikmati masa masa SMA nya, aku malah sibuk mencari uang dengan bekerja kesana dan kemari demi kelangsungan hidupku dan ayahku.namun, aku merasa lebih menderita di saat kecelakaan yang merenggut nyawa ayahku saat itu. hidupku tiada arti lagi tanpa adanya sosok ayah di sampingku, aku sebatang kara, tidak ada lagi penyemangat hidupku. tapi, seorang pria baik hati yang menabrak ayah, bertanggung jawab dan menebus kesalahannya dengan menikahkan ku dengan putranya yang masih duduk di bangku sekolah juga. namun, pernikahan ini hanyalah lelucon bagiku.bagaimana tidak dia sama sekali tidak memperdulikan aku, selalu menganggap aku tidak ada, melakukan kekerasan fisik, dan selalu membawa kekasihnya ke rumah, tapi yang paling menyayat hatiku dia selalu mengatakan kalau aku anak seorang pembunuh. NAFISA UNTARI RAMADHANI.